HATI-HATI SALAH FOKUS
Kristus telah bangkit! Ya Dia sudah bangkit. Kata-kata itu diucapkan sebagai bentuk respons sukacita terhadap kebangkitan Yesus. Kita akan merenungkan salah satu kisah Paskah di Perjanjian Baru dalam Yohanes 20 : 11-18. Saat Maria Magdalena bertemu sosok Yesus kembali, ia merasa bahagia setelah sesaat ia merasakan kehancuran hati karena kehilangan raga Yesus yang dikuburkan. Bertemu dengan sosok Yesus seakan menjadi penghibur kesedihannya, jawaban dari doanya yang banjir air mata. Namun saat ia ingin menyentuh Sang Guru, ia malah mendapatkan perintah untuk mengabarkan kebangkitan-Nya kepada para murid yang lain (ayat 17). Saudaraku, bayangkan saja andai Yesus mengizinkan Maria menyentuh-Nya maka bukankah berita yang akan disampaikan Maria kepada teman-temannya akan lebih akurat? Ya, Maria bukan hanya melihat sosok Yesus yang dikabarkan hilang dan mendengar suara-Nya namun bahkan membuktikan bahwa yang ditemuinya adalah Yesus ori (asli) dan bukan kw (tiruan). Ini pasti akan menjadi berita yang viral luar biasa. Namun sekali lagi Alkitab menampilkan Yesus yang tidak salah fokus dan tetap konsisten dengan misi-Nya untuk memberitakan Kabar Baik kepada manusia. Berita kebangkitan-Nya segera harus disebarkan. Itulah sebabnya Yesus memberikan mandat kepada Maria Magdalena (seorang wanita mantan orang yang kerasukan) untuk melaksanakan tugas itu. Ia tidak ingin dimiliki Maria seorang diri, Ia ingin Maria segera fokus kepada tugas dan tanggung jawabnya untuk menjadi pemberita kabar kebangkitan. Itu hal terpenting yang harus dilakukan saat itu. Saudaraku, ada dua hal luar biasa dari peristiwa ini:Pertama, sikap yang benar terhadap mukjizat. Siapa yang tidak terkesan dengan mukjizat seperti yang Maria Magdalena rasakan dan lihat saat itu? Bahkan manusia mendambakan mukjizat setiap hari dan akan memuja para perantara mukjizat, misalnya para hamba Tuhan, pendoa, dan lain-lain. Tidak heran manusia sering salah fokus: Mengagumi sang perantara habis-habisan dan menyimpan peristiwa mukjizat itu dan menjadikannya pedoman hidup. Sang Penyebab dari mukjizat itu yang malah terlupakan. Apa yang seharusnya menjadi fokus, malah dikesampingkan dan apa yang menjadi sampingan malah dijadikan fokus. Yesus tahu benar ini bisa terjadi kepada Maria, maka Yesus menginginkan Maria segera melakukan apa yang lebih penting yaitu memberitakan kebangkitan-Nya dibandingkan menyentuh diri-Nya. Pemberitaan kabar kebangkitan itu lebih penting karena berita itu dengan segera akan memulihkan banyak orang yang sedih karena kehilangan Yesus. Maria harus berbagi bahagianya dengan segera kepada kepada para murid yang saat itu masih belum mengerti mengapa Yesus bangkit dari kematian (Yohanes 20:9). Tidak tenggelam dalam euphoria mukjizat untuk diri sendiri, namun segera kabarkan kepada orang yang membutuhkan. Kedua, Yesus membagi tugas kepada orang lain. Para pemimpin yang mau memercayai dan mendelegasikan tugas kepada orang lain merupakan pemimpin yang menyadari bahwa komunitas yang sehat adalah bila setiap anggota dapat melaksanakan tugas untuk saling melayani. Pemimpin bukan satu-satunya penggerak dalam komunitas, justru ia memotivasi agar tiap anggota dapat hidup dengan bergerak bersama sesuai fungsi masing-masing. Yesus mengajar Maria memahami tugasnya dengan mendelegasikan tugas kepadanya. Maria melaksanakan dengan senang hati sesuai perintah Gurunya (Yohanes 20:18). Yesus memakai Maria untuk menunjukkan konsistensinya dalam melaksanakan tugas dan pada akhirnya berita kebangkitan tersebar lewat seorang wanita yang menerima mandat dan melaksanakannya dengan baik. Mari kita merefleksi bersama dengan mengajukan beberapa pertanyaan :1.Siapa yang menjadi fokus perhatian kita saat kita mendapatkan jawaban doa yang kita dambakan? 2.Peristiwa mukjizat itu atau perantaranya atau Allah sendiri?Bagaimana cara kita untuk bisa memotivasi orang untuk bergerak sesuai dengan fokus dan tanggung jawabnya dalam komunitas kita? Seperti Yesus yang lebih berfokus kepada tanggung jawab dan misi-Nya, marilah kita sebagai pembaca renungan ini tetap setia dan tanpa lelah memberitakan Berita Kebangkitan Kristus. Dia sudah bangkit! Terpujilah Tuhan! (Ag)