Jangan TAKUT, YESUS telah LAHIR bagi bangsa-bangsa. Sapaan Malam Natal (24 Desember 2022)
TIDAK ADA sesuatu pun yang TERSEMBUNYI. Meme Firman Hari Ini (20 Desember 2022).
Semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.Meme Firman Hari Ini (19 Desember 2022).
Orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Meme Firman Hari Ini (18 Desember 2022).
Don’t be AFRAID! JESUS was Born
KETAKUTAN. Dunia yang gelap dan penuh penderitaan ini selalu menawarkan ketakutan. Ia membius kita dengan rasa takut, khawatir dan cemas..Setiap orang dapat mengalami takut, khawatir, dan cemas; tiga kata negatif yang terkait erat dan saling digunakan sebagai sinonim. Untuk lebih memahami ketiga kata tersebut, kita dapat membedakan ketiga kata bereratan tersebut sebagai berikut: TAKUT merupakan respon emosi terhadap suatu ancaman yang benar-benar ada, misalnya penyakit berat yang sedang diderita. Dengan berpikir ancaman tersebut menimbulkan perasaan negatif takut. Sesungguhnya takut akan mencuri waktu kita sekarang karena ketika kita merasa takut bisa menyebabkan kita kehilangan kekuatan untuk menikmati dan melakukan hal-hal yang perlu kita lakukan sekarang. KHAWATIR berbicara tentang segi kognitif atau berpikir tentang masalah atau ketakutan yang menyebabkan rasa takut tersebut. Khawatir adalah berpikir tentang hal-hal di depan yang menciptakan perasaan cemas. Khawatir merupakan proses berpikir. Berpikir hal-hal yang membangunkan ketakutan dan akan mencuri sukacita kita. CEMAS merupakan antisipasi terhadap ancaman-ancaman ke depan ditandai dengan kegelisahan mendalam. Misalnya cemas kapan Covid-19 akan selesai, akan kehilangan pekerjaan, akan mengalami gangguan kesehatan, dan sebagainya. Ketika kita cemas, dia akan mencuri damai kita. Selamat natal Sahabat, pada hari ini kita akan belajar dari Injil Lukas dengan topik: “Don’t be AFRAID! JESUS was Born (Jangan TAKUT! YESUS telah Lahir)”. Bacaan Sabda saya ambil dari Lukas 2:8-20 dengan penekanan pada ayat 10-11. Sahabat, Dalam catatan Lukas tentang kisah Natal, seorang malaikat memberitakan kelahiran Yesus Kristus kepada sekelompok gembala dengan berkata, “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (ayat 10-11). Kesukaan itu bukan hanya untuk segelintir orang, melainkan untuk segenap umat manusia. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal” (Yohanes 3:16). Tuhan telah mendamaikan diri-Nya sendiri dengan tanpa memperhitungkan kesalahan manusia lagi (2 Korintus 5:19). Caranya melalui kelahiran Kristus ke dunia. Lewat kedatangan-Nya, manusia kembali terhubung dengan Sang Sumber Hidup. Dengan begitu, manusia bisa menemukan kembali kebahagiaannya. Kini keberanian telah mengganti segala ketakutan dan kekhawatiran. Kita menjadi bisa menghampiri takhta kemurahan Allah melalui Yesus Kristus. Itulah sebabnya seruan malaikat menjadi berita Natal untuk kita. “Jangan takut, karena hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat yaitu Kristus Tuhan di kota Daud” (ayat 10-11). Kini dalam Kristus hanya ada cinta kasih. Alkitab mencatat: “Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut ia tidak sempurna di dalam kasih” (1 Yohanes. 4:18). Jadi, sesungguhnya kita jangan takut dan khawatir lagi tentang apa pun di dunia ini. Tuhan pasti selalu akan mencukupi kebutuhan kita (Matius 6:33); Kita juga tak perlu takut lagi akan kegagalan karena kita lebih daripada orang-orang yang menang (Roma. 8:37). Bahkan, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Felipi 4:13). “Setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes. 3:16). Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan-pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu? Apa yang Sahabat mengerti dari Injil Yohanes 3:16. Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Kelahiran Yesus Kristus membawa sukacita sejati bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya, karena di dalam Dia ada keselamatan! (pg).
