Segala perkara dapat kutanggung di dalam dia. Meme Firman Hari Ini (07 November 2022).
Berharaplah kepada Allah! Meme Firman Hari Ini (06 November 2022)
MORE than EVERYTHING
MURID KRISTUS. Untuk menjadi murid Kristus kita harus lebih MENGUTAMAKAN TUHAN dan mengasihi-Nya lebih daripada segala yang kita kasihi di dunia ini! Tuhan lebih dari segalanya. More than everything. Sahabat, adakah yang melebihi Tuhan? TENTU TIDAK ADA. Maka atas dasar itulah kita harus menempatkan Tuhan sebagai yang terutama dan mengasihi Dia lebih dari apa pun dan siapa pun. Dalam kehidupan sehari-hari ada cukup banyak orang percaya yang menempatkan Tuhan sebagai nomor sekian dalam hidupnya, karena mereka lebih mengutamakan harta, bisnis, hobi, pencapaian-pencapaian dan lain sebagainya. Syukur kepada Tuhan. Luar biasa. Berkat anugerah Tuhan, hari ini kita dapat sampai pada bagian terakhir dari kitab Pengkhotbah. Sekarang kita semakin mengetahui bahwa kitab Pengkhotbah sarat dengan perenungan dari seorang yang sudah menjalani kehidupan dalam segala kelimpahan harta benda, pengetahuan, dan pengalaman hidup. Kehidupan yang penuh pasang surut dan berakhir pada kesimpulan bahwa kehidupan yang dijalani tanpa disertai rasa takut akan Tuhan, semuanya adalah kesia-siaan belaka (kata “sia-sia” tercatat 37 kali dalam kitab pengkhotbah). Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Pengkhotbah dengan topik: “MORE than EVERYTHING”. Bacaan Sabda saya ambil dari Pengkhotbah 12:9-14. Sahabat, kata kunci dari kitab Pengkhotbah yang diulang-ulang sepanjang kitabnya adalah “sia-sia”. Umumnya, kesan yang muncul ketika membaca kitab Pengkhotbah adalah sikap pesimis terhadap kehidupan. Namun sesungguhnya tidak demikian, Pengkhotbah sedang mempresentasikan sebuah fakta: Kehidupan manusia, di bawah matahari, tanpa Tuhan adalah sebuah kesia-siaan. Sangat menarik, di akhir kitabnya, Pengkhotbah memberikan sebuah kesimpulan klimaks, sekaligus jawaban atas kesia-siaan hidup manusia, yaitu kita harus hidup takut akan Tuhan dan berpegang pada perintah-Nya. Di luar Tuhan, kehidupan manusia akan berakhir dengan kesia-siaan, baik di dunia maupun dalam kekekalan (ayat 13-14). Sahabat, Takut akan Tuhan dan melakukan perintah-Nya merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Takut akan Tuhan membawa kita mendekat kepada-Nya, menyembah-Nya, dan menghormati-Nya. Namun, itu semua harus diwujudkan dengan tindakan nyata, yaitu dengan melakukan perintah dan firman-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari. Oleh karena itu, Pengkhotbah mengungkapkan bahwa seluruh tindak-tanduk manusia (baik atau jahat) akan dipertanggungjawabkan di hadapan takhta pengadilan Allah. Semua akan dinilai berdasarkan cara hidup dan segenap tindakan kita: Apakah sesuai dengan perintah-Nya atau tidak? Hal tersebut sebagai penentu apakah hidup kita akan berakhir sia-sia atau masuk ke dalam kekekalan yang penuh kebahagiaan dan kedamaian (ayat 14). Hari ini kita diberi dua pilihan, yaitu hidup dalam kesia-siaan atau hidup bermakna. Jika ingin hidup bermakna, jadikanlah TUHAN yang TERUTAMA dalam hidup kita. Tidak peduli apakah kita kaya atau miskin, sehat atau sakit, berpendidikan tinggi atau rendah, JIKA HIDUP TANPA TUHAN SEMUA AKAN BERAKHIR SIA-SIA. Oleh karena itu, marilah kita takut akan Tuhan dan menempatkan-Nya DI ATAS SEGALANYA. More than everything. Dengan begitu, hidup kita akan berakhir dengan sukacita kekal. Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Hikmat apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 9-10? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Kesukaan kita terhadap perintah Allah mencerminkan kasih sekaligus ukuran penghormatan kepada-Nya. (pg).
