CHIONG APA?

Menjelang Tahun Baru Imlek, mendadak di Tiktok atau sosmed lainnya banyak muncul orang-orang yang katanya ahli meramal di tahun Imlek mendatang.  Sepanjang  tahun Naga Imlek 2024, apa-apa yang akan terjadi. Orang dengan tahun kelahiran atau shio apa yang akan banyak hoki atau rejeki, dan apa yang akan menjadi CHIONG atau kesialan atau pantangan yang harus dilakukan.  Alangkah repotnya jika ada orang yang memercayai dan menganut nasihat-nasihat agar tidak chiong. Ada teman yang tahun kelahiran atau shio tertentu katanya chiong bila pergi ke rumah duka, nah saking keterlaluan ekstrimnya, orang ini bahkan tidak mau melayat ketika orangtuanya  meninggal dunia. Kita mengalami dua sampai tiga tahun  saat covid, dalam sehari bisa puluhan bahkan ratusan orang yang meninggal dunia terkena covid, dan bahkan dalam beberapa jam harus segera dikuburkan atau dikremasi.  Jenazahnya dibungkus plastik, tidak boleh ditengok keluarga, dan petugas pemakaman mesti menggunakan APD yang sangat ketat dan sumuk hingga tengah malam, tanpa istirahat. Nah, apakah orang-orang yang meninggal dunia kena covid ini gara-gara chiong dengan shio di tahun 2020 – 2022, tahun-tahun yang menyebabkan chiong demikian panjang. Juga saat terjadi perang antara Russia dan Ukraina sejak Februari 2022, apakah ribuan penduduk dan tentara yang gugur terkena bom yang demikian dahsyat karena chiong atau tidak cocok dengan shio di tahun 2022? Saudaraku, kadang kita tidak bernalar rasional, saat menjelang Imlek akan mencari-cari di sosmed artikel-artikel tentang shio mendatang dan khususnya apakah menyebabkan chiong dengan diri kita, lalu kira-kita mesti melakukan pantangan apa.  Ah … Hidup kok jadi dibatasi oleh sesuatu ramalan yang benar tidaknya belum tentu ada. Lho tiap menjelang jam 6 pagi matahari sudah terbit, hari akan berlangsung sepanjang  jam as usual, seperti kemarin, hari dan bulan kemarin juga seperti tahun kemarin, matahari tetap terbit. Tuhan Yesus berfirman: “Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. (Matius 5:45). Matahari setiap hari akan terbit, dan kita akan menjalani kehidupan sepanjang hari, hanya saja apakah di sepanjang hari kita akan menjadi orang benar atau orang tidak benar dalam menjalankan kehidupan yang sudah dianugerahkan oleh Tuhan? Orang-orang atau ahli-ahli yang bekerja di bidang riset, setiap pagi akan memandang hari baru ini sebagai kesempatan untuk menemukan sesuatu yang lebih baik dalam risetnya. Jadi di hari yang baru akan memeriksa hasil yang sudah dicapai kemarin, kira-kira kurangnya apa, kira-kira cara penyempurnaannya bagaimana, dan mesti dicoba, apakah akan berhasil atau malahan gagal tidak tahu. Tapi dari orang-orang yang tekun di bidang riset kita mendapatkan hasil-hasil yang mentakjubkan. Zaman tahun 1960 pesawat penumpang menggunakan baling-baling, kecepatan maksimal 300 km per jam. Lalu di tahun 1970 kita melihat ada pesawat Boeing 747 yang badannya demikian besar, bisa muat penumpang hingga 550 orang dan menempuh jarak hingga 7000 km. Dan di tahun 2014 ada Airbus A350-900, sayapnya 60 meter lebih, mampu terbang hampir 18 jam dari Singapura hingga Los Angeles tanpa mengisi BBM, beratnya 115.700 kg atau 115 ton lebih. Wah buah jeruk 50 gram yang kita lemparkan ke atas akan jatuh karena gravitasi, nah ini kok 115 ton malahan terbang? Saudaraku, di dalam Tuhan maka setiap hari adalah baik dan penuh anugerah. Nabi Yeremia sejak tahun 550 Sebelum Masehi sudah menuliskan dalam kitab Ratapan 3:22 -23:  “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!”  Sudah 2.500 tahun lebih Firman Tuhan dituliskan bagi kita semua. Tak  berkesudahan kasih setia Tuhan, selalu baru tiap pagi. Selalu terbukti. Bukan chiong yang akan menanti, tapi berkat Tuhan yang siap dicurahkan. Hanya saja apakah kita sudah siap menyambut kasih setia Tuhan ini, atau malahan melewatkannya dan bahkan menanti-nantikan chiong yang akan tiba – dan lalu mengeluh: Ah ini chiong, hari sial, bulan sial dan seterusnya – pokoknya lupa bahwa sebenarnya Tuhan sudah menyediakan kasih setia tapi kita sudah melewatkannya … Untuk para pembaca yang merayakannya: Selamat mempersiapkan diri menyambut dan merayakan Tahun Baru Imlek. Semoga berkah keselamatan, kesehatan, kebahagiaan, dan kelimpahan, selalu ada untuk kita. Semoga segala usahamu membuahkan hasil yang gemilang dan semakin banyak impianmu yang menjadi kenyataan. Oh ya, hampir lupa, semoga ada cukup banyak Sahabat yang berkenan mengirimkan angpao untuk mendukung pelayanan Christopherus. (Surhert).