ASSIGNMENT from GOD is An HONOR
PANGGILAN TUHAN. Apa itu panggilan Tuhan? Ada cukup banyak orang yang mempersempit makna panggilan Tuhan menjadi panggilan khusus seseorang yang menyerahkan hidup sepenuh waktu untuk melayani Tuhan seperti: Romo, Suster, Pendeta, Penginjil, dan lain sebagainya. Padahal sesungguhnya setiap kita dipanggil oleh Tuhan untuk melakukan kehendak Tuhan dalam hidup ini. Panggilan Tuhan merupakan penugasan Tuhan kepada seseorang. Semua profesi, pekerjaan atau tanggung jawab adalah panggilan Tuhan kepada setiap kita, dan Tuhan mau supaya kita mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Kita semua diajak menyadari: Apapun yang kita kerjakan merupakan panggilan Tuhan kepada kita, termasuk apa yang kita kerjakan saat ini. Sahabat, Tuhan tidak pernah memanggil dan mengutus orang dengan tangan kosong. Pasti Tuhan memperlengkapi setiap kita jika Dia memanggil kita untuk melakukan panggilan-Nya. Mari kita terima penugasan Tuhan sebagai sebuah kehormatan. Assignment from God is an honor. Dalam rangka menyambut Natal 2022 hari ini kita akan belajar dari Injil Matius dengan topik: “ASSIGNMENT from GOD is An HONOR”. Bacaan Sabda saya ambil dari Matius 1:18-25 dengan penekanan pada ayat 24. Sahabat, Natal telah tiba. Selamat Natal. Terima kasih sudah berkenan menjadi Sahabat berproses untuk bertumbuh melalui “Sejenak Merenung”. Pada mulanya Natal merupakan peristiwa penting bagi satu pasangan muda: Yusuf dan Maria. Yang paling menonjol dalam kisah kelahiran Yesus versi Injil Matius adalah tokoh Yusuf memercayakan dirinya kepada Tuhan. Saat malaikat Tuhan memberitakan alasan kehamilan Maria. Yusuf yang disebut seorang yang saleh, sederhana, dan tulus, belajar percaya dan taat pada sabda Allah. Melalui Roh Kudus, Tuhan berkarya secara istimewa dalam diri Maria. Sangat manusiawi, pada awalnya, dalam pikiran dan hati Yusuf dipernuhi dengan keraguan dan tanda tanya besar. Ada konflik batin yang luar biasa saat ia mengetahui tunangannya hamil. Injil Matius mencatat bahwa “ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam” (ayat 19). Di satu sisi, Yusuf tidak menginginkan Maria bernasib malang karena ia pasti dirajam batu oleh masyarakat Yahudi. Di sisi lain, ia tidak dapat menerima kenyataan itu dan berupaya meninggalkan Maria dengan cara menceraikannya. Ia tidak ingin mempermalukan martabat tunangannya di depan publik. Mungkin Yusuf berpikir bahwa dengan cara seperti itu barangkali Maria dapat menikah dengan lelaki yang telah membuatnya hamil. Menariknya, Yusuf secara spontan membatalkan niatnya menceraikan Maria setelah mengetahui duduk perkaranya. Di sini terlihat respons iman Yusuf memiliki kemiripan dengan iman Abraham (Kejadian 12:4). Tanpa negosiasi dan secara spontan, ia menerima Maria dengan hati yang teguh (Matius 1:24). Yusuf menerima PENUGASAN TUHAN sebagai SEBUAH KEHORMATAN yang mesti dijalaninya dengan penuh tanggung jawab. Sahabat, panggilan dan keikutsertaan dalam pekerjaan Tuhan tidak boleh diterima sebagai beban, melainkan harus menjadi sebuah kehormatan yang DILAKSANAKAN dengan KERELAAN HATI dan BERTANGGUNG JAWAB. Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 18? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Dipanggil untuk melayani Tuhan merupakan kasih karunia yang luar biasa! (pg).
