Bite the Hands that Feed you

PERIBAHASA. Peribahasa merupakan bentuk bahasa kiasan atau bahasa yang tidak mengungkapkan makna langsung tetapi menggunakan perbandingan. Biasanya, perbandingannya berbentuk kalimat atau bisa juga berbentuk kalimat-kalimat ringkas yang berisi ungkapan, perumpamaan, perbandingan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku kehidupan. Salah satu contoh peribahasa yang sering digunakan di dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat Indonesia adalah peribahasa:  “Air susu dibalas dengan air tuba” yang artinya  kebaikan dibalas dengan kejahatan. Air susu melambangkan kebaikan dan air tuba melambangkan keburukan. Untuk arti kata tuba sendiri artinya adalah pohon yang akarnya beracun dapat memabukkan atau meracuni. Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yehezkiel dengan topik: “Bite the Hands that Feed you (Menggigit Tangan Orang yang Memberi kita Makan) ”. Bacaan Sabda diambil dari Yehezkiel 16:1-52. Sahabat, Yerusalem adalah ibarat bayi yang dibuang oleh orang tuanya. Dengan penuh kasih, Tuhan memelihara dan membesarkannya (Ayat 6-7). Sebagai wujud kasih-Nya, Tuhan “memperistri” Yerusalem (Ayat 8-13). Itulah gambaran kasih Tuhan kepada Israel. Namun apa yang dilakukan bangsa Israel untuk membalas kebaikan dan kasih Tuhan? Sungguh sangat menyakitkan hati Tuhan, mereka malah memberikan kasih dan kebaikan kepada “kekasih-kekasih” mereka yang lain, yaitu dengan menyembah segala berhala yang disembah bangsa lain (Ayat 15). Sahabat, Israel sangat menikmati segala kelimpahan yang mereka terima dari TUHAN. Tetapi, mereka lupa diri. Mereka hidup sesukanya serta berbuat keji dengan mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa di sekitarnya.  Mereka membalas air susu dengan air tuba. Mereka telah menggigit tangan Tuhan yang telah memberi makan mereka. TUHAN mengingatkan mereka bahwa sebelumnya Israel bagaikan anak yang dibuang, tidak diinginkan kehadirannya, dibiarkan mati, tidak disayangi oleh siapa pun. Penolakan anak yang baru dilahirkan karena sakit atau alasan jahat lainnya merupakan tradisi pada masa itu dalam kehidupan bangsa di luar Israel.  Secara keturunan mereka tidak lagi dipandang sebagai keturunan Abraham, tetapi berdasarkan tindakannya dipandang sebagai keturunan orang Kanaan, Amori dan Het; bangsa-bangsa yang ada di sana sebelum Israel, bangsa kafir yang tidak menyembah TUHAN (Ayat 1-5; bdk. Ulangan 26:5; Yosoa 24:14). Tanpa usaha dari pihak Israel, TUHAN memilih dan menjadikan Israel sebagai umat kesayangan-Nya dari antara segala bangsa di muka bumi. Ia mengikat perjanjian dengan mereka dan memberkati mereka dengan segala kelimpahan. Ia memberi mereka kehidupan, bahkan kesuburan. Dalam bagian ini juga dipakai gambaran perkawinan antara Israel sebagai mempelai perempuan dan TUHAN sebagai mempelai laki-laki. TUHAN memberikan segala kemegahan, kekayaan, dan kemasyhuran kepada bangsa Israel (Ayat 6-14; bdk. Rut 3:9).Sahabat, TUHAN menyatakan kasih-Nya kepada umat bukan karena apa yang dimiliki oleh umat tersebut. Tidak ada usaha atau pekerjaan baik sama sekali dari pihak umat untuk mendapatkan kasih-Nya. TUHAN ingin umat mengingat masa lalunya dan mematuhi ikatan perjanjian dengan-Nya.TUHAN telah menyatakan kasih-Nya dan menjadikan kita umat kesayangan-Nya. Jangan lupakan masa lalu kita yang buruk dan tidak layak bagi-Nya! Muliakan Dia sepanjang kehidupan kita! Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 8-13? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Sesungguhnya pada saat kita tidak menempatkan dan menjadikan Tuhan nomor satu dalam kehidupan kita, kita sudah melukai hati Tuhan. (pg)

God Will Always Fulfill His Promise

BAGIAN PENUTUP KITAB YEREMIA. Sahabat, syukur kepada Tuhan kalau hari ini kita dapat sampai di bagian akhir dari kitab Yeremia. Kitab Yeremia ditutup dengan kisah Raja Yoyakhin yang dikasihani oleh Ewil-Merodakh, Raja Babel. Raja Babel memperlakukannya dengan sangat baik dan istimewa, yaitu makan bersama-sama dengan Raja Babel dan dipelihara kehidupannya oleh Raja Babel. Kita percaya bahwa apa yang dilakukan oleh Ewil-Merodakh, Raja Babel, adalah kehendak Tuhan, karena campur tangan Tuhan.  Bagi orang Israel, akhir cerita ini begitu penting. Raja keturunan Daud tetap ada, sekalipun dia tidak pernah kembali lagi ke Yerusalem. Hal yang amat penting di sini adalah bahwa penyertaan Allah atas Kerajaan Daud masih terus berlangsung. Hal ini menjadi sumber pengharapan bagi umat Allah untuk memandang ke depan.  Bagi kita saat ini, Kristus, anak Daud (Matius 1) merupakan sumber pengharapan bagi manusia berdosa. Hal lain yang merupakan penutup kitab Yeremia berkaitan dengan nubuat yang disampaikan oleh Nabi Yeremia. Kisah Nubuat yang disampaikan oleh Yeremia tentang penghukuman Tuhan kepada umat-Nya telah benar-benar terjadi. Oleh karena itu, mulai saat itu, nubuatan Yeremia tentang berkat masa depan menuju kepada penggenapan.Keadaan yang sulit sama sekali bukanlah tanda bahwa Allah tidak hadir dan memelihara. Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari bagian akhir dari kitab Yeremia dengan topik: “God Will Always Fulfil His Promise (Tuhan akan Selalu Menggenapi Janji-Nya)”. Sahabat,  bacaan kita pada hari ini sepertinya mengulang kembali kisah kehancuran Yerusalem dan keruntuhan Yehuda di tangan Babel yang ada di pasal 39. Namun, penuturan di perikop ini lebih lengkap. Gaya penulisan catatan sejarah ini memakai gaya penulisan kitab Raja-raja (Ayat 1-3; lihat 2 Raja-Raja 24:18-20).  Rupanya pasal 52 sengaja dituliskan untuk menutup rangkaian nubuat Yeremia yang pada akhirnya terbukti digenapi (Ayat 1-30). Termasuk di dalamnya, bahwa belas kasih Allah tidak pernah benar-benar meninggalkan Yehuda (Ayat 31-34).Kehancuran Yerusalem terjadi sebagai bagian dari penghukuman Tuhan atas umat-Nya yang durhaka. Secara khusus ditegaskan bahwa kepemimpinan yang buruk dari seorang raja mengakibatkan segenap rakyat berdosa. Pada bagian ini ditegaskan bahwa ulah Zedekia bukan hanya mengakibatkan penduduk Yerusalem harus menderita, keluarganya pun ikut menderita. Tentu saja, Zedekia yang paling menderita (Ayat 10-11).Sahabat, penghukuman dahsyat ini termasuk