Hendaklah kamu menjadi pelaku firman. Meme Firman Hari Ini (29 November 2022)
Kerendahan hati mendahului kehormatan. Meme Firman Hari Ini (28 November 2022).
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita. Meme Firman Hari Ini (27 November 2022).
SEEK the LORD while HE may Found
MENCARI TUHAN. Mengapa kita mencari TUHAN? Sebab kita sangat membutuhkan kehadiran TUHAN dalam hidup kita. Manusia sejatinya harus mencari TUHAN. Jangan menghabiskan waktu kita hanya untuk mencari uang, karier, kedudukan, dan ketenaran. Tetapi kita harus berjuang mencari TUHAN dan kebenaran-Nya agar kita beroleh kehidupan yang kekal. Bila Firman Tuhan katakan carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui, itu berarti ada waktu dimana Tuhan berkenan ditemui dan ada waktu dimana Tuhan tidak berkenan untuk ditemui. Waktu dimana Tuhan berkenan ditemui inilah merupakan KASIH KARUNIA yang harus kita RESPONS dengan sungguh-sungguh. Yang menjadi persoalannya adalah apakah kita telah BENAR-BENAR MELIHAT waktu yang Tuhan berikan sebagai sebuah kasih karunia yang tidak boleh sia-siakan? Kalau selama ini kita belum pernah berpikir bahwa waktu yang Tuhan berikan kepada kita adalah merupakan kasih karunia, maka kita sebenarnya telah melakukan begitu banyak kesia-siaan dalam hidup kita selama ini. Maka carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui. Seek the Lord while He may found. Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “SEEK the LORD while HE may Found”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 55:1-13 dengan penekanan pada ayat 6. Sahabat, bacaan kita pada hari ini menegur dan mengingatkan kita agar tidak menyia-nyiakan waktu. Kesempatan yang ada mari kita gunakan untuk terus menerus MENCARI TUHAN. Mencari Tuhan merupakan sebuah keputusan penting bagi orang percaya, terlebih saat kita berada dalam situasi-situasi yang sulit. Ketika jalan yang kita tempuh terbentur pada jalan buntu, sedangkan berbagai upaya telah kita lakukan dan kesemuanya berujung kepada kegagalan, tiada jalan lain selain kita harus datang kepada Tuhan dan mencari wajah-Nya. Mencari Tuhan berarti menyadari akan keterbatasan dan ketidakberdayaan kita, lalu dengan penuh kerendahan hati mencari-Nya. Mencari Tuhan juga berarti berharap dan mengandalkan Dia saja. Sahabat, mengapa kita harus mencari Tuhan? Karena Dia adalah SUMBER PERTOLONGAN SEJATI. Sementara segala hal yang ada di dunia ini tak bisa memberikan jawaban dan jaminan yang pasti bagi kita. Karena itu jangan sekali-kali kita menggantungkan harapan pada uang, kekayaan, jabatan, pengalaman, kepandaian, jaringan dan relasi. Gantungkan harapan sepenuhnya kepada Tuhan sebab Dia selalu PUNYA CARA untuk menolong kita. Dia tidak pernah kehabisan cara melepaskan kita dari berbagai masalah, “Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.” (ayat 9). Sahabat, apa yang akan kita dapatkan bila bersungguh hati mencari Tuhan? Kita yang mencari Allah dengan sungguh-sungguh akan mendapatkan bahwa HATI KITA HIDUP KEMBALI (Mazmur 69:33, dan Amos 5:4 dan 6a). Orang-orang yang saat ini mengarahkan fokus hidupnya untuk perkara-perkara surgawi, akan menuai manisnya sebuah KEHIDUPAN KEKAL. Tetapi apabila kita tidak mulai saat ini mengarahkan fokus hidup kita kepada kehidupan kekal yang akan kita hadapi nanti, maka bila waktu itu tiba, kita akan menghadapi sebuah kengerian hidup yang benar-benar sangat menakutkan. Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 3-4? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: “Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya Tuhan.” (Mazmur 9:11). (pg).
