True Friend

PENGANTAR KITAB 2 SAMUEL. Sahabat, dari beberapa literatur saya mendapat informasi bahwa Kitab 2 Samuel merupakan salah satu kitab yang termasuk dalam kitab-kitab sejarah pada Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.   Penulisnya tidak kenal. Temanya tentang pemerintahan Daud. Tanggal penulisan pada abad ke-10 SM. Jikalau 1 Samuel meliputi sejarah selama hampir satu abad, dari kelahiran Samuel hingga kematian Saul (sekitar tahun 1105-1010 SM), maka 2 Samuel hanya mencatat pemerintahan Daud, suatu masa yang lamanya 40 tahun (sekitar 1010-970 SM). Kitab 2 Samuel adalah sambungan dari Kitab 1 Samuel. Kitab ini memuat sejarah pemerintahan Raja Daud, mula-mula atas Yudea (daerah selatan; 2 Samuel 1–4), kemudian atas seluruh negeri termasuk daerah Israel atau utara (2 Samuel 5–24). Dalam kitab ini diceritakan dengan jelas dan menarik bagaimana Daud berusaha memperluas dan mengukuhkan kedudukannya. Ia harus berperang melawan musuh-musuhnya, baik di dalam maupun di luar negeri. Daud digambarkan sebagai orang yang sangat beriman, taat dan setia kepada Allah, juga sebagai orang yang mampu memperoleh kesetiaan rakyatnya.. Tetapi ia digambarkan juga sebagai orang yang dapat bertindak kejam, dan yang tidak segan melakukan dosa-dosa besar semata-mata untuk memenuhi keinginannya dan cita-citanya. Tetapi ketika ia dihadapkan kepada dosa-dosanya oleh Natan, nabi Allah, Daud mengakui dosa-dosanya itu dan dengan rela menerima hukuman dari Allah. Kitab ini secara mendalam mengilustrasikan dari kehidupan pribadi dan pemerintahan Daud syarat-syarat perjanjian sebagaimana dikemukakan Musa dalam kitab Ulangan: Ketaatan pada perjanjian menghasilkan berkat-berkat Allah; pengabaian hukum Allah mengakibatkan kutukan dan hukuman (Ulangan  27:1–30:20). Mulai hari ini kita akan belajar dari kitab 2 Samuel dengan topik: “True Friend (Sahabat Sejati)”. Bacaan Sabda diambil dari 2 Samuel 1:17-27 dengan penekanan pada ayat 26. Sahabat, bagaimana rasanya jika kita tidak memiliki sahabat selama hidup di dunia ini?  Pasti akan terasa hampa dan kesepian, tidak ada teman yang memerhatikan dan peduli dengan keberadaan kita.  Bahkan ada kata bijak yang mengatakan bahwa orang yang paling malang di dunia adalah orang yang tidak memiliki sahabat. Daud sangat berbahagia karena ia memiliki seorang sahabat sejati bernama Yonatan.  Setelah Yonatan gugur dalam pertempuran, Daud benar-benar sangat kehilangan dia.  Inilah ungkapan isi hati Daud terhadap Yonatan,  “Merasa susah aku karena engkau, saudaraku Yonatan, engkau sangat ramah kepadaku; bagiku cintamu lebih ajaib daripada cinta perempuan.”  (Ayat 26). Alkitab juga mencatat betapa karibnya persahabatan keduanya:  “Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri.”  (1 Samuel 18:3). Yonatan adalah contoh sahabat sejati.  Darinya kita dapat belajar tentang kualitas seorang sahabat.  Yonatan mengambil langkah yang sangat berani dengan menjadikan Daud sebagai sahabatnya, padahal ayahnya (Saul), sangat membenci Daud.  Karena kekaribannya dengan Daud, Yonatan juga harus mengalami perlakuan yang tidak baik dari ayahnya.  Pada suatu hari raja Saul mengungkapkan amarahnya kepada Yonatan,  “Anak sundal yang kurang ajar!  Bukankah aku tahu, bahwa engkau telah memilih pihak anak Isai dan itu noda bagi kau sendiri dan bagi perut ibumu?  Sebab sesungguhnya selama anak Isai itu hidup di muka bumi, engkau dan kerajaanmu tidak akan kokoh.  Dan sekarang suruhlah orang memanggil dan membawa dia kepadaku, sebab ia harus mati.”  (1 Samuel 20:30-31).  Bahkan Saul juga melemparkan tombaknya kepada Yonatan untuk membunuhnya (1 Samuel 20:33).  Ketika tahu bahwa ayahnya berencana untuk membunuh Daud, Yonatan pun segera pergi ke tempat persembunyian Daud dan memberitahukan rencana jahat ayahnya itu.  Yonatan memang tidak berbuat apa-apa untuk mengurangi kebencian ayahnya terhadap Daud, tetapi ia dapat berbuat sesuatu untuk menyatakan kesetiaannya sebagai seorang sahabat Daud.  Inilah arti sahabat, tetap setia dan mengasihi di segala keadaan. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah! Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 26? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Sahabat yang sejati akan selalu ada dan menolong tepat waktu. (pg).