KUMPUL KELUARGA

Tahun Baru Imlek merupakan hari libur terbesar di Tiongkok. Orang Tiongkok mendapat libur 7 hari, dan ada pula yang libur 15 hari. Sebagian besar perusahaan tutup hingga seminggu, kecuali beberapa perusahaan yang bergerak di sektor jasa, seperti transportasi, hotel dan restoran besar. Di Goggle kita bisa melihat puluhan juta orang akan mudik dari kota-kota besar tempat mereka bekerja ke kampung halamannya. Pulang ke kampung berkumpul dengan keluarga, terutama orangtua, dan mengadakan makan bersama. Kita melihat juga tradisi pulang kampung di Indonesia, saat Lebaran. Rela menempuh berjam-jam untuk mudik, bahkan di zaman tol Brexit 2016 (Brebes Exit) dibuka puluhan ribu kendaraan macet keluar jalan tol hingga lebih dari 2 hari penuh, juga menyebabkan 17 orang pemudik meninggal dunia akibat kelelahan di mobil. Fenomena mudik untuk berkumpul keluarga memang menjadi ritual tahunan. Di Alkitab ada perayaan Pondok Daun yang diperingati orang Isreal hingga hari ini. Di budaya barat ada Thanksgiving Day yang puncaknya makan malam keluarga. Menyambut Imlek, intinya yakni pulang untuk berkumpul keluarga dengan orangtua. Untuk memberikan daya tarik agar agar anak-anak dapat membawa cucu bahkan buyut maka orangtua membagikan angpao (amplop merah berisi uang) . Akhirnya angpao ini  menggantikan tradisi silaturahmi keluarga menjadi suatu keharusan, jadi ada IMLEK mesti ada ANGPAO. Saat Imlek keluarga berkumpul, saudara-saudara berkumpul, saling memberi selamat, cerita sana-sini tentang pengalaman hidup. Suasana yang indah dalam pertemuan keluarga, yang digambarkan di Mazmur 133:1 “Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!” Bahkan di Mazmur 133:3 menyebutkan: “Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.”  Saudaraku, sebentar lagi kita akan menyambut Imlek. Di kalender ditandai dengan tanggal merah, artinya libur, tepatnya pada Sabtu, 10 Februari 2024. Manfaatkan liburan ini untuk berkumpul dengan keluarga, dengan papa-mama yang selalu menunggu-nunggu kapan anaknya menjenguk dia, bahkan sangat ingin melihat anak-cucu bahkan buyut yang datang mengucapkan selamat. Lupakan segala kepahitan hati yang mungkin timbul terhadap orangtuamu. Pulanglah, temui mereka. Bersama-samalah untuk duduk makan, suara-suara tawa nan riang akan mengusir segala kesedihan di hati papa-mama yang benar-benar merasakan “empty nest” – kekosongan hidup karena ditinggal pergi oleh keluarga … Rasakan kembali saat berkat Tuhan turun saat kita mengunjungi orangtua kita, seperti diingatkan Firman di Keluaran 21:12 “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.” Sekaligus mengaminkan Firman ini “Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.” (Mazmur 133:3). Untuk para pembaca yang merayakannya: Selamat mempersiapkan diri menyambut dan merayakan Tahun Baru Imlek. Semoga berkah keselamatan, kesehatan, kebahagiaan, dan kelimpahan, selalu ada untuk kita. Semoga segala usahamu membuahkan hasil yang gemilang dan semakin banyak impianmu yang menjadi kenyataan. Oh ya, hampir lupa, semoga ada cukup banyak Sahabat yang berkenan mengirimkan angpao untuk mendukung pelayanan Christopherus. (Surhert).