Beritakanlah firman. Meme Firman Hari Ini (28 Februari 2023).
Mintalah maka kamu akan menerima. Meme Firman Hari Ini (27 Februari 2023).
TUHAN adalah KEKUATANKU dan PERISAIKU; kepada-Nya hatiku percaya. Meme Firman Hari Ini (26 Februari 2023).
Learn to Recognize the VOICE of GOD
SUARA TUHAN. Tatkala kita berada di tengah keramaian, tentu kita sangat sulit berkomunikasi dengan orang lain. Percakapan mesti dilakukan dengan suara keras untuk mengatasi kebisingan, supaya lawan bicara kita mendengar apa yang kita katakan. Tentu lebih sulit lagi menjadi percaya di tengah segala pergumulan dan kebisingan informasi. Sesungguhnya komunikasi yang terus menerus dengan Tuhan melalui doa dan firman memang menjadikan kita semakin peka kepada suara Tuhan yang sesungguhnya. Namun sayangnya, tidak semua orang berkenan mengambil jalan tekun untuk membaca Alkitab dan berdoa, sehingga orang percaya pun begitu mudah digoyahkan oleh berjibun pengajaran yang berseliweran. Karena itu, melalui “Sejenak Merenung” saya mengajak Sahabat berkenan untuk membaca dengan teliti ayat Firman Tuhan yang menjadi Bacaan Sabda pada hari itu. Jangan hanya membaca isi renungannya. Dengan demikian kita dapat berharap akan semakin peka kepada suara Tuhan dan menjadi penurut Tuhan. Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yeremia dengan topik: “Learn to Recognize the VOICE of GOD (Belajar Mengenali SUARA TUHAN)”. Bacaan Sabda diambil dari Yeremia 29:1-32. Sahabat, dalam bacaan kita pada hari ini ada perintah (ayat 4-7); ada peringatan (ayat 8-9); ada janji (ayat 10-14), dan juga ada hukuman (ayat 15-32). Semua hal tersebut tercantum dalam satu surat yang dikirim oleh Yeremia kepada para tua-tua, imam-imam, nabi-nabi, dan seluruh rakyat yang telah diangkut ke dalam pembuangan yang pertama (ayat 1). Surat tersebut berisikan kepastian dan perintah yang berasal dari Tuhan. Melalui surat tersebut, Tuhan memastikan bahwa umat yang diangkut dalam pembuangan ke Babel, akan tinggal di sana dalam waktu yang cukup lama yaitu tujuh puluh tahun (ayat 10)! Sahabat, untuk itulah Tuhan memerintahkan mereka untuk membangun kehidupan di sana (ayat 7). Tuhan mengingatkan umat untuk berhati-hati terhadap nubuat para nabi palsu dan mimpi-mimpi para juru tenung (ayat 8-9). Mereka diminta oleh Tuhan untuk lebih taat pada perintah-Nya. Kepada yang taat, Tuhan menjanjikan damai sejahtera dan hari depan yang penuh harapan. Di atas semua itu, Tuhan berjanji kepada mereka bahwa mereka akan dikumpulkan kembali untuk dikembalikan ke tempat dari mana Tuhan telah membuang mereka (ayat 14). Pedang, kelaparan, dan penyakit sampar akan ada di antara mereka yang menolak untuk mengikuti rancangan-Nya. Mereka akan dibuat seperti buah ara yang busuk dan menjadi kengerian bagi segala kerajaan di bumi bahkan menjadi kutuk, kedahsyatan, suitan, dan aib di tempat di mana mereka dibuang (ayat 18). Bagi mereka yang menyesatkan umat dengan nubuat palsu, ada hukuman yang Tuhan siapkan secara khusus yaitu kematian! Ahab dan Zedekia akan diparang mati oleh raja Nebukadnezar (ayat 21). Sedangkan Semaya orang Nehelam dihukum oleh Tuhan bahwa dia, keturunannya, dan keluarganya tidak akan melihat yang baik, yang akan dilakukan oleh Tuhan kepada umat-Nya (ayat 32). Sahabat, hal yang sama akan terjadi pula kepada kita pada saat ini. Ada perintah, ada peringatan, ada janji dan ada pula berkat. Apakah kita mau taat pada perintah-Nya? KETAATAN kepada TUHAN MUTLAK DIPERLUKAN. Dengan TAAT, kita mendapatkan BERKAT, dan terhindar dari hukuman-Nya. Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 10-14? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Masa depan yang gemilang adalah kepastian bagi orang percaya! Apa yang telah Tuhan rancangkan pasti digenapi-Nya! (pg).