meruntuhkan tembok Yerusalem yang menjadi kebanggaan Yehuda sebagai benteng yang tangguh, dan penghancuran bait Allah yang selama ini disalahgunakan sebagai jaminan bahwa Tuhan akan terus melindungi umat-Nya, walaupun mereka berdosa kepada-Nya (lihat Yeremia 7:1-15). Dengan hancurnya simbol-simbol keagamaan Yehuda, diharapkan hancur pula teologi yang keliru tersebut, sehingga tidak ada cara lain selain berserah penuh pada kedaulatan Allah serta tunduk kepada firman-Nya.Nubuat Yeremia pada mulanya disampaikan agar umat sebelum dihukum mendapat kesempatan bertobat. Sayang sekali, kesempatan itu tidak digunakan dengan baik malah umat dipimpin rajanya memilih tetap tinggal dalam dosa dengan rasa aman yang palsu. Murka Tuhan akhirnya dijatuhkan. Mereka harus kehilangan kemerdekaan.Sahabat, sesungguhnya keadaan sulit hanya membuat kita sulit mengerti bagaimana Allah dapat hadir, memelihara, dan MENGGENAPI  janji-Nya. Ketika orang percaya berada dalam keadaan yang sulit, yang perlu dilakukan adalah TETAP BERSANDAR  kepada Tuhan, jangan menjauhi Tuhan karena Allah sedang bekerja dengan cara-Nya sendiri. Kristuslah KEGENAPAN dari masa depan yang direncanakan Allah. Di dalam Kristus ADA PENGHARAPAN. Di dalam Kristus kita mendapatkan kekuatan dan segala sesuatu dapat kita tanggung. Haleluya! Tuhan itu baik. Berdfasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Coba sebutkan hal-hal yang telah Tuhan tunjukkan kepadamu selama Sahabat membaca dan mempelajari Kitab Yeremia! Bersyukurlah kepada Tuhan untuk firman-Nya yang telah kita pelajari! Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Janji Tuhan pasti digenapi dalam kehidupan kita sekalipun kondisinya sulit untuk percaya. (pg).

God Organizes the Lives of His People

PIALA EMAS. Piala, dalam bahasa Latin disebut “calix” yang berarti “cawan”. Piala adalah cawan yang menjadi wadah anggur. Piala emas melambangkan kemuliaan atau kehormatan karena biasanya digunakan menyajikan minuman bagi raja. Menjadi piala emas, berarti mendapatkan kehormatan dari Tuhan untuk melayani-Nya.  Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yeremia dengan topik: “God Organizes the Lives of His People (Allah Menata Kehidupan Umat-Nya)”. Bacaan Sabda diambil dari Yeremia 51:1-35. Sahabat, bacaan kita pada hari ini memperlihatkan Allah yang senantiasa setia dan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Dengan segala hikmat, Ia menata kehidupan umat-Nya.Allah melakukan pembalasan dengan menghukum Babel (Ayat 1-14). Allah menunjukkan diri-Nya sebagai Pribadi yang menjadikan alam semesta dengan segala hikmat dan akal budi-Nya. Hal ini menunjukkan kebodohan manusia yang tidak berpengetahuan karena hidup mereka penuh kesia-siaan dalam penyembahan patung (Ayat 15-19). Dosa dan kebodohan Babel menjadikan mereka sebagai lawan Allah (Ayat 25-35). Sahabat, Tuhan memakai Babel untuk menyatakan kedaulatan-Nya atas bangsa-bangsa. Babel menjadi alat Allah agar bangsa-bangsa, termasuk Yehuda, meminum cawan murka Allah (Yeremia 25:1-36). Namun, bacaan kita pada  hari ini memberi alasan mengapa cawan emas Allah itu akan dihancurkan.  