GHOST ARMY
Saudaraku, Ghost Army adalah unit taktis Angkatan Darat AS selama Perang Dunia II, resmi dikenal sebagai Pasukan Khusus Markas Besar ke-23. Bertugas menciptakan penipuan-penipuan yang menyesatkan terhadap pasukan Hitler. Jumlah angota Ghost Army 1.100 orang, banyak yang direkrut dari sekolah seni, biro iklan, dan pekerjaan lain yang mendorong pemikiran kreatif, termasuk ada seniman, arsitek, aktor, perancang latar, insinyur, dan pengacara. Aktivitasnya tidak dipublikasikan namun didukung secara rahasia oleh beberapa Senator AS. Unit ini menciptakan ratusan tank, mobil perang, sepeda motor, senjata dan perkemahan tentara lengkap dengan tali jemurannya, juga orang-orangan tentara, semuanya dibuat dari karet. Bisa diatur di posisi medan dalam waktu singkat dan digelembungkan dengan angin kompresor. Ghost Army didukung Sinyal Service yang menciptakan gelombang radio palsu dan sinyal telepon palsu seakan-akan ada komunikasi antara tentara di medan dan markas besar. Bahkan ada penciptaan suara-suara berisik, teriakan, instruksi perang dan lain-lain yang dipancarkan dengan amplifier dan pengeras suara khusus hingga suaranya sayup-sayup terdengar hingga 15 km. Zaman itu belum ada pengintaian melalui satelit atau pesawat pengintai, hanya pesawat biasa yang mesti terbang rendah yang akan ditembaki dari darat oleh pasukan tempur yang mengawal kamuflase Ghost Army. Teropong hanya bisa melihat 2-3 km, demikian juga penyadap suara ada keterbatasan. Melakukan operasi di daratan Eropa hampir 20 kali, semuanya berhasil mengecoh tentara Hitler yang mengira ada 30.000 bala bantuan tentara dan perangkat perang yang baru datang, akhirnya komandan-komandan pasukan Hitler memindahkan pasukan untuk menyerang ke tempat itu, sebaliknya pihak pasukan asli Sekutu menyerang posisi-posisi tentara Hitler yang kosong ditinggalkan. Kondisi ini akhirnya membuat tentara Hitler mundur kembali ke seberang Sungai Rhein. Unit Ghost Army diaktifkan pada 20 Januari 1944, tiba di Eropa pada bulan Mei tak lama sebelum D-Day 6 Juni 1944 dan kembali ke AS pada bulan Juli 1945. Namun arsip Ghost Army baru dibuka lebih 50 tahun kemudian yakni pada tahun 1996, dan pada Februari 2022, anggota Ghost Army dianugerahi Congressional Gold Medal oleh Presiden Joe Biden atas pengabdian mereka yang unik dan sangat terhormat. Saudaraku, Kitab Hakim-hakim 7 mencatat tanah Israel diserang oleh orang Midian, Amalek dan semua orang dari sebelah timur seperti belalang banyaknya, dan unta mereka tidak terhitung seperti pasir di tepi laut banyaknya. Namun Gideon dengan 300 orang pasukan mengepung musuh dari atas bukit, berbekal sangkakala dan buyung kosong dengan obor di dalam buyung itu. Di malam gelap 300 pasukan Gideon hanya berdiri di sekeliling perkemahan musuh, melemparkan buyung dengan obor di dalamnya, meniupkan sangkalala hingar bingar dan meneriakkan komando perang. Seluruh tentara musuh menjadi kacau balau, berteriak-teriak dan melarikan diri, panik, dan TUHAN membuat pedang yang seorang diarahkan kepada yang lain. Saudaraku, pada zaman sekarang Ghost Army dalam artian Laskar Iblis yang sesungguhnya tetap ada membujuk anak-anak Tuhan. Maka rasul Petrus mengingatkan kita semua: ; “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama” (1 Petrus 5:8-9) Tantangan iman terbesar masa kini bukan berupa aniaya fisik, tetapi yang perlu kita waspadai adalah tawaran hidup yang nyaman dan mudah dengan menghalalkan segala cara. Marilah kita sadar dan berjaga-jaga, karena lawan kita adalah Iblis. Lawanlah dia dengan iman yang teguh di dalam Kristus! Dengan berpegang pada prinsip-prinsip kebenaran Firman-Nya. Marilah kita meneguhkan iman agar kita bisa melawan tipu muslihat Iblis. Saudaraku, yakinlah Iman yang teguh mampu menghancurkan tembok kelaliman. (Surhert).
