Rise Up from The Breakdown of Life

KETERPURUKAN HIDUP. Sahabat, keterpurukan merupakan kondisi ketika kita berada di posisi pada titik nadir terendah dari kekecewaan serta kegalauan. Di kala kita  terpuruk bermacam perasaan pilu dan risau kita rasakan. Tidak ada hal lain yang dapat dicoba selain bersabar dan ikhlas dalam menghadapi keterpurukan hidup. Sesudah kita dapat menerima keterpurukan tersebut,  langkah berikutnya ialah bangkit dari keterpurukan hidup. Kita tidak boleh tenggelam dalam kesedihan, kita mesti melakukan  sesuatu untuk dapat bangkit dari keterpurukan. Keterpurukan bukan untuk direnungkan tetapi dicarikan pemecahan terbaik supaya dapat bangkit kembali. Meski penyebabnya bukan salah kita, racunnya senantiasa didalam diri kita. Bisa saja orang lain yang  membuat kita sakit hati, suasana bisa jadi mengakibatkan kita gagal. Keadaan bisa jadi belum berpihak kepada kita, tetapi bila yang dilakukan hanyalah menyalahkan orang lain tanpa menyadari kalau racun yang sebetulnya terdapat didalam diri kita, hampir pasti kondisi tidak akan berganti jadi lebih baik. Sahabat, apapun yang terjadi pada diri kita, baik itu salah diri sendiri, atau salah orang lain, akan sangat salah bila kita dendam dan menyalahkan orang lain. Obatilah luka hati dan membetulkan diri hingga kita akan memperoleh yang lebih baik lagi. Hari ini kita akan melanjutkan untuk belajar dari kitab Hakim-Hakim dengan topik: “Rise Up from The Breakdown of Life (Bangkit dari Keterpurukan Hidup)”. Bacaan Sabda diambil dari Hakim-Hakim 16:23-31 dengan penekanan pada ayat 28. Sahabat, pernahkah kita mengambil keputusan yang gegabah? Saya rasa hampir setiap orang pernah melakukannya, termasuk saya tentunya. Keputusan yang gegabah bisa berakibat fatal: Kebangkrutan, keterpurukan, kejatuhan, kegagalan, kerugian.  dan hal-hal menyedihkan lainnya. Itulah yang dialami Simson, orang terkuat di sepanjang sejarah. Dengan kekuatan yang dimilikinya, harusnya ia melakukan perkara-perkara hebat bagi bangsa Israel. Nyatanya, Simson tidak melakukan hal tersebut. Ia malah asyik memuaskan hawa nafsunya, sikap egoisnya, dan kesombongannya. Begitu sombongnya Simson, seolah-olah ia merupakan orang yang tak terkalahkan. Simson lupa bahwa musuh sedang mengincar titik lemahnya. Dengan cara licik, melalui bujuk rayu Delila, akhirnya kelemahan Simson terbongkar. Rambutnya dipotong, kekuatannya dilucuti, dan ia pun ditawan musuh! Sahabat, tidak hanya menjadi tawanan biasa, Simson diperlakukan lebih buruk dari itu. Matanya dicungkil dan ia disuruh melawak di hadapan pembesar-pembesar Filistin. Bisakah Sahabat membayangkan,  seorang hakim, seorang nazir Allah, seorang pahlawan tiba-tiba menjadi “pelawak” karena kebodohan yang telah dilakukannya? Kita bisa membayangkan betapa menyesalnya Simson atas keteledoran dan kebodohan yang telah dilakukannya. Kita dengan mudah akan menghakimi Simson yang sedemikian bodoh sehingga gampang dipecundangi oleh Delila. Syukur, cerita tidak berhenti sampai di situ. Simson menyesal, tapi ia tidak larut dalam penyesalan secara terus menerus. la berani bangkit. Simson minta kepada Tuhan agar diberikan kesempatan sekali lagi agar ia bisa menggunakan sisa hidupnya untuk membela umat Israel. Tuhan memberi kekuatan sekali lagi kepadanya dan Simson tidak menyia-nyiakan kesempatan itu! (Ayat 28). Sahabat, jika kita telah membuat keputusan yang gegabah pada masa lalu, bukan berarti kita harus larut dengan penyesalan secara terus menerus. Beranilah untuk bangkit. Berdoalah agar Tuhan memberikan kesempatan kedua kepada kita. Ketika kesempatan itu datang, jangan pernah menyia-nyiakannya. Siapa pun yang gagal, biarlah hari ini ia bangkit kembali! Kita boleh gagal, yang tidak boleh adalah menyerah kalah dalam kegagalan. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah! Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari perenunganmu? Apa yang Sahabat pahami tentang keterpurukan hidup? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Kita mesti selalu waspada dan mengasah kepekaan batin agar  lebih fokus kepada Tuhan. (pg).