Authority Blinds Many People

KEKUASAAN. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)  disebutkan jika kekuasaan merupakan kemampuan individu atau sekelompok orang untuk menguasai individu atau kelompok lainnya yang didasarkan pada wibawa, wewenang, kharisma atau kekuatan fisik. Sedangkan menurut Miriam Budiardjo dalam buku Pengantar Ilmu Politik (2015), kekuasaan merupakan kemampuan individu atau sekelompok orang untuk memengaruhi perilaku individu atau kelompok lainnya sesuai dengan yang diinginkan. Dewasa ini, berbicara kekuasaan memang tak hanya terdapat pada satu sektor saja, tetapi terdapat pada banyak sektor, seperti sektor politik, sektor ekonomi, sektor suatu lingkungan, dan lain-lain. Kekuasaan itu secara umum diartikan sebagai sebuah kewenangan yang sudah dimiliki oleh individu atau kelompok untuk menjalankan sesuatu, baik yang bersifat wajib atau hanya hak saja. Oleh sebab itu, kekuasaan hanya sebagai pengertian atau pemahaman saja, jika tidak diterapkan atau dijalankan. Kekuasaan yang telah dijalani oleh individu atau kelompok bisa ada yang memiliki dampak baik untuk lingkungan dan orang lain, serta ada juga yang memiliki dampak buruk terhadap lingkungan dan orang lain. Dengan kata lain, kekuasaan yang berada di tangan individu atau kelompok yang baik akan menghasilkan dampak yang baik juga, bahkan bisa memberikan manfaat untuk individu atau kelompok yang tidak memiliki kuasa. Semakin banyak orang yang memiliki kuasa tergerak hatinya untuk membantu orang lain, maka akan memberikan perubahan bagi kehidupannya. Sahabaat, kekuasaan itu sendiri bisa berasal dari jabatan pribadi atau dari garis keturunan. Dalam hal ini, jabatan pribadi bisa didapatkan ketika menjabat suatu organisasi atau lembaga yang di mana seseorang itu menjabat sebagai ketua. Ketika menjabat sebagai ketua, sudah seharusnya untuk memikirkan bagaimana caranya untuk memajukan sebuah organisasi atau lembaga tersebut. Maka dari itu, seorang ketua atau pemegang kuasa harus memiliki wawasan yang luas, sehingga bisa menemukan berbagai macam cara agar organisasi atau lembaga yang dipimpinnya dapat berkembang. Syukur kepada Tuhan, hari ini kita dapat belajar dari pasal terakhir dari kitab 1 Samuel dengan topik: “Authority Blinds Many People (Kekuasaan Membutakan Banyak Orang)”. Bacaan Sabda diambil dari 1 Samuel 31:1-13. Sahabat,  kekuasaan adalah salah satu momok yang membuat seseorang dapat melakukan hal yang tidak diperkenan Allah. Persis, hal itulah yang terjadi pada Saul. Roh Allah sudah undur darinya dan membuatnya menjadi musuh Allah (1Samuel  28:16). Ia bahkan mencoba membunuh Daud, Raja Israel yang diurapi Allah (1Samuel  19:1). Ia masih terus berperang melawan bangsa Filistin sampai akhir hidupnya. Seolah-olah, ia masih merasa sebagai orang nomor satu di Israel. Saul telah dibutakan kekuasaan. Ia tidak lagi peduli bahwa Roh Allah sudah pergi darinya. Ia beserta tiga orang anaknya (Yonatan, Abinadab, dan Malkisua) bersikeras untuk tetap maju berperang mengepung orang Filistin (Ayat 2). Saul lupa bahwa kekuasaan di Israel adalah milik Allah. Akibatnya, ia tidak berdaya melawan bangsa Filistin. Sahabat, itulah yang terjadi dalam 1 Samuel 31. Pasukan Israel banyak yang akhirnya mati terbunuh (Ayat 1). Saul dan anak-anaknya