God as Life Priority
PENGANTAR KITAB HAGAI. Sahabat, kitab Hagai merupakan salah satu kitab yang termasuk dalam kelompok kitab-kitab kenabian dan khususnya dalam kelompok nabi-nabi kecil pada Perjanjian Lama di dalam Alkitab Kristen. Kitab Hagai 1:1 menyatakan nabi Hagai sebagai penulis kitab ini. Hagai seorang nabi Yahudi pada masa sesaat setelah kembali dari pembuangan ke Babel, tepatnya pada akhir abad ke-6 SM saat Yudea baru saja menjadi provinsi di bawah Kekaisaran Persia. Nama Hagai sendiri merupakan serapan dari Ibrani: חַגַּי (Khaggai), yang merupakan bentuk jamak dari kata חַג (khag) yang berarti perayaan, festival, atau hari pesta. Kitab Hagai diperkirakan dituliskan sekitar tahun 520 SM. Kitab ini berlatar ketika orang Israel telah kembali dari pembuangan di Babel. Akan tetapi, meskipun mereka telah tinggal beberapa tahun di Yerusalem, Rumah Tuhan (Bait Allah) masih saja merupakan puing-puing. Dalam pesan-pesan itu, Allah mendesak para pemimpin bangsa Israel untuk membangun kembali Rumah Tuhan. Tuhan juga berjanji akan memberikan kemakmuran dan kesejahteraan kepada umat Israel yang telah diperbaharui dan disucikan. Hagai mencoba menegur umat Allah mengenai prioritas hidup mereka. Ia mengajak mereka untuk menghormati dan memuliakan Allah dengan membangun Bait di tengah-tengah kesulitan yang ada.Hagai mengingatkan mereka supaya tidak berkecil hati meskipun Bait ini tidak seindah waktu zaman Salomo dulu. Ia mendesak mereka untuk meninggalkan kenajisan dan percaya pada kuasa Allah yang berdaulat. Kitab Hagai menyatakan berbagai masalah yang dihadapi umat Allah, dan meminta mereka tetap percaya kepada Allah. Bagaimana pun, Allah akan memenuhi kebutuhan mereka.Ayat Kunci: Hagai 1:4, “Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?”Hari ini kita akan mulai belajar dari kitab Hagai dengan topik: “God as Life Priority (Allah sebagai Prioritas Hidup)”. Bacaan Sabda diambil dari Hagai 1:1-14. Sahabat, mengapa sebagian orang lebih memilih bekerja daripada bersekutu di gereja? Mengapa pula sebagian orang selalu hadir dalam ibadah dan meninggalkan pekerjaannya? Mengapa orangtua yang tidak memiliki banyak uang dapat membelikan laptop untuk anaknya ketika hal itu menjadi kebutuhan mendesak bagi sang anak? Jawabnya:PRIORITAS!Sahabat, tahun 538 SM, sekitar 50.000 orang Yahudi kembali ke negeri asal mereka dari pembuangan ke Babel. Mereka hendak membangun kembali Bait Suci dan memulihkan bangsanya. Mereka mulai meletakkan dasar pembangunan Bait Suci pada tahun 536 SM. Namun kesulitan yang mereka hadapi tak kunjung habis. Karena itu mereka menganggap saatnya tidak tepat untuk membangun rumah Allah. Orang Yahudi lebih sibuk dengan kepentingan sendiri. Rumah mereka dipapani dengan kayu aras sementara Bait Suci dibiarkan menjadi reruntuhan. Beruntung karena firman yang disampaikan Allah melalui nabi Hagai menyadarkan pemimpin bangsa dan umat. Mereka pun membangun kembali Bait Suci.Sahabat, banyak orang tidak pernah mau mengorbankan waktu bagi pekerjaan Tuhan, tetapi selalu ada waktu untuk melakukan banyak hal bagi diri sendiri. Semua ini terjadi karena PRIORITAS HIDUP mereka mengarah pada keegoisan diri. Faktanya, segala sesuatu yang sulit dapat diusahakan ketika hal itu memang diprioritaskan. Jika kita senantiasa mendengar kebenaran Firman Tuhan dan menanggapinya dalam tuntunan Roh, semestinya kita memiliki ketetapan hati: Mengutamakan ALLAH, Sang Sumber Berkat, SEBAGAI PRIORITAS HIDUP. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah! Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 4? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Prioritas kita menunjukkan kecenderungan arah hati kita. (pg).