Remembering all the GOODNESS of GOD
KEBAIKAN DAN KEDAULATAN TUHAN. Akhir tahun merupakan saat yang baik untuk melakukan refleksi atas hidup kita sepanjang tahun: Apa yang telah atau belum berhasil serta apa yang perlu ditingkatkan. Apa pun hasil refleksi kita, tutuplah tahun 2022 dengan bersyukur kepada Tuhan sebagai bukti dari dua butir pengakuan iman kita di hadapan Tuhan: Pertama, bersyukur berarti mengakui kebaikan Tuhan. Sama seperti ucapan terima kasih merupakan pengakuan atas kebaikan seseorang, demikian pula ucapan syukur merupakan pengakuan bahwa segala sesuatu dalam kehidupan terjadi karena kebaikan Tuhan. Kedua, bersyukur berarti mengakui kedaulatan Tuhan dalam hidup kita. Bersyukurlah baik saat keadaan lancar dan aman maupun saat muncul banyak masalah karena kita yakin bahwa segala sesuatu terjadi di bawah kedaulatan Tuhan atau atas seizin-Nya. Percayalah bahwa segala sesuatu akhirnya akan mendatangkan kebaikan dan keindahan bagi orang yang dikasihi-Nya (Roma 8:28). Sahabat, karena itu di hari terakhir dalam tahun 2022 merupakan saat yang baik bagi kita untuk merefleksikan segala kebaikan Tuhan. Remembering all the goodness of GOD. Bersyukurlah Tuhan masih memberi kesempatan kepada kita untuk menikmati hidup sampai hari terakhir di tahun 2022. Untuk itu mari kita belajar dari kitab Mazmur dengan topik: “Remembering all the GOODNESS of GOD”. Bacaan Sabda saya ambil dari Mazmur 77:1-21 dengan penekanan pada ayat 12-13. Sahabat, mengingat perbuatan TUHAN merupakan sebuah tindakan yang mulia. Naluri manusia hampir selalu mengingat kejelekan, kesalahan, dan dosa sesama. Manusia sulit meningat kebaikan orang kepadanya. Itulah sebabnya Pemazmur pada hari ini mengingatkan kita agar berusaha mengingat segala kebaikan TUHAN yang telah kita terima. Pemazmur memberikan sebuah tips yang sangat baik untuk kita yang sedang dilanda ketakutan memasuki tahun baru 2023 yang diprediksi dipenuhi dengan kegelapan: “Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala. Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu.” (Mazmur 77:12-13). Saat harus bertemu situasi yang serba gelap, Pemazmur mengambil waktu untuk mengenang kembali bagaimana keajaiban-keajaiban yang pernah dilakukan Tuhan sebelumnya, bagaimana Tuhan menyatakan kuasa dan kemuliaan-Nya turun atas manusia. Setelah merenungkan segala kebaikan Tuhan, Pemazmur pun sampai pada kesimpulan: “Ya Allah, jalan-Mu adalah kudus! Allah manakah yang begitu besar seperti Allah kami?” (ayat 14). Jika kita fokus hanya kepada masa depan yang diprediksi akan mengalami krisis multidimensi maka kita akan segera kehilangan sukacita, bahkan iman kita pun akan merosot drastis. Pada saat seperti itulah sebaiknya kita kembali mengingat-ingat segala sesuatu yang telah Tuhan lakukan kepada begitu banyak orang di masa lalu. Jika dulu Tuhan bisa melakukannya, mengapa tidak pada hari ini? Kalau Tuhan sanggup melakukan perbuatan-perbuatan ajaib-Nya di masa lalu, baik kepada begitu banyak tokoh dalam Alkitab maupun diri kita sendiri, mengapa kita harus ragu dan bimbang memamasuki tahun baru 2023? Tuhan tidak pernah berubah, baik dahulu, sekarang dan sampai selamanya. (Ibrani 13:8) Sahabat, tidak akan pernah sia-sia untuk mengandalkan Tuhan. Ketika kita sedang mengalami pergumulan, mari kita ingat kembali bagaimana Tuhan melakukan mukjizat-mukjizat-Nya di waktu lampau, dan marilah bersyukur sebab Tuhan yang kita sembah saat ini adalah Tuhan yang sama, baik kuasa-Nya maupun kasih-Nya. Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari, jawablah beberapa pertanyaan berrikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 7-10? Selamat memasuki tahun baru 2023. Terima kasih untuk kebersamaannya selama tahun 2022. Mohon maaf jika dalam tulisan-tulisan saya ada ungkapan dan pernyataan yang kurang berkenan di hati Sahabat. Tuhan memberkati pelayanan kita ke depan. (pg).
