Heavy and Noble Duty of God’s Words Proclamer

PENYAMBUNG LIDAH TUHAN. Dipanggil dan dipercaya Tuhan untukmelaksanakan tugas sebagai penyambung lidah Tuhan adalah pekerjaan yangberat namun t sangat mulia.  Itu merupakan suatu anugerah, sebab tidak semuaorang dipercaya untuk melaksanakan tugas tersebut.  Tentu merupakan hal yang mudah menyampaikan firman Tuhan kepada orang-orang yang memiliki respons hati yang benar, yang hatinya mau dibentuk, maumenerima teguran dan didikan, ibarat seorang menabur benih di tanah yangsubur atau gembur.  Tapi bagaimana jika kita harus menyampaikan firman Tuhan kepada bangsaIsrael, bangsa pemberontak dan durhaka terhadap Tuhan. Mereka disebut jugabangsa yang keras kepala dan tegar hati. Tuhan bahkan mendeskripsikan bangsaIsrael seperti lingkungan yang penuh onak dan duri, penuh dengan kalajengking.Artinya sebuah komunitas yang sangat tidak mudah untuk dihadapi. Tentu haltersebut bukanlah pekerjaan yang mudah untuk dilakukan!  Itulah tugas yangharus diemban oleh Yehezkiel, yaitu menyampaikan firman Tuhan kepada bangsaIsrael. Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yehezkiel dengan topik: “Heavyand Noble Duty of God’s Words Proclamer (Tugas Pemberita Firman Tuhan yangBerat dan Mulia)”. Bacaan Sabda diambil dari Yehezkiel 2:1-10. Sahabat,mendapat penglihatan akan kemuliaan Allah memang hal yang luar biasa. Tetapi,peristiwa tersebut diikuti dengan perintah yang tidak mudah. Setelah melihat kemuliaan Allah, Yehezkiel diperintahkan untuk pergi kepadabangsa Israel. Tentu bukan hal yang mudah karena mereka adalah bangsa pemberontak yang melawan Allah, yang keras kepala dan tegar hati (ayat 3-4).Namun, Allah tetap mengutus Yehezkiel sebagai nabi agar berada di tengahbangsa itu. Bagaimana mungkin bangsa pemberontak itu mau mendengarkandirinya? Bisa jadi, bangsa itu berbalik melawan atau bahkan melukainya. Allah tahu kegelisahan hati Yehezkiel. Karena itu, Allah berfirman: “janganlahtakut” dan “janganlah gentar” (ayat 6). Allah meneguhkan hati nabi yang diutus-Nya agar tetap percaya kepada-Nya. Untuk itu, Allah menegaskan agar ia tetapmenyampaikan perkataan-Nya terlepas dari mereka mau mendengarkan atautidak (ayat 7). Sahabat, secara sekilas hal ini terkesan seperti pekerjaan yang sia-sia, tetapisebenarnya tidak. Karena apa yang akan ia sampaikan adalah firman Allah yangdiberikan dalam wujud gulungan kitab (ayat 9-10). Tuhan memanggil, menetapkan dan mengutus Yehezkiel menjadi pelayan-Nya,demikian juga dengan setiap orang percaya dipanggil, ditetapkan dan diutusuntuk memberitakan firman-Nya. Tugas kita adalah memberitakan firman-Nya,entah orang itu menolak atau menerimanya. Sahabat, kerinduan Tuhan setiap orang hidup menurut kehendak-Nya. Marilahkita merespons panggilan Tuhan. Ada kuasa yang Tuhan berikan yaitu RohKudus yang akan memampukan kita untuk menjadi alat bagi kemuliaan Tuhan.Tuhan menyertai dalam menyampaikan firman-Nya, dulu sekarang dan sampaiselama-lamanya. Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablahbeberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh melalui perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami tentang: “Penyambung Lidah Tuhan”? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: “Beritakanlah firman,siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlahdan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.”  (2 Timotius 4:2)