Pertama, karena tindakan berlebihan Babel terhadap umat Tuhan ketika menyerbu dan menawan mereka. Babel bukan hanya menawan dan menjarah, tetapi juga menghancurkan bait Allah dan merampas peralatan ibadah di sana (Ayat 11). Termasuk di dalamnya ialah berbagai perabotan emas. Ironis! Babel ialah piala emas Tuhan yang merampas perabotan emas dari rumah Tuhan.  Kedua, karena walau mereka dipakai untuk melayani-Nya, mereka tetap memilih untuk memercayai dan menyembah berhala dewa sesembahan mereka (Ayat 17-18). Padahal Tuhan tidak dapat dibandingkan dengan para dewa palsu mereka (Ayat 15-18).Ilustrasi yang berbeda dipakai untuk menjelaskan Babel sebagai alat Allah, yaitu sebagai palu godam Allah untuk menghukum bangsa-bangsa (Ayat 21-23). Namun sekali lagi karena kejahatan Babel atas umat Tuhan, Allah menjadi lawan mereka (Ayat 24-26). Allahlah yang memerintahkan bangsa-bangsa tetangga Babel, yang kemudian hari lebur dengan Persia untuk menyerbu dan menghancurkan Babel (Ayat 27-33); sehingga umat Tuhan dapat berkata dengan lega, bahwa walau Babel telah menghancurkan mereka, pada gilirannya Babel akan dihancurkan Tuhan (Ayat 34-35).Sahabat, kalau saat ini kita mendapatkan kehormatan dan kesempatan  dipakai Allah untuk melayani, menjadi pelayan masyarakat secara luas,  hendaklah kita tidak melampaui batas wewenang yang dipercayakan Allah kepada kita. Hendaklah kita selalu ingat, kita ini pelayan, yang bertugas untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat yang kita layani. Selain itu kita harus selalu ingat bahwa otoritas yang kita miliki berasal dari Allah, karena itu sudah selayaknya kita terus menjaga komitmen kita untuk setia dan tunduk hanya kepada Allah, Sang Pemberi Otoritas.  Sahabat, Tuhan tidak segan-segan menghancurkan piala emas-Nya yang tidak lagi  taat dan tidak tahu diri. Jadi, marilah kita senantiasa mawas diri dan menjaga dengan sungguh motivasi maupun cara kita melayani Dia dan sesama. Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Bagaimanakah kehancuran Babel yang digambarkan oleh Yeremia? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Berdoalah bagi segenap orang percaya yang berperan aktif dalam pemerintahan agar apa yang mereka lakukan dan kerjakan dapat menjadi kesaksian di tengah-tengah bangsa ini. (pg).

There is Hope to Get Deliverance

TAWAR MENAWAR. Tawar menawar adalah suatu jenis negosiasi yang dilakukan oleh penjual dan pembeli untuk menentukan harga suatu barang. Hal ini biasanya dilakukan di pasar tradisional. Hal tersebut menjadi salah satu daya tarik orang tetap pergi belanja ke pasar tradisional. Tawar-menawar adalah ketika dua pihak yang terlibat dalam transaksi seperti pembelian barang dan jasa menegosiasikan harga sampai kedua belah pihak dapat saling menyepakati harga. . Proses tawar-menawar melibatkan dua pihak yang membuat penawaran berurutan dan penawaran balasan satu sama lain sampai harga disepakati. Individu yang mencoba untuk membeli barang dan jasa berusaha untuk membayar jumlah yang paling kecil (sedikit), sedangkan tujuan utama penjual adalah untuk memaksimalkan harga jual.  