Allah MENYERTAI kita. Meme Firman Hari Ini (21 Desember 2022).
Selamat Datang Januari 2023. Sapaan Kekariban.
It’s Not Easy to Understand God’s Ways
JALAN TUHAN. Sesungguhnya tidak mudah memahami dan mengerti jalan-jalan Tuhan itu (Yesaya 55:8-9). Karena tak mampu memahami jalan Tuhan, kita seringkali memaksa Tuhan untuk mengikuti kemauan, kehendak dan rencana kita, tapi kita sendiri tidak mau mengikuti jalan-jalan Tuhan. Jalan Tuhan itu memang sulit untuk dimengerti dan serasa tidak masuk akal. Sahabat, bangsa Israel tak bisa memahami jalan Tuhan ketika harus melewati padang gurun, padahal di balik itu ada rencana-Nya yang indah. Orang yang hanya terfokus pada hal-hal yang lahiriah akan mudah kecewa dan bersungut-sungut kepada Tuhan, seperti bangsa Israel (Mazmur 106:7-9). Sekalipun mereka telah mengecap perbuatan Tuhan yang ajaib, mereka belum juga mengerti jalan-jalan Tuhan. Tuhan berkata, “Empat puluh tahun Aku jemu kepada angkatan itu, maka kata-Ku: ‘Mereka suatu bangsa yang sesat hati, dan mereka itu tidak mengenal jalan-Ku.’ Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku: ‘Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku.’” (Mazmur 95:10-11). Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “It’s Not Easy to Understand God’s Ways” (Tidak Mudah Memahami JALAN TUHAN). Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 66:5-24 dengan penekanan pada ayat 18. Sahabat, bacaan kita pada hari ini merupakan bagian terakhir dari kitab Yesaya. Dengan demikian hari ini kita sudah berhasil menyelesaikan belajar dari kitab Yesaya secara utuh. Syukur kepada Tuhan. Sahabat, kalau kita tidak mengenali jalan-jalan Tuhan, kita tidak akan memiliki pengalaman berjalan bersama Tuhan; kita tidak akan tahu bagaimana hidup berjalan dengan Tuhan. Dengan memahami jalan Tuhan kita juga akan semakin mengenal pribadi-Nya, dan dengan mengenal pribadi-Nya kita akan mengetahui kehendak dan rencana-Nya, apa yang Tuhan inginkan untuk kita kerjakan di dalam hidup kita (Yesaya 43:19). Terkadang jalan Tuhan itu terasa berat untuk kita jalani, tetapi selalu ada rencana-Nya yang indah dan semua itu mendatangkan kebaikan bagi kita. Pengakuan Yesaya dalam ayat 18 menunjukkan bahwa TUHAN mengenal segala perbuatan dan rancangan kita. Artinya di hadapan ALLAH tidak ada yang tersembunyi. Daud sendiri mengakui hal itu. Bagi Daud, TUHAN mengetahui kalau kita duduk atau berdiri, TUHAN mengerti pikirankita dari jauh (Mazmur 139:2). Jika Allah mengetahui semua tentang perbuatan dan rancangan kita, lalu timbul pertanyaan. bagaimana seharusnya kita merespons? Ada beberapa respons kita, yakni: Pertama. sudah seharusnya kita merubah pola pikir kita terhadap Allah. Hiduplah takut dan hormat kepada-Nya di dalam kebenaran dan kekudusan. Selalu berorientasi pada kehendak Allah. Allah bekerja sampai hari ini dan Dia mengatur setiap hal yang terjadi. Saat membuat rencana, tunduk dan berpeganglah teguh pada kehendak-Nya, bukannya memaksa Allah agar segera mengabulkan kehendak kita. Kedua, memercayai Allah sebagai pembuat rencana yang ulung. Kita bergantung sepenuhya kepada Allah, hanya Dia yang mampu memberikan yang terbaik bagi kita. Berserah penuh kepada Allah dan menjadi rekan kerja-Nya. Ketiga, bersyukur atas pemeliharaan Allah. Selalu rendah hati dan berterima kasih atas perlindungan, penjagaan, dan berkat-berkat yang telah diberikan-Nya. Karena itu, serahkan hidup kita sepenuhnya kepada TUHAN sebab Ia tahu segala perbuatan dan rancangan kita. Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat dapatkan dari hasil perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 12? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Walau terkadang jalan-jalan Tuhan terasa berat untuk diikuti, tapi yakinlah, selalu ada rencana-Nya yang indah dan semua itu mendatangkan kebaikan bagi kita. (pg).