LEARN from HISTORY
SEJARAH. Dari Kompas.com saya mendapatkan informasi bahwa sejarah merupakan peristiwa atau kejadian pada masa lalu yang dipelajari dan diselidiki untuk menjadi acuan serta pedoman kehidupan masa mendatang. Menurut etimologi atau asal katanya, sejarah berasal dari bahasa Arab, yakni syajarotun, yang artinya pohon. Dengan demikian, berdasarkan asal katanya, sejarah dapat diartikan sebagai akar, keturunan, asal-usul, riwayat, dan silsilah. Sementara itu, dalam bahasa Inggris, sejarah disebut dengan kata history. Adapun kata history berasal dari bahasa Yunani, yakni istoria, yang artinya ilmu. Dengan demikian pengertian sejarah secara umum adalah segala bentuk pengetahuan hasil penyelidikan dari masa lalu yang akan menjadi acuan atau pedoman untuk masa sekarang serta proses untuk kemajuan di masa depan. Sesungguhnya SEJARAH bukan sekadar berisi CATATAN PERISTIWA, tetapi PENGALAMAN BERHARGA yang dapat kita jadikan sebagai PELAJARAN HIDUP. Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Daniel dengan topik; “LEARN from HISTORY (BELAJAR dari SEJARAH)”. Bacaan Sabda saya ambil dari Daniel 5:1-30 dengan penekanan pada ayat 20. Sahabat, Raja Belsyazar rupanya juga TIDAK BELAJAR dari SEJARAH. Ia lupa bahwa ayahnya pernah dihukum Tuhan hingga hidup seperti hewan. Sang ayah, Nebukadnezar, berlaku sombong di hadapan Allah yang Mahakuasa. Belsyazar mengulanginya dengan melakukan kesalahan yang sama. Kekuasaan membuatnya tidak takut pada siapa pun, bahkan pada Allah Israel yang ia kenal melalui riwayat hidup ayahnya. Ia berani melecehkan hadirat-Nya. Tuhan menghukumnya, kerajaannya terpecah menjadi dua, dan maut menjemputnya. Dalam bacaan kita pada hri ini, sebelum Daniel menjelaskan makna dari penglihatan Belsyazar, ia terlebih dahulu menceritakan kisah kelam Raja Nebukadnezar. Menurut Daniel, Allah yang Mahatinggi telah memberikan kekuasaan kepada Nebukadnezar (ayat 18-19). Namun ia menjadi tinggi hati karena ia merasa kekuasaan mutlak ada di tangannya. Kesombongannya telah membawa Nebukadnezar jatuh ke tempat yang paling rendah dan hina seperti binatang (ayat 20-21). Rupanya Belsyazar mengikuti jejak kesombongan ayahnya. Sifat buruknya telah mendorong Belsyazar bertindak kurang ajar terhadap segala perkakas Bait Suci yang dipakai sebagai cawan anggur untuk pesta pora. Tindakannya itu telah menodai kesucian Allah yang Mahatinggi (ayat 23). Setelah itu, Daniel membaca dan mengartikan tulisan tersebut sebagai berikut: Mene, Mene, tekel ufarsin, yang artinya masa pemerintahan Raja Belsyazar dihitung dan diakhiri oleh Allah serta kerajaannya akan dipecah dan diberikan kepada bangsa Media dan Persia (ayat 25-27). Sahabat, penghukuman Allah memperlihatkan ketidaklayakan Belsyazar sebagai pemimpin. Lalu raja menganugerahkan hadiah dan mengangkat Daniel sebagai orang ketiga yang memiliki kekuasaan besar di seluruh wilayah Babel (ayat 29). Semua yang dikatakan Daniel menjadi kenyataan (ayat 30). Sungguh mengerikan akibat yang harus diderita karena kesombongan. Kita pun perlu belajar dari riwayat hidup tokoh Alkitab, baik KETELADANAN maupun KESALAHAN yang mereka lakukan. Untuk itu, semestinya kita bukan sekadar membaca Alkitab, tetapi juga menyimak keteladanan apa yang kita petik dari tiap tokoh dan peringatan apa pula yang perlu kita CAMKAN BAIK-BAIK. Kiranya kita tidak terjatuh ke dalam kesalahan yang sama. Biarlah hidup kita akan terus diasah sehingga semakin sepadan dengan kebenaran Allah. Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 22-23? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Marilah kita senantiasa mawas diri dan berdoa agar Allah selalu mengingatkan status kita sebagai umat Allah yang harus menjadi terang dan garam Allah bagi dunia yang gelap. (pg)