Tindakan tawar-menawar telah ada sejak zaman baheula dan berlanjut hingga saat ini.  Abraham pernah melakukan tawar-menawar dengan TUHAN agar tempat di mana Lot tinggal tidak dihukum atau diselamatkan karena hitungan orang benar yang ada di dalamnya (Kejadian18:22-33). Akhirnya hanya Lot dan keluarganya yang diselamatkan, tetapi tempat itu dimusnahkan. Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yehezkiel dengan topik: “There is Hope to Get Deliverance (Ada Pengharapan untuk Mendapatkan Kelepasan)”. Bacaan Sabda diambil dari Yehezkiel 14:12-23. Sahabat, Yehezkiel 14 dimulai dengan kedatangan beberapa tua-tua Israel kepada Yehezkiel. Sekilas, kunjungan mereka nampak mulia karena mereka seolah-olah bermaksud mencari petunjuk Allah. Namun, Allah mengecam mereka karena Ia tahu bahwa mereka adalah para penyembah berhala yang menjalankan kehidupan yang menyimpang dari kehendak-Nya. Dalam kecamannya, Allah langsung menunjukkan sumber dosa mereka, yakni hati yang sudah terpikat oleh berhala. Kondisi keterpikatan hati mereka telah sangat parah, sehingga tegoran dan kecaman Allah yang disampaikan berkali-kali tak mereka hiraukan.  Yehezkiel belum mengajukan tawar-menawar dengan TUHAN tentang Israel. Tetapi, TUHAN memberitahukan bahwa Ia akan menjatuhkan hukuman karena negeri itu telah tidak setia lagi kepada-Nya. Ia akan memusnahkan persediaan makanan dan mendatangkan kelaparan atas mereka, binatang buas atau pedang, atau sampar.  Sahabat, penghukuman itu tidak akan berubah meskipun ada Nuh, Daniel, dan Ayub di antara mereka. Hanya ketiga orang ini yang akan selamat, sedangkan seisi negeri itu tetap akan binasa. Ketiga orang itu bahkan tidak dapat menyelamatkan orang-orang terdekat atau siapa pun juga. (Ayat 12-20) Penghukuman yang berat dari TUHAN akan tetap dijatuhkan atas seluruh Yerusalem, atas manusia dan binatang. Keempat hukuman itu, yaitu pedang, kelaparan, binatang buas dan sampar akan dijatuhkan atas mereka yang hidup dalam kejahatan (Ayat 21).  Ini dia yang luar biasa, KASIH TUHAN TIDAK BERKESUDAHAN, Ia tetap meninggalkan sisa orang yang terluput bersama anak-anak lelaki dan perempuannya. Mereka ini akan menjadi PENGHIBURAN  bagi Yehezkiel dan orang-orang di dalam pembuangan sehingga dapat menerima malapetaka yang telah TUHAN jatuhkan atas Yerusalem. Tingkah laku mereka yang berbeda akan menunjukkan alasan TUHAN menghukum Yerusalem (Ayat 22-23).Sahabat, TUHAN tidak main-main dalam penghukuman-Nya. Setiap orang yang bersalah akan menerima penghukuman yang berat. Orang benar tidak dapat melepaskan orang-orang jahat dari penghukuman, hanya orang-orang benar itulah yang akan diselamatkan. TUHAN yang adil tetap menunjukkan kasih-Nya. Tidak semua orang dihukum. Masih ada sisa umat yang mendapatkan kelepasan. Ada pengharapan untuk mendapatkan kelepasan. Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari Kejadian 18:22-33? Selamat sejenak merenung.  Simpan dalam-dalam di hati: Bimbinglah orang lain untuk menerima kebenaran-Nya! Dengan demikian, kita dapat memperoleh keselamatan bersama-sama. (pg).