DIPERLIHATKAN SATELIT
Saudaraku, aku pernah duduk di pesawat dari Dubai ke London bersebelahan dengan seorang tentara US, pakai seragam militer tanpa pangkat dan tetap pakai sepatu boot. Orangnya ganteng tapi pendiam tidak mau menyebutkan nama. Aku coba tanya kepadanya: “Dari mana dan mau kemana?” Singkat saja jawabnya: “Dalam perjalanan pulang dari Afganistan, lewat Irak, ke Dubai, terus ke London, menuju Houston dan masih naik bus lagi ke rumahnya.” “Mengapa tidak membawa tas atau apa pun?” Dia menunjukkan bandul kalungnya warna gelap. “Tidak membawa uang?” Dia menjawab: “No, cukup tunjukkan kalung itu ke setiap bandara dan imigrasi, sudah cukup. Juga kalau mau makan tinggal tunjukkan kalung dan diproses oleh restoran”. Saudaraku, kalau baca di Google kalung tersebut disebut “Dog Tags” berisi data: Nama, tanggal lahir, golongan darah, agama, kesatuan dan mungkin ada sesuatu RFID (Radio Frequency Identification) yang hanya bisa dibaca di seluruh airport dan imigrasi, jadi bisa menggantikan paspor, atau mungkin juga di dalamnya ada e-money, entahlah. Nah, karena sering meihat film James Bond, aku tanya lagi: “Katanya kalau bertepatan sedang maju perang ada alat pelacak atau perangkat kira-kira sebesar kaleng Coca-cola kecil yang dimasukkan ke belakang kerah baju.” Lalu dia tunjukkan bajunya, benar di bawah kerah ada satu kantong sekitar 20 cm tempat memasukkan alat pelacak pribadi. Tanyaku lebih lanjut: “Mengapa ditaruh di belakang kerah baju?” Dia menjawab: “Ya saat bertempur, tiarap, perangkat ini tetap memancarkan sinyal dan dideteksi oleh (beberapa) satelit yang terbang di langit kelam sekitar 25-30 km di atas bumi. Posisi tentara bisa diikuti, masuk ke gua atau bangunan atau perlindungan mana pun, bahkan kalau terjun ke air tetap bisa dideteksi.” Saudaraku, perangkat tersebut dikhususkan untuk militer. Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijual perangkat pelacak pengawasan untuk mengawasi rumah, truk atau mobil, taksi, pengiriman barang, dan lain-lain yang bisa dilihat atau diikuti dari handphone. Bahkan handphonemu selalu berkomunikasi melalui sinyal provider dan sebenarnya posisimu juga dilaporkan dan dicatat oleh provider. Saudara pasti ngomel kalau sinyal lemah atau tidak ada sinyal, padahal saat sinyal ada maka posisi pelacak otomatis dikirimkan oleh handphone, apalagi kalau pakai handphone yang kelas menengah ke atas dan mendaftar di salah satu apps medsos datamu juga ikut direkam. Saudara menolak diawasi, ya tidak mungkin lagi. Nah, kalau orang di pedalaman yang tidak punya handphone apakah bisa dilacak? Bisa, bahkan dilacak langsung dari surga oleh Tuhan Allah. Coba perhatikan peringatan dari Pengamsal: ”Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.” (Amsal 15:3). Seringkali banyak orang berkamuflase menghiasi hidupnya dengan berbagai bentuk kemunafikan. Mereka