Faithful Love and Peace Will Never Go Away
DAMAI SEJAHTERA. Dalam situasi terjepit dan diterpa berbagai permasalahan hidup, ada cukup banyak orang menjalani hari-harinya tanpa semangat, penuh kemurungan, takut, cemas dan khawatir. Damai sejahtera di hati pun terbang melayang entah ke mana! Sahabat, sebagai orang percaya tak seharusnya kita kehilangan damai sejahtera sekalipun harus mengalami pergumulan hidup yang berat, sebab kita punya Tuhan, Sang Raja damai (Yesaya 9:5), Dialah sumber damai sejahtera kita. Jangan pernah ragu, kasih setia dan damai sejahtera tidak akan beranjak dari kehidupan orang percaya. Faithful love and peace will never go away. Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “Faithful Love and Peace Will Never Go Away”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 54:1-17 dengan penekanan pada ayat 10. Sahabat, kesetiaan manusia bisa saja pudar dan hilang, tetapi kasih setia TUHAN tidak akan beranjak dari kehidupan kita, sekalipun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang. Sahabat, betapa besar janji setia Tuhan kepada kita. Keadaan dunia digambarkan dengan situasi dan keadaan yang penuh dengan berbagai bencana besar, tetapi Tuhan Allah selalu setia dengan janji-Nya untuk selalu mengiringi dan menyertai umat-Nya dengan KASIH SETIA dan DAMAI SEJAHTERA. Ungkapan: Biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi Kasih Setia Tuhan tidak akan pernah beranjak daripadamu (ayat 10), sesungguhnya mau memberi kekuatan dan pengharapan serta penghiburan kepada kita bahwa Tuhan itu Allah yang Setia dengan janji-janji-Nya. Karena itu, dalam situasi dan kondisi bagaimanapun hidup kita sebagai orang-orang percaya, peganglah teguh janji-janji Tuhan, itulah yang menguatkan kita menghadapi kenyataan hidup. Sahabat, sedangkan damai sejahtera merupakan salah satu berkat rohani dari surga yang Tuhan sediakan bagi orang percaya, sebagaimana yang Tuhan janjikan, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” (Yohanes 14:27). Maka dari itu bila seseorang ingin memiliki damai sejahtera ia tak perlu mencarinya dengan berkelana sampai ke ujung dunia, cukup datang kepada Kristus dan menerima Dia di dalam hatinya, maka damai sejahtera itu akan Tuhan berikan. Damai sejahtera yang sejati itu pemberian dari Tuhan. Jadi, bukanlah hal yang mustahil orang percaya mengalami damai sejahtera, sekalipun berada di tengah dunia yang bergelora! Mari bersama dengan raja Daud kita berdoa: “TUHAN kiranya memberikan kekuatan kepada umat-Nya, TUHAN kiranya memberkati umat-Nya dengan sejahtera!” (Mazmur 29:11). Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Nilai hidup apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 4-10? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Janji pemulihan Tuhan bukan hanya berlaku bagi bangsa Israel yang hidup pada masa lalu, tapi juga berlaku bagi semua orang percaya yang merupakan “Israel-Israel rohani” pada masa kini. (pg).
Accepting with the Open Arms
BERKAT PEMBERIAN TUHAN. Berikut saya kutip 2 bait dari puisi WS Rendra yang terakhir: Ketika Orang memuji MILIKKU,aku berkata bahwa ini HANYA TITIPAN saja. Bahwa mobilku adalah titipan- NYA,Bahwa rumahku adalah titipan- NYA,Bahwa hartaku adalah titipan- NYA,Bahwa putra-putriku hanyalah titipan- NYA … Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh- NYA ? Malahan ketika diminta kembali,kusebut itu MUSIBAH,kusebut itu UJIAN,kusebut itu PETAKA,kusebut itu apa saja …Untuk melukiskan, bahwa semua itu adalah DERITA … Sahabat, jauh sebelum puisi Rendra di atas lahir, Marthin Luther memberi nasihat kepada kita: “Apabila kita menerima berkat Tuhan, terimalah dengan tangan terbuka dan tetaplah terbuka, supaya apabila Tuhan mengambil kembali berkat-Nya itu, tangan kita tidak terluka.” Sebagai orang percaya, kita perlu mempraktikkan nasihat dari Marthin Luther tersebut: Menerima berkat Tuhan dengan tangan terbuka. Accepting with the open arms. Hari ini kita akan belajar dari salah satu Kitab Syair dalam PL, kitab Ayub dengan topik: “Accepting with the Open Arms”. Bacaan Sabda saya ambil dari Ayub 1:1-22 dengan penekanan pada ayat 21-b. Sahabat, Ayub beroleh pujian dari Tuhan karena hidupnya berkenan di hati Tuhan. Jika Tuhan sendiri yang mengatakan bahwa Ayub adalah orang yang saleh, jujur dan menjauhi kejahatan, berarti ia benar-benar tidak tercela, baik dalam perkataan dan perbuatan. Ayub memiliki kehidupan yang benar luar-dalam, tidak ada kepura-puraan atau kemunafikan. Tuhan sendirilah yang menilainya. Luar biasa!Melalui kisah Ayub kita belajar bagaimana MEMANDANG BERKAT PEMBERIAN TUHAN. Ayub sadar bahwa segala miliknya berasal dari Tuhan, bukan miliknya sendiri. Ketika berkat pemberian Tuhan diambil kembali, ia tidak mengeluh atau protes keras kepada Tuhan karena ia percaya bahwa Tuhan memiliki maksud tersembunyi dalam kehidupannya. Meskipun ia belum mengerti sepenuhnya, ia belajar tetap bersandar kepada Tuhan. Sahabat, kita juga dapat belajar bagaimana cara menjalani kehidupan iman. Ayub orang yang takut akan Tuhan. Namun, kehidupannya justru dilanda berbagai kesusahan dan dukacita. Selama kita mengembara di dunia, kita pasti mengalami pasang surut kehidupan. Kadang-kadang disinari oleh mentari yang cerah, namun kadang-kadang juga dinaungi awan hitam. Kadang-kadang kita mungkin merasakan bahwa Tuhan mengambil berkat yang sudah diberikan-Nya kepada kita. Namun percayalah, berkat yang lebih indah justru telah disediakan bagi kita yang senantiasa menantikan waktu-Nya. Apa pun yang terjadi dalam hidup, kasih-Nya tidak pernah meninggalkan kita. Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 21-22? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Kita memang tidak selalu dapat memahami rencana dan rancangan Tuhan, tetapi yakinlah Dia senantiasa menyediakan keindahan bagi orang yang takut akan Dia. (pg).