The Grape Vine must bear Fruits

POHON ANGGUR. Umat Allah digambarkan sebagai pohon anggur. Yang diharapkan dari pohon anggur adalah buahnya karena batang kayunya rapuh dan kurang bermanfaat.  Alkitab Perjanjian Lama menggambarkan umat Israel (umat pilihan Allah) sebagai pohon anggur (Mazmur 80:15-16, Yeremia 2:21, 6:9, Yehezkiel 15:6, Yoel 1:7). Dari setiap pohon anggur, orang mencari dan mengharapkan buahnya karena orang tidak dapat membuat sesuatu apa pun dari batang pohon anggur yang sangat rapuh. Oleh karena itu, batang kayu atau ranting pohon anggur yang tidak menghasilkan buah hanya bisa dibakar untuk menghangatkan badan atau untuk keperluan lain.   Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yehezkiel dengan topik: “The Grape Vine must bear Fruits (Pohon Anggur Harus Berbuah)”. Bacaan Sabda diambil dari Yehezkiel 15:1-8. Sahabat,  Israel digambarkan sebagai pohon anggur TUHAN (bdk. Kejadian 49:22; Mazmur 80:9; Hosea 10:1; Yesaya 5:1-30; Ulangan  32:32; Yeremia 2:21). Israel bukan bangsa yang hebat atau besar dan kuat dari bangsa lainnya, tetapi TUHAN telah memilih mereka dan menjadikan mereka sebagai umat-Nya.Sahabat, pohon anggur yang baik seharusnya menghasilkan buah pada musimnya. Tetapi, Israel telah menjadi pohon anggur yang tidak menghasilkan buah. Mereka bukan saja tidak subur, tetapi tidak berguna (bdk. Yohanes 15:2-6). Israel bagaikan kayu anggur yang tidak dapat digunakan untuk sesuatu keperluan pada saat masih berbentuk kayu utuh, apalagi ketika telah dibakar (Ayat 1-3, 5).  Adapun kayu anggur tidak dapat dibentuk atau difungsikan seperti kayu pada umumnya karena sifatnya yang rapuh. Biasanya orang hanya akan membakarnya untuk menghangatkan tubuh sehingga hancur seluruhnya dan tidak dapat digunakan untuk apa pun.  Sahabat, betapa kecewanya TUHAN melihat umat kesayangan-Nya itu tidak menyukakan hati-Nya. Sebagai balasan atas segala kebaikan TUHAN yang telah mereka terima, kesuburan tanah perjanjian dan segala berkat perlindungan-Nya; mereka menyembah berhala-berhala dan segala dewa sembahan bangsa sekitar. TUHAN membiarkan Israel bagian Utara dan Selatan dihancurkan musuh, bahkan Yerusalem yang menjadi kota tempat Bait Allah berada diserang dan dihancurkan.  Raja Yoyakhin dan para pembesar diangkut ke pembuangan (Ayat 4). Mereka tidak akan dapat meloloskan diri dari berbagai penghukuman karena Ia sendiri yang menentang mereka (bdk. Mazmur 34:17). TUHAN menjadikan Israel sunyi sepi, menghancurkan negerinya, dan menghalau penduduknya. Dengan demikian, mereka akan menyadari kesalahan mereka terhadap-Nya dan mengetahui bahwa Dialah TUHAN Allah (Ayat 6-8).Sahabat, satu hal yang Allah selalu inginkan dari setiap pohon anggur yaitu berbuah, dan kalau tidak berbuah maka pohon anggur akan ditebang dan dicampakkan ke dalam api. Untuk bisa berbuah, ranting harus tetap melekat pada batang pohon anggur, dan kita sebagai ranting yang dicangkokkannya harus tetap melekat kepada Yesus sebagai pokok anggur. Sahabat, melalui hubungan intim dengan Tuhan: Berdoa, membaca firman Tuhan dam melakukan semua perintah-perintah-Nya, maka hidup kita akan berbuah. Akan ada buah-buah yang menyukakan Allah dan bisa dinikmati oleh orang-orang di sekeliling kita, baik itu buah pertobatan, buah roh maupun buah jiwa-jiwa. Hidup kita berbuah untuk kemuliaan Allah. Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Buah apa yang sudah Sahabat hasilkan? Bila belum, apa yang akan Sahabat lakukan? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Berusahalah agar Allah mendapati hidup kita berbuah bagi kemuliaan-Nya. (pg).