There is always HOPE
HIDUP ITU SINGKAT. Hidup kita di dunia ini singkat dan hanya sekali. Jika hidup yang hanya sekali ini salah kita jalani, kita akan menderita untuk selama-lamanya. Jika kesempatan hidup yang singkat ini tidak kita gunakan untuk mengejar perkara-perkara yang di atas, maka sesudah mati kita tidak memiliki kesempatan lagi untuk memperbaikinya. Maka sekarang waktu yang terbaik! Selagi masih hidup selalu ada harapan. There is always hope. Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Ayub dengan topik: “There is always HOPE”. Bacaan Sabda saya ambil dari Ayub 14:1-22 dengan penekanan pada ayat 14. Sahabat, LAI memberi judul Ayub 14: Setelah mati tidak ada harapan lagi. Ayub membuka perikop ini dengan satu pernyataan yang menggetarkan: “Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan.” (ayat 1). Frasa “penuh kegelisahan” dalam King James Version diterjemahkan “full of trouble” (penuh kesulitan) dan dalam versi BIS diterjemahkan “penuh derita”. Ayub memulainya dengan memberi sebuah PERINGATAN PENTING betapa umur manusia ini singkat adanya dan penuh pergumulan. Tidak ada manusia yang bisa sepenuhnya lepas dari pergumulan dan tidak ada manusia yang bisa hidup di dunia ini selamanya. Lebih lanjut dalam ayat 14-15, Ayub mengingatkan: “Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi? Maka aku akan menaruh harap selama hari-hari pergumulanku, sampai tiba giliranku; maka Engkau akan memanggil, dan akupun akan menyahut; Engkau akan rindu kepada buatan tangan-Mu.” Ayub menekankan bahwa siapapun kita manusia, saat untuk mati pasti tiba. Pada satu saat nanti ketika waktunya tiba, tidak ada kesempatan bagi kita untuk mengulang hidup lagi. Tidak ada orang yang bisa membeli waktu. Tidak ada waktu yang dapat diperpanjang. Waktu, hanyalah bisa dipergunakan dan diisi. Diisi dengan baik atau buruk, waktu akan terus berjalan dan tidak akan pernah menunggu sampai kita mau menggunakannya dengan baik. Sahabat, Ayub bukannya orang yang selalu hidup tanpa masalah. Kita tahu apa yang dialami Ayub begitu tragis. Tapi adalah penting bagi kita, seperti halnya bagi Ayub, untuk terus menaruh harap selama hari-hari pergumulan kita. Adalah penting untuk menjaga setiap langkah, dalam menghadapi masalah dan sebagainya, agar kita tidak salah melangkah dan jatuh pada kesalahan yang fatal, yang bisa mengarahkan kita pada ujung yang salah. Ayub mengingatkan akan pentingnya untuk terus menaruh harap dengan sabar, terus percaya dan patuh pada Tuhan, hingga giliran kita tiba. Selagi masih hidup selalu ada harapan. Berapa panjangpun umur kita di dunia ini, semua itu singkat adanya dibanding KEKEKALAN yang menunggu kita di depan. Ketika waktunya tiba, kita akan sampai pada titik dimana kesempatan untuk bertobat pun berakhir, dan kita tinggal diminta untuk mempertanggungjawabkan segalanya. Karena itu hendaklah kita bijaksana dan tidak menyia-nyiakan waktu selama kesempatan masih ada. Selagi masih hidup selalu ada harapan. Tuhan siap menghapus segala dosa kita, menutup pelanggaran kita ketika kita kembali secara total lewat sebuah pertobatan yang sungguh-sungguh. Pergunakanlah waktu-waktu yang tersisa ini untuk memperbaiki cara hidup kita sebelum semuanya terlambat. Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 10-12? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: “Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.” (Mazmur 90:10). (pg).
Why do you IGNORE ME?