sedemikian rupa menutup rapat-rapat kebusukan hidupnya dengan penampilan luarnya: Tutur kata halus, sikap ramah dan tindak tanduk yang tampak rohani, padahal kehidupan yang dijalani sesungguhnya adalah suatu kehidupan gelap yang penuh liku-liku. Mereka menyembunyikan belangnya di hadapan manusia dengan berbagai trik, namun mereka tak menyadari bahwa ada sepasang mata yang tak berkedip mengawasi setiap gerak-gerik hidupnya tanpa ada yang terlewatkan. Saudaraku, walaupun tidak ada Bapak Gembala Jemaat, Pastur, Pemimpin Rohani atau orang lain yang tahu, kita harus menjaga hidup agar tetap berkenan kepada Tuhan. Jangan sampai kita memakai kedok apa pun! Sadarlah dan ingatlah bahwa tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab (Ibrani 4:13). (Surhert).
TABIR TERBELAH
Tuhan Allah menetapkan Harun dan suku Lewi dikhususkan untuk mengurus Kemah Suci (Bilangan 17-18), dan setelah orang Israel masuk ke Tanah Kanaan, orang Lewi tidak mendapatkan jatah tanah, melainkan tempat tinggalnya disebarkan ke seluruh 12 suku, dengan maksud orang Lewi dapat memimpin ibadah orang-orang Israel secara turun temurun. Jadi jabatan orang Lewi khususnya sebagai Imam Besar merupakan jabatan eksklusif tidak bisa digantikan oleh suku lain. Sejak pembentukan Kerajaan Israel dengan raja pertama Saul, ada tiga pucuk pimpinan, yakni Raja, Imam dan Nabi. Raja Kerajaan Yehuda setelah Saul kemudian dialihkan Tuhan ke Daud dari suku Yehuda turun temurun, sedangkan Kerajaan Israel yang memisahkan diri dari Yehuda rajanya bisa berganti suku. Demikian juga para nabi, bisa dari segala kalangan dan suku, namun jabatan sebagai Imam Besar tetap dipegang oleh suku Lewi. Pernah Raja Saul lancang terhadap Samuel dan membuat mezbah korban bakaran sendiri, Samuel memandang hal ini sebagai pendurhakaan, dan Tuhan mengangkat Daud dari suku Yehuda menjadi raja. Demikian juga ketika Yerobeam menjadi raja Kerajaan Israel Utara, dia dengan ceroboh mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat (1 Raja-raja 13), tujuannya agar kedudukan raja lebih tinggi dari imam yang memimpin ibadah. Orang Lewi menjabat sebagai imam turun temurun dari zaman Harun, hingga Kerajaan Yehuda ditaklukkan Nebukadnezar dan rakyatnya diangkut ke Babilonia, namun di tempat pembuangan 70 tahun ternyata tetap ada imam yang dijabat orang Lewi. Bahkan dari zaman kembalinya orang Yahudi ke Israel, lalu zaman gelap tidak ada Firman Tuhan selama 400 tahun, pergantian Perjanjian Lama ke Perjanjian Baru, hingga zaman Yesus disalib ternyata tetap ada jabatan Imam Besar, orang Farisi dan Saduki yang semuanya dari suku Lewi. Akhir orang Lewi menggenggam jabatan sebagai imam yakni saat Yerusalem dan Bait Allah dihancurkan total oleh pasukan Romawi di bawah Jenderal Titus pada tahun 70 Masehi. Sejarah jabatan Imam Besar dimulai ketika Harun menjabat (1446 SM) hingga