GUNAKANLAH KESEMPATAN

Saudaraku,  kata “waktu” sering dipakai sebagai terjemahan terminologi Yunani: Kairos dan kronos.  Kronos menunjukkan waktu yang linier dan berurutan, Kairos lebih memiliki makna sebagai peristiwa yang muncul sesekali dan tidak terulang.  Maka Kairos sering dipahami sebagai kesempatan yang memang tidak selalu datang dan seringkali tidak berulang dua kali, maka ia harus dimanfaatkan dengan baik agar hidup menjadi bernilai.  Matius 26:6-13 mengisahkan tentang kesempatan yang dimanfaatkan maksimal oleh seseorang, maka mari kita renungkan bersama. Seorang perempuan menyelinap masuk dalam rumah Simon di Betania. Ia sengaja membawa miliknya yang berharga untuk diberikan pada Yesus, yaitu sebotol parfum yang mahal harganya.  Sebotol parfum yang mahal itu memiliki makna khusus bagi seorang perempuan Yahudi seperti dirinya karena rata-rata perempuan Yahudi akan mengumpulkan uang untuk membeli sebotol parfum mahal sebagai lambang cinta dan penghargaan yang tinggi kepada lelaki impiannya, yaitu suaminya.   Parfum itu bukan barang sembarangan dan jelas memiliki nilai bagi hidupnya.  Perempuan itu mendekati Yesus dan menuangkan parfum itu sebotol penuh ke atas kepala Yesus, sebagai lambang penghormatan.  Itulah kesempatannya dan perempuan itu menggunakannya dengan baik.  Ia tahu kesempatan untuk mengurapi Yesus tidak akan berulang. Ia seorang perempuan yang secara aturan tidak mudah untuk mendekati Yesus, seorang Guru yang populer saat itu.  Ia tahu belum tentu ia akan bertemu Yesus lagi karena Yesus selalu berpindah tempat saat mengajar murid-murid-Nya.  Ia tidak peduli dengan respons negatif para lelaki di sekitar Yesus karena memang harga minyak itu sangat mahal.  Markus 14:5 dan Yohanes 12:5 mencatat harga minyak itu adalah 300 dinar yang setara dengan upah pekerja hampir setahun.  Perempuan itu bahagia karena sudah bisa menggunakan kesempatannya dengan baik dan Yesus sendiri menerima penghargaan perempuan itu. Saudaraku, kadang manusia diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk melakukan sesuatu.  Ya, kesempatan yang hanya datang satu kali.  Mungkin dorongan untuk menjenguk teman yang sedang sakit parah dan mendoakan atau menolong orang yang dalam kesulitan.  Hal yang bisa menjadi sesuatu yang sangat disesali adalah saat orang menyiakan kesempatan yang hanya sekali itu, karena setelah itu mungkin teman yang sakit itu meninggal sehingga penyesalan karena mengabaikan kesempatan itu menjadi percuma.   William Barclay mengatakan: Yang menjadi tragedi adalah bahwa hidup manusia adalah sejarah dari kesempatan-kesempatan yang hilang untuk melakukan hal-hal yang indah.  Mari belajar menggunakan kesempatan dengan baik karena siapa tahu kesempatan itu hanya datang satu kali saja.  Mari hindari tragedi karena mengabaikan kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita.  Selamat bertumbuh dewasa. (Ag)