When The FAITH Bear FRUIT
BUAH IMAN. Buah merupakan hasil sebuah proses panjang dari sebuah benih yang bertunas, menjadi pohon kecil kemudian bertumbuh semakin hari semakin besar, lalu berbunga, dan berbuah. Kualitas buah yang dihasilkan menjadi ukuran keberhasilan bagi pohon tersebut. Demikian pula di dalam kehidupan orang percaya. Ukuran orang percaya yang berhasil bukanlah dari berapa lama ia sudah menjadi orang percaya, berapa banyak pelayanan yang ia kerjakan atau berapa besar persembahan yang ia telah berikan kepada gereja. Namun, kedewasaan orang percaya ditunjukkan dengan buah-buah Roh Kudus yang ada di dalam kehidupannya. Buah-buah Roh itu adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Galatia 5:22-23). Ketika Paulus mendengar tentang jemaat Roma yang bertumbuh cepat dan memiliki kesaksian iman yang baik, Paulus rindu untuk berjumpa dengan mereka. Mengapa? Karena Paulus ingin melihat sendiri dan menemukan buah iman yang mereka telah hasilkan di dalam kehidupan mereka (Roma 1:13). Walaupun Paulus tidak merintis jemaat Roma, tetapi ia sangat bangga akan kesaksian iman jemaat Roma ini. Meskipun Paulus hanya mendengar kabar tentang buah iman mereka, Paulus tetap rindu mendoakan dan merasakan secara langsung kesaksian buah iman yang menguatkan dirinya. Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yeremia dengan topik: “When The FAITH Bear FRUIT (Ketika IMAN itu BERBUAH)”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yeremia 24:1-10. Sahabat, Ketika saya berkata es itu dingin, kamu pasti memercayainya. Mengapa? Sebab Sahabat mampu membuktikannya melalui pancaindramu. Itu fakta. Namun bila saya mengatakan Presiden Indonesia periode mendatang adalah Si A; saya kira Sahabat belum tentu sependapat dengan saya. Ya, karena itu hanyalah opini saya saja. Faktanya bisa sangat berbeda. Memercayai hal yang jauh di depan terkadang terasa begitu sulit. Fakta dan keadaan yang nampak oleh pancaindra kita, itulah yang biasanya mendominasi keputusan-keputusan yang akhirnya kita ambil. Demikian juga dalam bacaan kita pada hari ini. Secara logika, mana mungkin pembuangan adalah pilihan yang terbaik? Apakah Tuhan benar-benar menubuatkan demikian? Bukankah orang buangan normalnya dianggap warga kelas dua yang tak berharga, layak dijadikan budak, mendapat perlakuan seenaknya, dan sebagainya? Menurut logika, melarikan diri ke Mesir tentu lebih bisa diterima. Bagaimana tidak, menurut catatan sejarah, Mesir juga bangsa yang kuat saat itu. Sahabat, memercayai Tuhan terkadang memang terasa sangat sulit. Terlebih bila kita tengah berada di titik nadir. Meski demikian, rancangan Tuhan pastilah yang terbaik. Kita dapat menemukan fakta bahwa meski dalam pembuangan, Tuhan tetap memelihara umat-Nya. Misal dalam kisah Daniel dan Ester. Demikian pula Sahabat dan saya. Apa pun kenyataan di depan kita, percayalah, penyertaan-Nya sempurna! Asal kita tetap percaya sampai akhir, pasti BUAH IMAN dan KESABARAN kita itu akan matang. Saya percaya, Sahabat dan saya akan mengalami kemurahan Tuhan yang luar biasa. Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 6-7? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Hidup dalam rencana Allah artinya kita menyerahkan segenap keputusan kita agar sesuai dengan kehendak Allah. (pg).