Fasting Brings Recovery

BERPUASA. Masa Pra Paskah dimulai dengan Rabu Abu (22 Februari 2023)sampai dengan Minggu Paskah (tidak termasuk hari minggu). Bila dihitung, makaterdapat 40 hari masa Pra Paskah. Angka 40 sendiri diambil dari berbagai kisahAlkitab, yang bermakna  masa persiapan dan pengujian. Empat puluh tahunbangsa Israel menempuh perjalanan setelah keluar dari tanah Mesir; 40 hari Musadi gunung Sinai; 40 hari bangsa Niniwe bertobat dengan berpuasa; 40 hari Yesusberpuasa di padang gurun; 40 hari Yesus terangkat ke surga sejak peristiwaPaskah. Pada masa Pra Paskah, kita semua diundang untuk merefleksikanperistiwa pengorbanan Kristus, yang oleh sebagian gereja dibarengi denganajakan berdoa dan berpuasa. Sejak awal Maret 2023 di layar kaca banyak ditayangkan iklan produk-produkyang mengekspose anak-anak dan kaum muda yang mulai ikut berpuasa di BulanRamadhan tahun ini. Maka saya bertanya kepada beberapa orang pemuda yangdi gerejanya setiap tahun selalu mengadakan program “Doa dan Puasa” selama40 hari, “Apa yang kamu rasakan dan godaan yang apa yang kamu alami ketikapertama kali mengikuti program Doa dan Puasa?”. Mereka dengan antusias danspontan menjawab: “Om, pada awalnya kami merasa pusing, lapar, susahberpikir, susah konsentrasi dan perut keroncongan.” Sedangkan godaan yangmereka alami yaitu kalau ada sohib yang mengajak mereka ngopi bareng. Hari ini ketika kita sebagai komunitas orang percaya berada dalam masa PraPaskah dan sebagian besar umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa, sayamengajak Sahabat untuk belajar dari kitab Yoel dengan topik: “Fasting BringsRecovery (Puasa Membawa Pemulihan)”. Bacaan Sabda diambil dari Yoel 2:12-27dengan penekanan pada ayat 12. Sahabat, puasa yang benar sangat besarkuasanya. Puasa yang benar menggerakkan tangan Tuhan untuk bertindak sehingga segala perkara dapat terjadi, dari yang tidak mungkin menjadi sangatmungkin; dan dari hal yang mustahil menjadi ya dan amin. Dari Yoel 1:1-20 kita mendapatkan informasi tentang kondisi umat Israel padawaktu itu yang sangat memprihatinkan. Secara manusia tidak ada lagi alasanuntuk berharap, sampai-sampai para petani menjadi malu, tukang-tukang kebunanggur meratap karena gandum dan karena jelai, sebab sudah musnah panenladang. Pohon anggur sudah kering dan pohon ara sudah merana; pohon delima,juga pohon korma dan pohon apel, segala pohon di padang sudah mengering.Sungguh, kegirangan melayu dari antara anak-anak manusia (Yoel 1:11-12). Sungguh mengerikan keadaan umat Israel pada waktu itu, bisa kita bayangkanbetapa hebat penderitaan yang mereka alami. Hasil ladang mereka musnah. Tiadajalan lain selain datang dan berseru-seru kepada Tuhan memohon belas kasihan-Nya, dan inilah jalan untuk dapat dipulihkan, yaitu berpuasa dengan sungguh,“Adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlahpara tua-tua dan seluruh penduduk negeri ke rumah Tuhan, Allahmu, danberteriaklah kepada Tuhan.” (Yoel 1:14). Bila saat ini ada diantara Sahabat yang sedang mengalami sakit-penyakit yangbegitu berat, ada konflik yang cukup rumit dalam keluarga, mengalami kegagalandalam bisnis atau studi, yang secara manusia sudah tidak ada jalan ataumenemui jalan buntu; jangan sekali-kali menyerah pada keadaan dan tawar hati!Ingatlah Tuhan selalu mempunyai cara untuk menolong umat-Nya. Selalu adajalan dalam Tuhan. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengoreksi diri, adakah hal-hal yangtidak berkenan dalam kehidupan kita. Tuhan menghendaki kita merendahkan diridan berpuasa kudus agar kita berbalik pada-Nya, “… berbaliklah kepada-Kudengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan denganmengaduh.” (ayat 12). Menangis dan mengaduh mempunyai arti bertobat dengan penuh penyesalan atas segala dosa dan kesalahan yang telah kita perbuat.Puasa yang disertai dengan pertobatan yang sungguh, benar-benar membawapemulihan bagi umat Israel dan umat Tuhan saat ini (ayat 23-27). Haleluya! Tuhanitu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablahbeberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini. Bagikan secara singkat pengalamanmu ketika melaksanakan program “Doadan Puasa” di gerejamu. Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Melalui doa dan puasa,kita melatih diri untuk bisa menahan diri, berkomitmen, mendisiplin diri, melatihkesabaran, dan juga sebagai sarana untuk pertobatan. (pg).