The Heroic Story of Samson

PAHLAWAN. Sahabat, pahlawan merupakan sebutan bagi mereka yang sangat berjasa bagi bangsa dan negara. Pahlawan tidak hanya mengorbankan waktu dan tenaga, namun juga rela mengorbankan nyawanya demi kepentingan bangsa serta negara. Dari  Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) saya mendapat informasi bahwa pahlawan dimaknai sebagai orang yang menonjol karena keberanian serta pengorbanannya dalam membela kebenaran. Pahlawan adalah pejuang yang gagah berani. Dalam membela kebenaran, pahlawan harus mengorbankan tenaga, pemikiran, waktu, bahkan nyawa. Pahlawan tidak berjuang untuk kepentingannya sendiri, melainkan untuk kepentingan masyarakat, bangsa, serta negara. Nilai-nilai yang dimiliki seorang pahlawan: 1. Rela berkorban; 2. Mengutamakan kepentingan orang banyak di atas kepentingan pribadi; 3. Pantang mundur; 4. Cinta tanah air; 5. Ikhlas dan tanpa pamrih. Nilai-nilai tersebut harus kita tanamkan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan komunitas kita. Contohnya dengan mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri, serta menanamkan cinta tanah air. Dengan menerapkan nilai-nilai yang dimiliki pahlawan, kita bisa menjadi manusia yang tangguh. Selain itu, kehidupan masyarakat akan menjadi lebih tentram, damai, aman, serta terhindar dari konflik yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan Indonesia. Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Hakim-Hakim dengan topik: “The Heroic Story of Samson (Kisah Kepahlawanan Simson)”. Bacaan Sabda diambil dari Hakim-Hakim 15:1-20. Sahabat, Simson ingin rujuk dengan istrinya. Ia datang sambil membawa buah tangan. Namun, ia ditolak mertuanya karena istrinya telah diberikan kepada orang lain. Lalu mertuanya menawarkan si adik sebagai pengganti. Hal itu merupakan penghinaan terhadap Simson. Sebab pernikahan semacam itu dilarang dalam Hukum Taurat (Imamat 18:18). Simson tidak membalas penghinaan itu dengan melukai istri atau mertuanya. Ia membakar hasil panen kepunyaan orang-orang Filistin. Hal tersebut tentu menimbulkan kerugian yang amat besar. Akibatnya, mereka marah dan membakar mertua dan istri Simson. Dendam tersebut dianggap sebagai persoalan keluarga bagi orang-orang Filistin. Sementara bagi Simson, perbuatannya itu bertujuan untuk menjatuhkan bangsa Filistin. Simson membalas perbuatan tersebut dengan membantai mereka. Kemudian, ia menyerahkan diri kepada orang-orang Yehuda untuk melindungi mereka dari amarah orang-orang Filistin. Orang Filistin menyangka telah berhasil menundukkan Simson. Pada saat itu ia memutuskan tali pengikatnya dan membunuh 1.000 orang Filistin dengan tulang rahang keledai. Hal itu menunjukkan adanya kekuatan Allah yang membuatnya mampu melakukan tindakan itu. Sahabat, cerita Simson merupakan kisah kepahlawanan yang menginspirasi umat agar berani menghadapi masa sulit serta tetap memiliki pengharapan. Saat ini tidak ada musuh (fisik) yang harus kita lawan seperti orang Filistin. Namun, tetap dibutuhkan orang berjiwa pahlawan yang berani menghadapi masalah, rela berkorban, dan tidak mementingkan diri sendiri. Sebab, masalah ada bukan untuk melemahkan, tetapi untuk mengasah jiwa kepahlawanan di dalam diri kita. Dengan berdoa kita tidak hanya menunggu bantuan saat menghadapi kesulitan. Mintalah penyertaan Roh Tuhan agar kita menjadi kuat dalam menanggulangi masalah. Pada zaman ini yang harus dikalahkan adalah sikap semena-mena yang bisa muncul pada diri siapa saja. Kita mesti rela berkorban demi keadilan dan kedamaian. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah! Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 11-13? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Mari datang  kepada Yesus, Juru Selamat yang sanggup memberikan pembebasan sempurna. (pg).   

