Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Meme Firman Hari Ini (20 April 2023).
God Preserves the Orphans
IBADAH YANG MURNI DAN TAK BERCACAT. Ibadah kepada TUHAN harus utuh dan bulat, tidak setengah-setengah! Ibadah kepada TUHAN tidak hanya terbatas kepada pujian yang dinyanyikan, doa yang dipanjatkan serta firman TUHAN yang didengarkan! Ibadah kepada TUHAN adalah juga nyanyian, doa dan firman TUHAN yang dilakukan dalam kesaksian hidup, berdampak bagi sesama, dan dilakukan dengan sungguh serta murni, sebagaimana layaknya dilakukan kepada TUHAN (Matius 25:31-46; Kolose 3:17,23). Ibadah yang murni dan tak bercacat itu adalah ibadah yang dilanjutkan dengan tindakan dan aksi nyata di dalam kehidupan sehari-hari. Bagi Yakobus tindakan dan aksi nyata sebagai wujud ibadah yang muni dan tak bercacat, yakni: Mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka (Yakobus 1:27) Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yeremia dengan topik: “God Preserves the Orphans (Tuhan Memelihara Anak-Anak Yatim)”. Bacaan Sabda diambil dari Yeremia 49:1-39 dengan penekananan pada ayat 11. Sahabat, dalam bacaan kita pada hari ini ada 6 bangsa dinubuatkan kehancurannya: Bangsa Amon (Ayat 1-6); Bangsa Edom (Ayat 7-22); Bangsa Damsyik (Ayat 23-27); Bangsa Kedar dan Hazor (Ayat 28-33); dan Bangsa Elam (Ayat 34-39). Dari 39 ayat yang menjadi bacaan kita, ada satu ayat yang menjadi fokus renungan kita pada hari ini: “Tinggalkanlah anak-anak yatimmu, aku akan menghidupi mereka; biarlah janda-jandamu menaruh kepercayaan padaku!” (ayat 11) Tuhan menyediakan keperluan janda dan anak-anak yatim bukan dengan cara atau jalan mengirim manna dari surga, juga bukan pula dengan mengirim burung gagak yang membawa makanan bagi mereka, tetapi dengan cara menggerakkan hati umat-Nya. Tuhan mengetuk hati umat-Nya supaya bersedia menjadi umat yang rela menyingkirkan rasa mementingkan diri sendiri saja dan membuka pancaran kasih yang serupa dengan Kristus. Orang-orang yang tertindas, yang terluka, dan membutuhkan bantuan, Ia percayakan kepada kita, para murid-Nya, sebagai suatu kepercayaan yang mulia. Mereka sangat berhak akan empati kita. Artinya, pemeliharaan TUHAN bagi anak-anak yatim itu dilakukan-Nya melalui kita yang mengasihi-Nya. Allah memanggil kita untuk menjadi saluran berkat-Nya yang limpah bagi para anak yatim. Ada cukup banyak perempuan yang sudah menjanda dengan anak-anak yang sudah yatim berjuang untuk memikul beban gandanya, sering mereka harus bekerja keras di luar kemampuannya untuk memelihara anak-anaknya yang masih kecil dan untuk memenuhi keperluan-keperluan mereka. Hanya tersedia sedikit waktu bagi mereka untuk memberikan bimbingan dan pengajaran kepada anak-anaknya. Mereka membutuhkan dorongan semangat, simpati dan pertolongan yang nyata. Allah memanggil kita agar sejauh kemampuan kita memenuhi kebutuhan anak-anak yatim yang membutuhkan kehadiran figur seorang ayah dan ibu yang memerhatikan dan mengasihi mereka. Sahabat, bagi pasangan yang tidak mempunyai anak kandung dapat melakukan satu pelayanan yang mulia dengan memelihara anak-anak orang lain. Menaruh perhatian mereka kepada anak-anak kecil yang karakternya dapat mereka bentuk sesuai dengan karakter Kristus. Curahkan perhatian dan kasih sayangmu kepada mereka layaknya mereka anak kandungmu sendiri. Sahabat, melalui perenungan hari ini, kita diajak membuka hati kita untuk menerima kehadiran anak-anak yatim. Kita diminta mengasihi anak-anak yang tidak mempunyai ayah atau tidak mempunyai ibu. Sebagian dari mereka sudah ditampung di panti asuhan. Salah satunya di Panti Asuhan Christopherus. Semoga ada cukup banyak diantara para pembaca setia renungan “Sejenak Merenung” berkenan dipakai Allah menjadi kepanjangan tangan Tuhan untuk memerhatikan dan mengasihi anak-anak yang ada di sana. Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari bacaan kita pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari Yakobus 1:27. Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Tuhan memanggil kita sebagai orangtua bagi para anak yatim. Memerhatikan. mendoakan, dan mengasihi mereka. (pg).
Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Meme Firman Hari Ini (19 April 2023).
All God’s Words will be Fulfilled
SIKAP KITA TERHADAP FIRMAN TUHAN. Salam jumpa bagi semua Sahabat setia pembaca “Sejenak Merenung”. Apa kabar? Bagaimana dengan kita yang hidup pada Zaman Now, apakah kita tetap memegang teguh firman Tuhan? Bagaimanakah sikap kita terhadap firman Tuhan? Apakah kita serius dengan firman Tuhan, di dalam membaca dan belajar, serta melakukannya? Ataukah kita seperti bangsa Israel yang menganggap sepi firman Tuhan. Firman Tuhan kita sesuaikan dengan selera kita; kalau menyenangkan, maka kita baca sampai habis berulang kali, tetapi kalau sebaliknya maka kita abaikan dan anggap sebagai angin lalu. Aha! … Satu hal saja yang perlu kita simpan dalam-dalam di hati: Kita perlu serius dengan firman-Nya karena tidak ada yang tidak akan Tuhan genapi. Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yehezkiel dengan topik: “All God’s Words will be Fulfilled (Semua Firman Tuhan akan Digenapi)”. Bacaan Sabda diambil dari Yehezkiel 12:1-28. Sahabat, TUHAN meminta Nabi Yehezkiel memperagakan seorang buangan yang pergi ke tempat pembuangan. Peragaan ini merupakan peringatan bagi orang Yehuda yang masih tinggal di Yerusalem —termasuk bagi Raja Zedekia— bahwa mereka pun akan menjadi orang buangan, sama seperti orang Yehuda yang telah lebih dulu mengalami pembuangan di Babel. Peragaan itu dimaksudkan agar mereka sadar bahwa mereka telah berdosa (memberontak) kepada Tuhan dan bahwa mereka tidak lebih baik daripada orang Yehuda yang telah lebih dulu menjadi buangan di Babel. Sayangnya, umat Yehuda menyangsikan peringatan Allah ini, padahal hukuman Tuhan tersebut tidak akan ditunda-tunda lagi. Allah mengatakan bahwa umat Israel dihukum karena mereka hidup sebagai kaum pemberontak. Melalui tindakan simbolis Yehezkiel, ditunjukkan bahwa mereka akan menjadi tawanan bangsa lain dan hidup susah (ayat 3-7). Ditegaskan juga bahwa apa yang dilakukan Yehezkiel adalah lambang penghukuman yang akan menimpa setiap orang Israel. Mereka berusaha melarikan diri, tetapi akan ditangkap oleh pasukan Babel. Mereka tidak akan makan dan minum dengan tenang, dan kota kebanggaan umat Allah akan hancur dan menjadi sepi (ayat 8-20).Setelah mendengar itu semua, umat Israel masih menyindir dan meremehkan kuasa Allah. Padahal, selama ini penglihatan diberikan supaya mereka sadar akan pemberontakan mereka dan kembali menyembah Allah. Kini, hukuman bagi umat Israel akan segera terjadi (ayat 21-28). SEGALA SESUATU yang telah DINYATAKAN ALLAH PASTI AKAN TERJADI sesuai dengan ketetapan waktu-Nya.Sahabat, biasanya orang melihat sebuah hukuman dari satu sisi saja, yaitu dampaknya yang merugikan dan menimbulkan efek jera. Hal ini membuat hukuman menjadi begitu menakutkan dan mengerikan. Padahal, ada sisi yang sebaliknya dari hukuman, yaitu sebagai sebuah PERINGATAN. Hukuman diberikan supaya orang menghindari kesalahan secara sadar, lalu memilih untuk melakukan hal yang benar.Kasih Allah kepada umat-Nya bersifat kekal dan tidak terbatas. Di saat Ia menghukum, kasih-Nya kepada umat-Nya tetap nyata. Penghukuman memiliki tujuan ganda: Bukan semata-mata untuk menjatuhkan umat-Nya, tetapi juga untuk menyadarkan dan memberikan peringatan kepada mereka. Sahabat, jika saat ini kita merasa sedang dihukum Allah, kita perlu sadar bahwa Allah tidak ingin membuat kita hancur. Sebaliknya, Allah sedang membentuk kita. Ia ingin agar umat-Nya menjadi manusia baru yang mengingat kasih-Nya yang sempurna.Marilah kita akan terus berjalan dalam kasih-Nya sekalipun kita sedang menghadapi dampak dari kesalahan yang kita lakukan, karena kita melihat ada sisi positif dalam hidup kita. Yakinlah!: Kehendak Allah selalu baik. Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Apa artinya peragaan yang Yehezkiel lakukan di depan orang Israel saat itu? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Orang percaya agar mempunyai sikap hati yang serius dengan firman Tuhan, yang diwujudkan melalui keseriusan dalam membaca dan belajar, serta rindu untuk melakukan firman Tuhan. (pg).