DIABAIKAN DAN DILUKAI ORANG TERDEKAT. Ada ungkapan yang berbunyi: “Orang yang kita cintai memiliki potensi terbesar untuk menyakiti hati kita”. Nah … ini dia, bagaimana perasaan Sahabat jika diabaikan oleh orang-orang terdekat? Diabaikan oleh suami/istri, diabaikan oleh orangtua, diabaikan oleh anak-anak, diabaikan oleh pimpinan di kantor, atau diabaikan oleh rekan sepelayanan? Mungkin kita akan berkata, “Sakitnya itu di sini!” (sambil menunjuk ke dada). Diabaikan adalah satu kata yang sangat tidak diharapkan oleh siapa pun, karena diabaikan itu sama artinya keberadaan seseorang tidak dipedulikan dan tidak diharapkan lagi. Dianggap tidak ada, walaupun kenyataannya masih ada. Oh … Betapa sakitnya. Sahabat, mungkin tanpa sadar dan bahkan mungkin dengan sengaja kadang kita pun bersikap demikian terhadap Tuhan. Kita mengabaikan dan bersikap masa bodoh terhadap perkara-perkara rohani, firman-Nya hanya kita dengar sambil lalu, masuk telinga kanan ke luar dari telinga kiri, teguran-Nya tidak kita pedulikan, kehadiran-Nya sama sekali tidak kita anggap. Maka Tuhan kadang berbisik: “Mengapa engkau mengabaikan Aku?” Why do you ignore Me? Pada hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “Why do you IGNORE ME?” Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 65:1- 25 dengan penekanan pada ayat 12. Sahabat, tidak diindahkan oleh orang yang dikasihi dan dipilih-Nya. Demikianlah curahan isi hati Tuhan tentang bangsa Israel kepada nabi Yesaya. Tuhan laksana kekasih yang terluka; cintanya tidak disambut bangsa Israel. Saat Dia memanggil, Israel tidak menjawab; ketika Dia berbicara, Israel tidak mendengar (ayat 12-b). Tuhan begitu mengasihi bangsa Israel, tetapi mereka mengabaikan Tuhan dan mengkhianati-Nya dengan melakukan apa yang jahat dan menyakiti hati-Nya (ayat 1-5). Itu sebabnya Tuhan akan menghukum mereka. Namun demikian, kasih Tuhan membuat-Nya tidak memusnahkan mereka seluruhnya (ayat 8-9). Tuhan bahkan menjanjikan pemulihan total; tidak akan ada lagi yang berbuat jahat dan berlaku busuk (ayat 17-25). Betapa besar cinta Tuhan! Sesungguhnya bangsa Israel adalah umat yang sangat dikasihi Tuhan, umat perjanjian-Nya yang telah dituntun keluar dari Mesir, dipelihara begitu rupa selama 40 tahun di padang gurun (Mazmur 77:21 dan Ulangan 32:10b). Alkitab menggambarkan kedekatan hubungan antara Tuhan dan umat Israel seperti suami dan istri. Namun seiring berjalannya waktu bangsa Israel digambarkan seperti seorang istri yang tidak lagi setia kepada pasangannya, “… Engkau telah berzinah dengan banyak kekasih…,” (Yeremia 3:1); Bangsa Israel “… seperti seorang isteri tidak setia terhadap temannya, demikianlah kamu tidak setia terhadap Aku, hai kaum Israel, demikianlah firman TUHAN.” (Yeremia 3:20). Tak bisa dibayangkan betapa sakitnya hati Tuhan! Maka Dia kembali bertanya, “Mengapa engkau mengabaikan Aku?” Sahabat, sebagai umat Tuhan hari ini, bagaimana sikap kita dalam menanggapi Tuhan? Seberapa besar kita mengasihi Pribadi yang demikian mengasihi kita? Adakah kita menanggapi pada saat Dia memanggil dan berbicara kepada kita? Ataukah kita lebih sering seperti bangsa Israel yang memilih untuk bertindak sesuka hati ketimbang menyenangkan Tuhan? Setiap dosa yang kita lakukan adalah wujud pemberontakan kita kepada Tuhan dan itu membuat hati-Nya terluka. Ambillah pilihan terbaik: Memuliakan dan menyenangkan hati-Nya. Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 17? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Sesungguhnya kita tak layak, namun begitu dikasihi Tuhan. Mari tinggalkan dosa dan hidup menyambut kasih-Nya. (pg).