KEBIASAAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mencatat, kebiasaan berarti sesuatu yang biasa dikerjakan dan sebagainya; Pola untuk melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang individu dan yang dilakukannya secara berulang untuk hal yang sama. Sedangkan kamus Webster mencatat, kebiasaan berarti kecenderungan melakukan aktivitas tertentu secara terus-menerus atau berulang-ulang; latihan atau praktik yang dilakukan secara konsisten dan kontinu. Sedangkan para ahli menyimpulkan bahwa kebiasaan merupakan pekerjaan yang dilakukan secara terus-menerus sehingga dari yang awalnya tidak bisa dikerjakan jadi terlatih dan lama-kelamaan akan menjadi terbiasa. Sebagai orang percaya, kita perlu melatih diri untuk mengembangkan kebiasaan-kebiasaan hidup yang benar, yang sesuai dengan firman Tuhan. Karena itu kita harus menjadikan Kristus sebagai teladan dalam segala hal (perkataan dan perbuatan), sebab barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup (1 Yohanes 2:6). Mengembangkan kebiasaan hidup baru yang sesuai dengan firman Tuhan berarti tidak lagi menyerahkan tubuh ini untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran (Roma 6:13). Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yeremia dengan topik: Gods Punishment for Egypt (Hukuman Tuhan Untuk Mesir). Bacaan Sabda diambil dari Yeremia 46:1-28. Sahabat, pasal 46-51 dari kitab Yeremia berisikan koleksi khotbah Yeremia yang ditujukan kepada bangsa-bangsa. Dalam kanon PL versi Septuaginta, yaitu terjemahan Yunani Umum (Yunani Perjanjian Baru), koleksi ini diletakkan sesudah pasal 25 untuk menyambung berita penghukuman yang dinubuatkan Yeremia kepada bangsa-bangsa tersebut. Melalui Nabi Yeremia, Allah menubuatkan penghakiman-Nya kepada bangsa-bangsa yang hidup di sekitar bangsa Israel. Sahabat, Allah menyatakan hukuman-Nya kepada Mesir dengan memakai tangan Nebukadnezar (ayat 2). Walaupun Mesir datang dengan kekuatan penuh, jika Allah ingin melakukan pembalasan, maka Mesir pasti kalah (ayat 13-24). Allah juga ingin menghukum dewa Mesir, yaitu Amon dan Tebe, serta Firaun dan seluruh pengikutnya (ayat 25-26). Tidak ada yang dapat Mesir lakukan untuk mengelak hukuman Allah. Di samping itu, Tuhan meminta agar bangsa Israel tidak takut terhadap hukuman-Nya (ayat 27-28). Saat itu orang Israel memang bergantung pada Mesir karena sebagian Israel hidup sebagai pelarian di sana. Sebab itu, mereka berharap bahwa bangsa Mesir dapat mengalahkan Nebukadnezar. Dalam nubuat-Nya, Tuhan berjanji untuk tetap melindungi bangsa Israel walaupun Mesir yang menjadi andalan mereka mendapat hukuman-Nya. Tuhan menghukum Mesir karena dosanya, yaitu keinginan untuk meluaskan kekuasaannya dengan menghancurkan bangsa-bangsa sekitarnya. Penghukuman Tuhan menunjukkan bahwa Tuhan yang kita kenal melalui Alkitab adalah Tuhan yang berdaulat atas semua bangsa. Apa pun yang akan Mesir lakukan tidak akan sanggup membalikkan hukuman Tuhan itu. Firman ini mengingatkan kita, jika bangsa besar seperti Mesir saja tidak mampu menahan dan membalikkan hukuman Tuhan, bagaimana dengan diri kita? Sahabat, sebab itu, kita harus hidup bertanggung jawab di hadapan Tuhan. Artinya, Tuhan telah memberi firman, kehidupan, dan akal kepada kita. Maka, kita sebagai orang percaya harus menghidupi firman Tuhan setiap hari. Belajar firman Tuhan dengan tekun mesti menjadi KEBIASAAN kita SETIAP HARI. Kita harus menjadi contoh atau teladan tentang hidup berdasarkan firman Tuhan (bdk. Lukas 12:48). Sebab itu, orang percaya mempunyai tanggung jawab lebih besar daripada orang yang belum percaya. Jika ada hukuman Tuhan atas kita, ingatlah bahwa Ia ingin mengoreksi sikap kita supaya menjadi lebih benar, dan akan menolong kita. Ia adalah Allah Mahakasih. Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:1.Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?2.Apa yang Sahabat pahami dari Injil Lukas 12:48?? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Allah kita yang berdaulat dapat menggunakan siapa saja. Mereka yang jahat dan memusuhi Allah dan umat-Nya tetap ada dalam kendali-Nya. (pg).