God Protects His People

MENGUNGKIT-UNGKIT. Seorang teman seperjuangan sejak muda sore itu bercerita bahwa pada suatu kali ia lupa   menjemput istrinya di tempat kerjanya karena sore itu ia harus menyelesaikan permasalahan yang rumit di kantornya. Ketika ia meminta maaf,  istrinya hanya bilang:  “Tidak apa-apa,” dan tidak menunjukkan kemarahan. Namun pada hari-hari berikutnya, sang istri terus mengungkit-ungkit kesalahannya  dan bahkan tidak melupakannya setelah kejadian itu berjalan hampir setahun. Sahabat, cinta Allah kepada kita adalah cinta yang kudus, yang bebas dari kemarahan dan kebencian. Meskipun Ia murka ketika kita melakukan kesalahan, Ia tidak mengungkit-ungkit kesalahan kita. Ia juga tidak membiarkan kita selamanya terhukum oleh kesalahan itu, melainkan memberi kita kesempatan baru. Kita memang manusia berdosa, tetapi Allah tidak hanya melihat kita berdasarkan kesalahan yang pernah kita lakukan. Ia melihat dan mengasihi diri kita seutuhnya. Demikian pula kita harus melihat orang lain. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, tetapi janganlah melihat orang lain hanya berdasarkan kesalahannya. Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yeremia dengan topik: “God Protects His People (Allah melindungi umat-Nya)”. Bacaan Sabda diambil dari Yeremia 50:33-46. Sahabat, kesombongan akan kekuatan yang seolah-olah tiada banding dijungkirbalikkan oleh Tuhan. Jika Babel merasa sebagai yang paling berkuasa, Tuhan menunjukan kekuatan-Nya sebagai Pencipta alam semesta. Kengerian akan menghinggapi Babel (Ayat 33-38). Ia akan menjadikan Babel seperti Sodom dan Gomora (Ayat 40).Tuhan adalah Penebus (Ayat 34). Ini adalah ikrar akan Pribadi Allah yang secara aktif dan berinisiatif melakukan penebusan atas umat-Nya.Ini bukan kali pertama Allah menebus umat-Nya. Kita bisa mengingat bagaimana Allah telah menebus Israel dari Mesir, mengeluarkan mereka dari perbudakan, dan memperlihatkan kekuatan tangan-Nya yang tak pernah lelah. Kali ini pun Allah memperlihatkan kembali kekuatan tangan-Nya, yakni tangan yang penuh kasih atas Israel, namun sekaligus tangan yang mengerikan bagi Babel. Yeremia sebagai nabi Tuhan, menegaskan bahwa hukuman atas Babel adalah bukti pembenaran Allah atas umat-Nya. Bangsa Israel diyakinkan bahwa mereka adalah memang milik Allah dan Allah tidak pernah meninggalkan mereka. Penghukuman terhadap Babel menyatakan bahwa Allah memerhatikan dan membela umat-Nya. Allah tidak selamanya membiarkan umat-Nya dipermalukan, tetapi pada waktunya nanti Allah membuat kebenaran menjadi nyata. Allah melakukan pembalasan untuk Israel. Firman-Nya mengingatkan kembali bahwa Tuhan adalah Allah Pencipta alam semesta. Tangan-Nya selalu nyata memberi pertolongan untuk umat-Nya. Ia akan selalu memperjuangkan perkara umat milik-Nya. Ia menebus umat dari perbudakan Mesir dan Babel, juga menebus kita dari perbudakan dosa. Sahabat, identitas dan karya Tuhan sebagai Penebus menjadi penghiburan bagi setiap kita. Ia akan selalu membebaskan kita dari lilitan masalah atau pergumulan hidup, karena Ia selalu memperjuangkan perkara anak-anak-Nya. Allah melindungi umat-Nya. Semestinya, kita tidak perlu menjadi anak-anak yang takut terhadap berbagai ancaman. Sebaliknya, kita perlu belajar untuk selalu melihat tangan Tuhan yang senantiasa terulur menyatakan kasih-Nya. Tangan Tuhan yang melindungi umat-Nya.Sahabat,  kita juga perlu waspada sebab tangan Tuhan pun dapat menghukum kita karena dosa dan pelanggaran kita. Mari kita jalani hidup dengan merendahkan hati kepada Penebus kita dan membiarkan tangan-Nya selalu berkarya dalam setiap langkah perjalanan hidup kita. Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami tentang “mengungkit-ungkit”? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Ketika Allah mengampuni kita, Ia tidak lagi mengungkit-ungkit kesalahan kita dan Ia mencintai kita dengan kasih yang kudus. (pg).