dikejar (Ayat 2). Pertempuran semakin berat dan Saul pun terluka (Ayat 3). Akhirnya Saul terdesak. Perasaan frustrasi mendorongnya untuk meminta pembawa pedangnya agar menikamkan pedang kepadanya. Namun, si pembawa pedang tidak mau melakukannya. Saul pun memilih mengakhiri hidupnya dengan menjatuhkan diri ke atas pedangnya (Ayat 4). Saul, anak-anaknya, dan seluruh pasukannya mati terbunuh. Orang-orang Filistin pun berpesta atas kematian Saul dan memenggal kepalanya. Sebuah akhir yang tragis bagi seorang Raja Israel yang telah dibutakan oleh kekuasaan. Kekuasaan adalah salah satu cobaan yang tidak mudah bagi manusia. Sepanjang sejarah umat manusia, kekuasaan membuat banyak orang menjadi buta. Mereka rela membunuh satu dengan yang lainnya demi kekuasaan. Kita sampai lupa bahwa sumber kekuasaan datang dari Allah. Sahabat, marilah kita bertekat agar jangan sampai dibutakan oleh kekuasaan. Kekuasaan yang Allah berikan hendaklah menjadi kesempatan bagi kita untuk melayani sesama dengan baik. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah! Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu? Apa yang Sahabat pahami tentang kekuasaan? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Kekuasaan bukan untuk memuaskan ambisi kita, melainkan untuk mempermuliakan nama Tuhan. (pg).

Key of Life Success

BERTANYA KEPADA TUHAN. Kunci Keberhasilan  Hidup adalah bertanya kepada Tuhan sebelum bertindak. Mengapa bisa begitu? Karena di dalam Tuhan ada hikmat dan kekuatan. Di dalam Tuhan ada pertimbangan dan pengertian (Ayub 12:13) Kita ingin pergi ke suatu tempat dan tidak tahu arah dan jalan. Apa yang akan kita lakukan? Berdiam diri tentu tidak akan memberi jalan keluar. Satu-satunya cara adalah kita harus bertanya jika kita tidak ingin tersesat.  Entah bertanya kepada mbah Google atau orang lain. Demikianlah kehidupan. Begitu banyaknya masalah mungkin membuat kita tidak tahu lagi ke mana harus mulai melangkah. Ketika itu terjadi, apakah kita akan bertanya kepada Tuhan untuk mencari tahu jawabannya? Masalahnya, dalam kehidupan ini sering kali kita tidak melibatkan Tuhan ketika menghadapi persoalan atau apabila hendak mengambil keputusan. Alih-alih bertanya kepada Tuhan dalam doa, kita lebih suka mengandalkan pemikiran atau pengalaman kita sendiri. Kita lupa kalau ada banyak persoalan tidak dapat diselesaikan oleh logika manusia. Selain itu, pengalaman masa lalu belum tentu menjawab kebutuhan kita saat ini. Kalau bukan Tuhan, siapakah pribadi empunya strategi yang dapat menjawab setiap persoalan dan teka-teki kehidupan? Faktanya, Tuhan adalah Sang Penasihat Ajaib! Daripada-Nyalah asal segala hikmat dan kebijaksanaan. Apabila kita tidak ingin menyesal dan merugi karena salah perhitungan atau pertimbangan, jangan lagi menempatkan Tuhan di pojok kehidupan. Sebaliknya, tempatkan Dia sebagai pusat dengan melibatkan-Nya dalam setiap aspek kehidupan. Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab 2 Samuel dengan topik: “Key of Life Success (Kunci Keberhasilan Hidup)”. Bacaan Sabda diambil dari 1 Samuel 2:1-32 dengan penekanan pada ayat 1. Sahabat, kematian Raja Saul tidak serta-merta memuluskan jalan bagi Daud untuk naik takhta menjadi raja. Daud sendiri pun tidak tahu apa yang harus dilakukan atau ke mana ia akan melanjutkan perjalanannya. Daud pun bertanya kepada Tuhan karena ia tahu persis Tuhan akan memberitahukannya apa yang harus dilakukan. Tuhan meminta Daud untuk pergi ke Hebron. Di titik itu pun Daud belum mengerti maksud Tuhan hingga beberapa waktu menetap di kota itu. Sampai akhirnya orang-orang Yehuda mengurapinya dan mengangkatnya menjadi raja Yehuda. Sahabat, dalam situasi terjepit dan dituntut untuk segera mengambil keputusan, langkah apa yang akan kita lakukan? Akankah kita bertanya kepada Tuhan? Tentu saja dibutuhkan kerendahan hati untuk bertanya dan menerima jawaban Tuhan. Mengapa? Karena terkadang petunjuk Tuhan itu justru tidak sesuai dengan kehendak kita. Apakah kita mau tetap taat? Seringkali dalam perjalanan hidup, kita minta kepada Tuhan untuk memberkati apa pun yang akan kita lakukan. Itu memang baik dan sangat penting. Tapi ada satu hal yang jauh lebih baik dan lebih penting daripada hal tersebut, yaitu kita harus terlebih dahulu mencari Tuhan dalam doa-doa kita. Jauh lebih baik, jika kita bertanya dulu kepada Tuhan untuk segala sesuatu yang akan kita kerjakan, sehingga Dia akan mengarahkan kita untuk melakukan apapun yang Dia kehendaki. Sahabat, yakinlah bahwa arahan Tuhan selalu berbuah kebaikan pada akhirnya. Meski kita harus menjalani sebuah perjalanan yang tidak mudah dan beberapa kali bertemu hambatan, namun perjalanan kita akan berakhir dengan indah. Untuk setiap pertimbangan dan keputusan, bertanyalah kepada Tuhan untuk selalu menunjukkan jalan paling tepat. Haleluya. Tuhan itu baik. Bersyukurlah! Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu? Apa yang Sahabat pahami dari Ayub 12:13? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Bertanya kepada Tuhan, itulah awal kemenangan kita. (pg).

Pengikut Kristus Harus Teraniaya

PENGANTAR: Dalam Kitab Kisah Para Rasul Bab 8 kita melihat Saulus tampil sebagai pemimpin penganiayaan besar pertama dan sangat hebat terhadap jemaat pengikut Kristus (Gereja). Coba kita bayangkan kehebatan penganiayaan yang terjadi: Laki-laki dan perempuan dimasukkan ke penjara, disesah, dihukum mati. Terpujilah Tuhan, Dia memakai penganiayaan itu untuk memulai pekerjaan pekabaran Injil yang besar dari gereja Tuhan. Kisan Para Rasul 8:4:  “Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil”. Diawali oleh kisah keberhasilan Filipus yang digerakkan oleh Roh Kudus. Pemberitaan tentang Injil  terus disampaikan dengan terang-terangan. Para pengikut Kristus tidak takut menderita, bahkan mereka bangga menderita demi Kristus, mereka pun berpencar ke mana-mana. Tokoh Filipus adalah salah seorang dari tujuh diaken yang dipilih oleh rasul-rasul. Tempat yang dipilih Filipus adalah kota Samaria. Filipus melayani di kota itu diutus untuk memberikan kesembuhan dan pemulihan. Ajaran Filipus, setelah terbuktikan, diterima di Samaria. Mukjizat yang dilakukan Filipus melalui kuasa dari Tuhan adalah jalan pembuka untuk bisa mengedukasi orang Samaria lebih dalam lagi tentang Injil Yesus Kristus. APA MAKNA JEMAAT KRISTUS HARUS TERANIAYA? Penduduk kota Samaria itu dengan bulat hati, bahwa ajaran Injil layak dicermati dan didengarkan tanpa rasa curiga. Orang Samaria itu puas dalam memerhatikan dan mendengarkan khotbah Filipus, dan pekerjaan baik yang dikerjakan oleh Filipus.  