God’s Mercy to Moab
LALAI. Kadang karena terbawa arus persaingan di segala lini kehidupan, kita menjadi lalai, kita ikut hanyut menjadi orang sombong. Kita menjadi lupa bahwa Tuhan sangat membenci orang sombong. Orang sombong melihat dirinya lebih hebat daripada orang lain. Bahkan orang sombong itu tidak membutuhkan Tuhan dalam hidupnya, mereka merasa dirinya mampu melakukan segala sesuatu dalam hidupnya, untuk hidupnya. Siapapun yang sombong pasti akan mengunduh kehancuran dan kebinasaan. Lawan sombong adalah rendah hati. Tuhan menghendaki kita menjadi orang yang rendah hati. Tuhan Yesus berkata, “Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barang siapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan” (Lukas 14:11). Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yeremia dengan topik: “God’s Mercy to Moab (Belas Kasihan Tuhan Kepada Moab)”. Bacaan Sabda diambil dari Yeremia 48:21-47 dengan penekanan pada ayat 29-30. Sahabat, bangsa Moab terkenal karena kecongkakannya, sehingga datang firman Tuhan melalui Yeremia tentang Moab, bahwa Tuhan sangat MENENTANG KESOMBONGANNYA. Allah bukan hanya menentang kesombongan Moab tetapi semua orang yang sombong. Moab relatif aman dari pergulatan para adikuasa pada milenium pertama sM. Namun, bukan berarti bangsa itu akan luput dari penghakiman Allah. Masa lalu Moab digambarkan kelam oleh Alkitab. Moab merupakan keturunan Lot, keponakan Abraham (Kejadian 19:30-38). Walau bersaudara dengan Israel, namun mereka bermusuhan. Moab pernah berupaya mengutuk Israel melalui nabi palsu Bileam (Bilangan 22-24). Saat gagal, mereka memakai para wanitanya untuk menggoda pria-pria Israel berzina dengan menyembah dewa mereka (Bilangan 25).Sahabat, dalam bacaan kita pada hari ini diperlihatkan alasan Tuhan menghukum Moab.Bangsa ini terkenal sebagai bangsa yang SOMBONG (ayat 29-30) dan telah MENYOMBONGKAN DIRI di hadapan Tuhan. Sikap hidup dan perkataan mereka tidak benar, bahkan mereka memandang orang Israel sebagai bahan tertawaan dan gerombolan pencuri (ayat 27).Maka, hukuman Tuhan pun dijatuhkan. Tuhan akan menghentikan penyembahan berhala mereka. Tuhan memakai Raja Nebukadnezar, yang digambarkan sebagai burung Rajawali, untuk mengalahkan bangsa Moab (ayat 40). Kekuatan penyerang Moab begitu hebat, membuat bangsa itu hancur lebur seperti tembikar yang pecah. Para pahlawannya pun menjerit ketakutan karena dahsyatnya hukuman Tuhan (ayat 38, 41).Melalui hukuman itu, Tuhan menyatakan bahwa Ia telah mematahkan kekuatan Moab. Namun, Tuhan menyuruh agar sisa orang Moab lari ke gunung agar selamat, dan Tuhan berjanji akan MEMULIHKAN kembali keadaan Moab (ayat 47). Ternyata dalam penghukuman-Nya, Tuhan TETAP menunjukkan BELAS KASIHAN kepada Moab.Sahabat, KESOMBONGAN DIRI karena hal-hal yang dimiliki sangatlah berdampak buruk dalam hubungan dengan sesama manusia, terlebih lagi dengan Tuhan. Orang yang SOMBONG akan memandang rendah orang lain. Ia lupa bahwa semua manusia adalah gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26-27). Orang SOMBONG merasa dirinya tidak perlu takut akan Tuhan. Contohnya adalah Goliat (1 Samuel 17). Jika seseorang tidak takut akan Tuhan, sudah pasti ia tidak akan hidup berkenan di hadapan Tuhan. Ia pasti merasa tidak butuh karya keselamatan Tuhan Yesus Kristus.Karena itu. periksalah diri adakah sifat sombong yang terus melekat dalam perbuatan, perkataan, dan pikiran kita? Jika masih, datanglah meminta ampun kepada Tuhan dengan tulus. Hiduplah dengan PERTOBATAN dari KESOMBONGAN itu melalui pimpinan Roh Kudus. Sebab, Tuhan yang kita sembah dalam Kristus adalah Tuhan yang SELALU INGIN MEMULIHKAN orang berdosa agar kembali ke jalan-Nya. Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami tentang orang yang sombong? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Pada saat kita rendah hati maka Tuhan akan meninggikan kita. (pg).