Victory for Believers
KOTA YERIKHO. detikedu mencatat Jericho merupakan kota tertua di dunia yang menjadi bukti berpindahnya kebiasaan manusia nomaden jadi menetap. Kota yang dihuni sejak 9000 SM ini dikenal dalam Alkitab sebagai kota pertama yang diserang bangsa Israel di bawah kepemimpinan Yosua setelah menyeberangi Sungai Yordan. Dalam Alkitab, Jericho juga disebut sebagai Yerikho atau Arīḥā. Kota tertua di dunia ini sempat ditinggalkan dan dihancurkan beberapa kali, namun kembali dibangun di area yang sama. Saat ditaklukkan oleh Inggris pada tahun 1918, wilayah Jericho menjadi bagian dari mandat Inggris untuk Palestina, seperti dikutip dari Encyclopaedia Britannica. Jericho juga dimasukkan ke Yordania sebagai tempat dua kamp besar pengungsi Arab setelah perang Arab-Israel pertama pada 1948. Selama Perang Enam Hari pada 1967, kota Jericho diduduki Israel. Kelak pada tahun 1994, Jericho diserahkan kepada otoritas Palestina di bawah perjanjian pemerintahan Israel-Palestina. Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yosua dengan topik: “Victory for Believers (Kemenangan bagi Orang Percaya)”. Bacaan Sabda diambil dari Yosua 5:13-15 dengan penekanan pada ayat 14. Sahabat, bagi bangsa Israel, kota Yerikho adalah salah satu penghalang untuk mencapai tanah Perjanjian. Yerikho adalah gambaran masalah yang besar. Pada waktu itu Yosua sedang berada dekat kota itu. Dengan kata lain Yosua sedang dekat dengan permasalahan yang sangat besar. Sahabat, tugas baru dan besar menanti Yosua. Tuhan memintanya untuk memimpin bangsa Israel menaklukkan kota Yerikho. Bagi Yosua, menaklukkan kota yang begitu besar dan dikelilingi tembok yang begitu tebal dan tinggi adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Mungkin Yosua berpikir: “Bagaimana aku bisa masuk ke kota itu? Tembok kota itu begitu tebal, tentara-tentaranya pun pasti jauh lebih berpengalaman. Dengan cara bagaimana aku bisa menaklukkan kota itu? Ah, pekerjaan itu terlalu besar! Rasa-rasanya mustahil bisa merebut kota Yerikho!”Kehadiran seorang laki-laki yang berdiri di hadapannya sambil menghunus pedang itu sontak membuyarkan kegalauan Yosua. Yosua pun menaruh curiga pada kehadiran laki-laki asing itu dan sambil bersiaga ia bertanya apakah ia kawan atau lawan (Ayat 13). Ketika orang itu memperkenalkan diri sebagai Panglima Balatentara Tuhan, sujudlah Yosua menyembah hingga mukanya ke tanah. Yosua tahu kalau laki-laki itu tak lain dan tak bukan adalah Tuhan Allah sendiri yang menyatakan diri kepadanya (ay. 14). Tuhan tidak menghendaki Yosua fokus melihat kekuatan musuh yang besar, Yosua harus percaya ia disertai oleh Tuhan yang jauh lebih besar, yang akan berperang menyelesaikan tugas-tugasnya. Tuhan akan memberi kemenangan kepada umat-Nya. Sahabat, ketika sebuah masalah datang, di manakah mata hati kita akan tertuju? Kepada besarnya masalah atau besarnya Tuhan yang menyertai hidup kita? Memandang besarnya masalah akan membuat kita ragu, takut, dan hilang kekuatan. Tetapi memandang kehadiran Tuhan akan memberi kita kekuatan baru dan keyakinan untuk menang bersama Dia. Sesungguhnya tidak ada masalah yang terlampau besar untuk ditaklukkan jika mata iman kita selalu tertuju kepada Tuhan yang jauh lebih besar. Kemenangan bagi orang percaya. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah! Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami tentang kota Yerikho? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Dibutuhkan ketekunan, karena sedikit waktu lagi Tuhan pasti akan memberikan kemenangan dan mukjizat-Nya bagi kita, asal kita tetap taat kepada-Nya! (pg).