God’s Ways are Unfathomable

JALAN TUHAN. Sahabat, pengalaman hidup kita bercerita bahwa Tuhan selalu rindu untuk memberkati dan menolong anak-anak-Nya, namun kita harus tahu pula bahwa Tuhan punya seribu satu jalan untuk menggenapinya. Acap kali jalan yang dipakai Tuhan itu ajaib, tidak pernah terpikirkan oleh kita, tidak terselami, bahkan tidak mampu dipecahkan dengan akal logika kita. Coba kita simak beberapa contoh yang terdapat di dalam Alkitab. Lihat bagaimana Tuhan menolong Elia lewat burung-burung gagak yang membawa roti dan daging setiap pagi dan petang ketika ia berada di sungai Kerit (1 Raja Raja 17:1-6). Lalu lihatlah bagaimana Tuhan menolong seorang janda yang terjerat hutang lewat sedikit sisa minyak yang ia miliki. Tuhan sanggup mengisi bejana-bejana hingga melimpah, lalu menyuruh perempuan itu  pergi menjual minyak untuk menutupi hutangnya. Bahkan begitu melimpah sehingga si janda masih memiliki sisa uang yang bisa ia pakai untuk menghidupi dirinya dan anak-anaknya (2 Raja Raja 4:1-7). Sahabat, masih ingatkah  dengan kisah Perkawinan di Kana?  Yesus mengatasi masalah kehabisan anggur hingga berlimpah-limpah? (Yohanes 2:1-11), atau mengenai penggandaan lima roti dan dua ikan yang dimiliki seorang anak kecil untuk memberi makan lebih dari 5000 orang? (Matius 14:13-21). Itu baru beberapa contoh saja, karena ada ratusan contoh di dalam Alkitab yang mencatat bagaimana bervariasinya perbuatan ajaib yang dilakukan Tuhan untuk menolong dan memberkati anak-anak-Nya. Maka tak heran kalau rasul Paulus menulis kepada jemaat Roma sebagai berikut: “O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!” (Roma 11:33). Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Hakim-Hakim dengan topik: “God’s Ways are Unfathomable (Jalan Allah Tak Terselami)”. Bacaan Sabda diambil dari Hakim-Hakim 14:1-20 dengan penekanan pada ayat 4. Sahabat, Simson telah ditetapkan TUHAN untuk menjadi seorang nazir Allah sejak masih dalam kandungan ibunya. Akan tetapi, ternyata bahwa cara hidup Simson amat kacau sejak masa mudanya. Orang tuanya sangat kecewa saat mengetahui bahwa Simson telah jatuh cinta kepada seorang perempuan Filistin yang tinggal di Timna dan memaksa untuk menikahi perempuan itu, padahal orang Israel sudah diperintahkan agar jangan mengambil istri dari bangsa lain (Ulangan 7:3-4). Dari sisi manusiawi, kita menyesalkan keinginan Simson itu. Akan tetapi, penulis kitab Hakim-hakim menjelaskan bahwa peristiwa itu sengaja diizinkan terjadi oleh Allah dengan maksud supaya Simson mencari gara-gara terhadap orang Filistin (Ayat 4). Saat pesta pernikahan berlangsung, Simson bertaruh dengan tiga puluh pemuda Filistin dengan cara mengajukan sebuah teka-teki. Ternyata bahwa istrinya berkhianat, sehingga Simson kalah bertaruh dan harus membayar kekalahannya dengan memberikan tiga puluh pakaian dalam dan tiga puluh pakaian kebesaran. Kemarahan Simson dilampiaskan dengan membunuh tiga puluh orang Filistin di Askelon dan merampas pakaian mereka sebagai pembayar kekalahan dalam bertaruh. Dengan demikian, mulailah bibit permusuhan di antara Simson dengan orang Filistin. Bibit permusuhan ini masih ditambah dengan keputusan keliru yang dilakukan ayah ibu mertua Simson yang memberikan istri Simson kepada kawannya sendiri. Sahabat, cara Allah bekerja tidak selalu mudah diduga. Dari sisi manusiawi, kita akan cenderung beranggapan bahwa Simson telah mencari masalah sendiri dengan menikahi seorang perempuan Filistin yang tidak setia serta bertaruh dengan para pemuda Filistin yang licik. Bagi orang tuanya pun, permintaan Simson untuk menikahi seorang perempuan Filistin merupakan permintaan yang menyakitkan hati. Kita tak akan menduga bahwa hal-hal buruk semacam itu bisa dipakai Allah untuk mencapai maksud yang baik bagi umat-Nya. Dalam hidup kita, kita tidak selalu bisa menyelami mengapa Allah kadang-kadang mengizinkan terjadinya kegagalan, kecelakaan, penyakit berat, wabah, bencana alam, dan hal-hal buruk lainnya menimpa umat-Nya. Apakah kita menyadari bahwa cara kerja Allah tidak  selalu bisa kita duga dan selami,  bahwa apa yang nampak buruk dalam pemahaman kita bisa saja dipakai Allah untuk kebaikan kita? (Yesaya 55:8-9; Yeremia 29:11). Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah! Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 4? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Tuhan mau kita senantiasa sadar: Kekuatan diberikan untuk memuliakan Dia dan memberkati sesama. (pg)