A Lot of NEW STUFF
MENYUKAI HAL-HAL BARU. Masyarakat kita menyukai hal-hal baru. Kita menanti film baru, lagu baru, tempat-tempat rekreasi baru, kesuksesan, peningkatan dan pencapaian baru, bahkan hubungan kita pun akan terasa membosankan kalau hanya begitu-begitu saja tanpa adanya kejutan dan hal-hal baru yang dilakukan bersama. Tantangan-tantangan baru mampu membuat banyak orang bersemangat, karena disana mereka akan belajar hal baru dan menggapai keberhasilan yang baru pula. Sahabat, menariknya, Tuhan pun suka dengan hal-hal baru. Coba perhatikan apa yang disampaikan oleh Pemazmur berikut ini: “Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi!” (Mazmur 96:1). Tuhan menyukai puji-pujian yang baru dari kita, bukan hanya yang itu-itu saja dari tahun ke tahun. Tuhan merindukan hubungan yang terus diperbaharui menjadi lebih dalam lagi, Tuhan menantikan perubahan sikap kita ke arah yang lebih baik dan semakin seperti Yesus. Karena itu mari kita memasuki tahun baru 2023 dengan penuh antusias karena kita yakin Tuhan telah menyediakan hal-hal yang baru bagi kita di tahun baru 2023. A lot of new stuff. Syukur kepada Tuhan, hari ini kita dapat mulai memasuki tahun baru 2023. Di hari pertama pada tahun baru 2023 saya ajak untuk belajar dari kitab Ratapan dengan topik: “A Lot of NEW STUFF”. Bacaan Sabda saya ambil dari Ratapan 3:21-25 dengan penekanan pada ayat 22-23. Sahabat, bacaan kita pada hari ini menyatakan bahwa Tuhan memberi kita rahmat-Nya yang baru. Bukan sekali-kali, bukan hanya setahun sekali, sebulan sekali atau seminggu sekali, tetapi setiap pagi (ayat 22-23). Sahabat, begitulah cara Tuhan menyapa kita setiap kali kita bangun di pagi hari. Kalau kita merenungkan hal tersebut, bukankah itu luar biasa? Tuhan menganggap penting rahmat-rahmat, berkat-berkat baru untuk dicurahkan kepada kita. Tuhan besar kesetiaan-Nya untuk selalu melimpahi kita dengan sesuatu yang segar dan baru, bukan sisa-sisa, bukan sesuatu yang sudah kadaluarsa. Dia selalu memberkati kita dengan segala yang terbaik. Masalahnya, sejauh mana kita sadar akan hal tersebut? Kadang kita malah suka menganggap Tuhan tidak tanggap terhadap diri kita, seolah Tuhan senang melihat kita susah berlama-lama. Kita bahkan sering lupa untuk mengucap syukur dan berterimakasih setiap kita bangun pagi dan lebih memilih untuk langsung bersibuk ria, bersiap menghadapi aktivitas yang menanti tanpa peduli untuk menyapa-Nya. Padahal Tuhan siap memberkati kita dengan penuh sukacita untuk memulai hari dan melakukan yang terbaik hari ini. Sahabat, di mata Tuhan kita sangatlah berharga. Kasih-Nya kepada kita tidak terukur besarnya. “Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?” (Roma 8:32). Ayat tersebut dengan sangat jelas menggambarkan betapa besar kerinduan Allah untuk selalu memberikan yang terbaik pada kita. Bahkan dengan kedatangan Kristus, kita dimungkinkan untuk mengalami pemulihan hubungan dengan Tuhan, mengalami penebusan dan dilayakkan untuk menerima berkat keselamatan. Memasuki Tahun yang baru, mari kenali Tuhan lebih lagi. Semakin kita mengenal-Nya, semakin kita mengetahui kasih dan rancangan-Nya buat kita, semakin kita terkagum-kagum dibuat-Nya. Selamat memasuki dan menjalani tahun baru 2023. Selamat menikmati hal-hal baru yang Tuhan telah sediakan bagi kita. Haleluya. Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh berdasarkan hasil perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari Roma 8:32? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Awali setiap hari dengan sukacita, sebab ada rahmat dan berkat baru yang Tuhan sediakan di setiap harinya. (pg).