Hasil dari pemberitaan, pengajaran dan pelayanan yang dilakukan Filipus hingga tanpa ragu penduduk Samaria bersedia dibaptis. Tentu saja apa yang dilakukan oleh Filipus itu tersebar ke mana-mana. Injil  tidak membuat orang menjadi murung, tapi malah bersukacita. Walau begitu, mempelajari yang baik itu sulit. KESIMPULAN:  Dalam Kisah Para Rasul bab 8 ini, khususnya Kisah 8:4-13, bahwa orang-orang Samaria itu, walau bukan penyembah berhala seperi bangsa non-Yahudi, ternyata tertarik untuk mengikuti Simon, seorang tukang sihir yang membuat kegaduhan di antara mereka. Dari sini bisa kita pelajari betapa kuatnya tipu daya iblis yang menggerakkan mereka untuk melayani kepentingan Simon. Simon, menganggap dirinya luar biasa. Simon sebenarnya tidak berniat memperbarui hidup mereka, atau memperbaiki ibadah dan kesalehan mereka. Bagi mereka, Simon menyatakan dirinya sebagai Mesias. Intinya dia ingin dianggap sangat penting. Dan ternyata penduduk kota itu banyak mengakui kehebatan Simon. Meski begitu, Simon si tukang sihir ini punya pengaruh atas mereka, dan penduduk kota ini percaya kepada Simon, tapi ketika mereka melihat perbedaan antara Simon dan Filipus, penduduk kota itu meninggalkan Simon dan beralih mendengarkan Filipus. Lalu Simon pun juga mau mendengarkan Filipus dan akhirnya mau dibaptis. Dalam Kisah 8 Yesus adalah orang Yahudi dan agamanya pun agama Yahudi. Ia setia datang ke Bait Suci, begitu juga 12 murid-Nya. Setelah Yesus naik ke surga, murid-murid tetap melanjutkan kebiasaan ini selama beberapa bulan ataupun beberapa tahun. Dari catatan kitab Kisah Para Rasul dan beberapa surat-surat Paulus terlihat di situ pengikut Kristus tetap beribadah dengan orang Yahudi yang lain di sinagoge. Gereja lahir ke dunia ini sewaktu pengikut Tuhan Yesus perlahan-lahan mulai merasakan bahwa ada satu hal yang secara mendasar membedakan mereka dengan agama Yahudi. Yang membedakannya adalah pengakuan pengikut Kristus bahwa Ia adalah Tuhan dan Juruselamat. Pengakuan ini jadi pemberitaan yang mendasar. Oleh karena itu pengakuan perlu dijelaskan sampai kepada dampaknya di dalam kehidupan. Pengakuan akhirnya dalam wujud pengajaran baik secara lisan, tertulis, doa, nyanyian, pengakuan iman dan doktrin. Perlahan-lahan pengikut Kristus memisahkan diri dari sinagoge, lalu muncullah gereja. Gereja-gereja Kristen pertama bentuknya gereja rumah. Ada dugaan, kegiatan utama gereja rumah ini adalah belajar. Siapa yang mengajar? Para rasul, yang kemudian disebut guru. Gereja bukan hanya gedung, persoalan administrasi atau organisasi, gereja adalah tubuh Kristus. Gereja adalah pilihan Tuhan, hasil penebusan Tuhan. Gereja adalah bangsa yang kudus dan imam-imam raja. Gereja adalah garam dan terang dunia. Gereja adalah saksi Kristus di dunia ditengah-tengah orang berdosa. Gereja harus berani teraniaya seperti Kristus demi pelebaran Kerajaan-Nya. Berdasarkan hasil perenungan pendalaman kita Kisah bab 8, mari kita jawab pertanyaan: Pesan apa yang kita peroleh pada pemahaman kita hari ini? Jelaskan apa makna “Jemaat Kristus Harus Teraniaya”? Jelaskan, bahwa gereja adalah Tubuh Kristus Selamat sejenak merenung dan mengaplikasikannya dalam hidup hari ini. Simpan dalam-dalam di hati: Kita bersukacita, karena Nama Yesus, kita layak menderita. Amin. (sp).