Orang yang SABAR memadamkan PERBANTAHAN. Meme Firman Hari Ini (16 Desember 2022).
ReKat: Accepting with the Open Arms (09 Desember 2022)
Bacaan Sabda: Ayub 1:1-22 Dari hasil perenungan saya dari Bacaan Sabda, saya mendapatkan: Dari hasil perenungan firman Tuhan pada hari ini, saya mendapatkan pesan bahwa semua yang kita miliki adalah pemberian Tuhan, bukan milik kita. Mari kita menerima berkat Tuhan dengan TANGAN TERBUKA dan biarkan tetap terbuka. Dari ayat 21-22, saya memahami bahwa ketika badai kehidupan menerpa kita, janganlah kita merasa kecewa dan menyalahkan Tuhan. Marilah kita belajar dari pengalaman Ayub, sekalipun dia sudah tidak memiliki apa-apa, kecuali nyawanya, namun Ayub tetap dapat sujud serta menyembah Tuhan; karena Ayub menyadari bahwa semua yang dimilikinya adalah milik dan pemberian Tuhan yang dititipkan kepadanya. Maka Ayub dapat dengan rela melepas semuanya ketika Tuhan mengambilnya. Terpujilah Tuhan! (Swan Lioe)
The Forming Process
SANG PANJUNAN DAN TANAH LIAT. Keramik adalah salah satu kerajinan tangan yang menggunakan tanah liat sebagai bahan dasarnya. Prosesnya melalui pembakaran dengan suhu minimal 700 derajat celsius. Hasil kerajinan keramik biasa dijadikan sebagai hiasan seperti vas bunga, hiasan lampu, guci, pot bunga, piring hias, dan cangkir. Cara pembuatan keramik membutuhkan waktu yang cukup lama. Dibutuhkan kesabaran agar keramik yang dihasilkan memuaskan dan sesuai dengan yang diharapkan. Kurangnya rasa sabar justru akan membuat hasil kerajinan keramik tidak sesuai harapan. Sahabat, ada 6 tahapan pembuatan keramik yang harus dilewati, yaitu: Pengolahan Bahan, Pembentukan Keramik, Pembakaran Tahap Pertama, Tahap Finishing, dan Pembakaran Kedua. Setelah pembakaran kedua, keramik sudah siap untuk dijual, dijadikan hiasan, atau digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Itulah gambaran ketika Tuhan membentuk kita menjadi murid-murid-Nya. Butuh proses, butuh waktu, butuh kerelaan kita untuk dibentuk. The forming process. Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “The Forming Process”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 64:1-12 dengan penekanan pada ayat 8. Sahabat, hidup orang percaya digambarkan seperti tanah liat di tangan sang panjunan. Tuhan adalah Sang Panjunan. Untuk menjadi bejana yang berdaya guna dan bernilai jual, tanah liat harus mengalami proses pembentukan sedemikian rupa sampai menjadi lumat, lentur dan lunak. Lalu mulailah tangan Tuhan bekerja, mengambil gumpalan tanah liat itu dan membentuknya sesuai kehendak-Nya. Kita takkan bisa lari dari yang namanya proses pembentukan, sebab tidak ada istilah instan di dalam Tuhan (Yesaya 44:24). Pembentukan Tuhan memang sakit dan tak menyenangkan, seperti berada di padang gurun, karena itulah banyak orang mengeluh, mengomel dan memberontak. Sahabat, Tuhan belum selesai berurusan dengan kita selama kita masih saja memberontak dan hidup menyimpang dari jalan kebenaran-Nya (Yesaya 45:9). Milikilah penyerahan diri kepada Tuhan saat diproses, sebab Tuhan tahu yang terbaik untuk kita (Yeremia 18:4). Karena kasih-Nya yang luar biasa pada kita, karena kepedulian-Nya terhadap keselamatan kita, maka Tuhan seringkali mengambil posisi sebagai Panjunan. Apabila bejananya rusak, maka Tuhan akan membentuk ulang bejana tersebut sehingga menjadi baik dan sempurna. Tuhan tidak akan membiarkan anak-anak-Nya dalam keadaan rusak menuju kebinasaan. Maka proses pembuatan ulang bejana adalah pilihan terbaik, demi kebaikan kita, semata-mata karena Allah mengasihi kita. Bagai bejana, kita pun harus melalui proses pembentukan ulang yang seringkali menyakitkan. Namun lihatlah hasil akhirnya, bahwa dengan melewati proses itulah kita akan menjadi anak-anak Tuhan yang bisa Dia banggakan. Kita kemudian bisa dipakai Tuhan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan-Nya di dunia. Jika saat ini ada diantara Sahabat yang sedang mengalami proses pembentukan ulang, bersabar dan bersyukurlah, karena itu artinya Tuhan begitu mengasihimu dan tidak ingin seorang pun dari kita binasa. Jangan keraskan hati, agar Tuhan mudah membentuk kita seturut kehendak-Nya. Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 4? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Proses pembentukan bejana menyakitkan tapi menghasilkan bentuk indah yang berguna bagi banyak orang. (pg).