SHARPER and FEELINGLESS
KEKERASAN VERBAL. Apa itu? Kekerasan verbal adalah penggunaan kata-kata yang tajam dan menyakitkan untuk menyerang seseorang. Kekerasan verbal dapat terjadi dimana saja, baik di lingkungan kerja, lingkungan rumah, tempat ibadah, sesama rekan sejawat, pemimpin dengan staff-staffnya, maupun kedua orangtua terhadap anaknya. Kekerasan verbal tentu bukanlah hal yang dapat dimaklumi dan dinormalisasi dalam kehidupan, sekalipun hal itu bertujuan untuk mengingatkan atau menasihati di mata sebagian orang. Kekerasan verbal (Verbal Abuse) adalah setiap ucapan yang ditujukan kepada seseorang yang mungkin dianggap merendahkan, tidak sopan, menghina, mengintimidasi, rasis, seksis, homofobik, diskriminasi, atau menghujat. Termasuk membuat pernyataan sarkastis, menggunakan nada suara yang merendahkan atau menggunakan keakraban yang berlebihan dan tidak diinginkan. Kekerasan verbal dapat dilakukan dalam bentuk memarahi, memaki, mengomel, dan membentak secara berlebihan, termasuk mengeluarkan kata-kata yang tidak patut diucapkan. Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Ayub dengan topik: “SHARPER and FEELINGLESS (SEMAKIN TAJAM dan TANPA PERASAAN)”. Bacaan Sabda saya ambil dari Ayub 15:1-35. Sahabat, Ayub 15 mengawali ronde kedua dialog Ayub dan ketiga sahabatnya. Sementara Ayub bersikukuh bahwa dirinya tidak melakukan kesalahan yang membuatnya pantas mengalami penderitaan yang tengah ia alami. Namun ketiga sahabatnya tak kalah gigih berpendapat bahwa ia pasti bersalah sehingga pantas menerima penderitaan. Pandangan Elifas dalam bacaan kita pada hari ini secara gamblang menggambarkan ide tentang KARMA yang dipercayai banyak orang: Orang baik hidup senang, sedangkan orang jahat menderita. Di sini kita melihat bahwa kepercayaan pada karma mempunyai dua wajah. Pertama, di hadapan karma mustahil ada anugerah. Kedua, karma membuat orang menjatuhkan vonis kepada mereka yang sesungguhnya tengah membutuhkan uluran tangan tanpa kemungkinan naik banding. Sahabat, perhatikan perkataan Elifas kepada Ayub yang dimulai dengan KESOMBONGAN dan EJEKAN, lalu menyalahkan dan menganggap Ayub sebagai pembual (ayat 2-6). Perhatikan pertanyaan-pertanyaan SINDIRAN Elifas yang sangat TENDENSIUS (ayat 7-9). Secara kasar dan tanpa perasaan, Elifas menginterogasi seorang yang sedang terguncang dan hancur akibat penderitaan (ayat 11-16). Ia mengingatkan nasib orang-orang jahat. Ia dan sahabat-sahabatnya tidak terkejut menyaksikan apa yang menimpa Ayub karena mereka beranggapan bahwa penyebab malapetaka adalah karena Ayub melawan Allah. Kesimpulan Elifas adalah bahwa Ayub mengalami apa yang pantas dia alami (ayat :21-35). Mungkin tanpa dia sadari bahwa Elifas telah melakukan KEKERASAN VERBAL. Gaya komunikasi Elifas biasa dilakukan oleh mereka yang CENDERUNG KASAR dan KURANG BERPERASAAN. Walaupun mungkin tidak selalu sebrutal Elifas, setidaknya gaya berkomunikasi seperti Elifas ini sangat menyudutkan. Charles Swindoll menyebut orang-orang yang melontarkan kata-kata yang tak berbelaskasihan itu sebagai orang–orang yang TIDAK MEMILIKI KASIH KARUNIA. Sahabat, hindari dan buang jauh-jauh kekerasan verbal karena selain menyakiti perasaan orang lain, perkataan seperti itu tidak sesuai dengan gaya hidup orang percaya yang penuh kasih karunia Allah. KEMBANGKANLAH KASIH KARUNIA SECARA VERBAL, yaitu menggunakan kata-kata berempati dan turut merasakan apa yang dirasakan orang-orang yang kurang beruntung. Jadilah sahabat doa bagi mereka. Jadilah pendamping bagi mereka. Berikanlah bahumu untuk menjadi sandaran mereka. Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaam kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 27-35? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Allah menggunakan kisah Ayub untuk menunjukkan bahwa kesuksesan hidup bukan indikator kebaikan atau kejahatannya. Waspadalah, jangan sampai Sahabat mengabaikan anugerah Tuhan. (pg)