kehancuran Yerusalam (70M) – 1500 tahun lebih, total ada 77 generasi. Generasi Imam Harun hingga Imam Yadua 29 generasi, generasi Imam Onias I hingga Imam Antigonus ada 19 generasi, generasi Imam Ananelus hingga Imam Pinehas 29 generasi. Jadi jabatan sebagai Imam Besar turun termurun hingga 1.500 tahun, semua dicatat di Alkitab PL dan PB, juga dicatat oleh ahli Sejarah Yahudi Flavius Yosefus (tahun 37-100 Masehi). Saudara bisa membaca informasi di atas di buku seri Sejarah Penebusan yang ditulis oleh Pdt. Abraham Park D.Min. D.D. Di dalam Bait Suci ada ruangan khusus yang hanya boleh dimasuki oleh Imam Besar disebut Ruang Maha Suci, orang lain tidak boleh masuk, dan ada batas tirai tebal atau tabir yang digantung dari plafon hingga ke tanah. Karena hanya Imam Besar yang boleh masuk, di jubahnya ada bel kecil yang berbunyi kalau dia bergerak di dalam Ruang Maha Suci dan ada tali keluar dari bajunya. Kalau tidak ada suara, pembantunya di luar akan menarik-narik tali. Jika masih tidak ada suara, misalkan si Imam Besar kena serangan jantung dan meninggal, maka jenazah akan ditarik keluar dengan tali yang disambungkan ke bajunya. Jadi ruang Maha Suci sangat sakral dan orang pun takut masuk. Ketika Yesus disalib dan saat menyerahkan nyawa, tabir Bait Suci yang di Yerusalem terbelah menjadi dua dari atas ke bawah (Matius 27:51), sekat pemisah ruang Maha Suci tidak ada lagi, karena Kristus sudah menggantikan posisi Imam Besar dalam memimpin ibadah kepada Tuhan. Imam Besar yang menyampaikan segala permohonan rakyat ke Tuhan digantikan oleh Kristus, dan darah-Nya yang dicurahkan di kayu salib menggantikan darah korban bakaran. Saudara, dalam rangka menghayati peristiwa Jumat Agung, mari kita merenungkan Surat Ibrani 9:11-28. Bacaan kita pada hari ini mengajarkan bahwa ibadah yang sempurna adalah ibadah di mana Tuhan Yesus Kristus melayani sebagai Imam Besar Agung di Kemah Suci yang ada di surga (Ayat 11). Ia mengurbankan diri-Nya untuk memberi pendamaian kekal bagi semua umat-Nya dan melayakkan kita untuk masuk ke Rumah Allah yang abadi, yaitu surga (Ayat 12-14).Penulis Surat Ibrani mengajak kita untuk mengenali karya Kristus sebagai Pengantara, yaitu membawakan perjanjian yang baru. Dari perjanjian inilah, tersedia penebusan dan keselamatan bagi kita (Ayat 15). Hukum Taurat mengajarkan bahwa pengampunan dosa diberikan melalui pengurbanan, yakni penumpahan darah; dan karya salib Kristus menuntaskan tuntutan tersebut (Ayat 18-23). Saudara, sesungguhnya ibadah merupakan sebuah persekutuan, setiap umat Allah diundang untuk memasuki hadirat Allah dan menyatakan bakti (pelayanan) mereka kepada Allah. Kristus adalah Pemimpin Ibadah kita yang tertinggi dan kita diundang untuk mengikut-Nya. Ibadah merupakan tempat untuk menikmati anugerah-Nya dengan penuh pujian dan syukur, bukan pamer diri atau hiburan saja. (Surhert).