GOD’S SOVEREIGNTY in our life
KEDAULATAN TUHAN. Sahabat, apa itu KEDAULATAN TUHAN? Dalam hidup ini tanpa kita sadari, kadang kita melupakan adanya kedaulatan Tuhan. Kedaulatan Tuhan artinya kekuasaan Tuhan secara penuh atas hidup kita. Secara sederhana bisa diartikan: Kedaulatan Tuhan merupakan hak Tuhan untuk melakukan apa pun yang Tuhan kehendaki atas hidup kita. Oh ya, sebagai Tuhan yang menciptakan segala sesuatu dalam kehidupan manusia tentu tidak ada yang salah jika Tuhan memiliki kedaulatan atas semua ciptaan-Nya termasuk manusia. Namun terkadang manusia melupakan hal tersebut bahkan seolah Tuhanlah yang harus memenuhi kehendak kita sebagai manusia. Karena itu mari sejenak kita merenung tentang: Kedaulatan Allah dalam hidup kita. God’s sovereignty in our life. Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “GOD’S SOVEREIGNTY in our life”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 45:1-8. Sahabat, sangat mengejutkan! Tak masuk di logika. Koresh, raja dari bangsa penyembah berhala, yang tidak mengenal Allah Israel, dipakai Tuhan untuk menyelamatkan umat-Nya (ayat 4). Tuhan sendiri yang memanggil, mengurapi, dan memimpin Koresh untuk menaklukkan raja-raja dunia (ayat 1). Tuhan sendiri yang memastikan keberhasilan Koresh (ayat 2-3, dan 5). Padahal pengurapan dalam Perjanjian Lama ialah penugasan Tuhan kepada orang pilihan-Nya dari umat-Nya untuk jabatan tertentu! Sesungguhnya hal tersebut menunjukkan bahwa Tuhan BERDAULAT dan BERKUASA untuk MEMAKAI SIAPA SAJA. Sepasti kekuasaan-Nya atas terang dan gelap, atas kemujuran dan malapetaka dan atas seluruh alam semesta ini (ayat 7-8) sedemikian pula kekuasaan-Nya atas Koresh. Allah melalui Yesaya memberitahu umat Israel, dan bangsa-bangsa bahwa KORESH adalah ALAT di tangan-Nya, yang dipakai untuk kebesaran dan kemuliaan-Nya (ayat 6). Untuk apa Koresh dipanggil dan diurapi? Allah membangkitkan Koresh dengan suatu tujuan, yaitu untuk membebaskan bangsa Israel (ayat 4). Allah memakai raja bangsa Persia ini untuk menggantikan raja-raja adikuasa Babel. Koreshlah yang nantinya menjadi penyelamat bagi bangsa Yahudi. Hal tersebut terlihat dari tindakan Koresh di kemudian hari. Ia memberikan kebebasan bagi bangsa Israel untuk pulang ke negerinya serta mengizinkan pembangunan kembali tembok Yerusalem dan Bait Suci (Yesaya 44:28; 2 Tawarikh 36:22-23; Ezra 1:1-4). Yeremia telah menubuatkan pemulihan umat Israel ini (Yeremia 29:10-14) dan Daniel telah mendoakannya sebagai antisipasi ketika saat pembebasan yang dijanjikan itu telah tiba (Daniel 9:1-19). Sahabat, seringkali kita tanpa sadar membatasi kehendak Tuhan sebatas logika kita. Apa yang bagi kita tidak masuk akal, Allah sanggup melakukannya. Jika kita baca apa yang Tuhan nyatakan dalam bacaan kita pada hari ini, maka kita akan belajar bahwa Tuhan dapat menggunakan siapa saja walaupun itu orang yang tidak seiman, bahkan mungkin musuh kita untuk menjadi alat di tangan-Nya. Percayalah Allah berdaulat dan berkuasa atas hidup kita. Apapun yang terjadi percayalah bahwa Dia Tuhan yang berdaulat dan memegang kendali atas hidup kita. Dalam segala hal dan segala situasi Tuhan selalu menyertai. Dia adalah Allah yang berdaulat atas hidup kita, sekaligus Allah yang penuh kasih setia. Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini: Nilai hidup apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 6? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Mengenal jati diri menjauhkan kita dari kesombongan. Mengenal Allah menjadikan kita rendah hati. (pg).
Even to your OLD AGE and GREY HAIRS
ORANG YANG SETIA. Sahabat, di zaman serba digital saat ini, bukan perkara sulit untuk mencari orang yang pintar, hebat, baik, bertalenta, kaya, gagah, ganteng, cantik, berpengalaman, dan berpendidikan tinggi. Tetapi untuk MENCARI ORANG-ORANG YANG SETIA tak semudah membalikkan telapak tangan (Amsal 20:6), sebab saat ini manusia cenderung bersikap egoistis dan materialistis, segala sesuatunya diukur berdasarkan materi dan kepentingan. Bagaimana dengan Tuhan? Tuhan menegaskan di hadapan umat Israel bahwa Dia adalah Tuhan yang tidak bisa dibandingkan dan disamakan dengan siapa pun. Sungguh, Tuhan itu tak tertandingi! (Yesaya 46:5). Kesetiaan Tuhan tak pernah berubah dan tak lekang oleh waktu!: “… TUHAN setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.” (Mazmur 145:13b). Sekalipun kita sering menyakiti hati-Nya dan mengecewakan-Nya, Tuhan tetap bertanggung jawab atas hidup kita dan tidak pernah mengecewakan. Sampai masa putih rambutmu, Tuhan tetap selalu setia bersamamu. Even to your old age and grey hairs. Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “Even to your OLD AGE and GREY HAIRS”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 46:1-13 dengan penekanan pada ayat 4. Sahabat, seberapa setiakah Allah Israel menyertai umat-Nya?, maka jawabannya: SENANTIASA SETIA. Walaupun ada kalanya bangsa itu tidak setia, Allah selalu memberikan peringatan dan hukuman kepada mereka sehingga bangsa itu berbalik kembali kepada jalan Allah. Dahsyat, luar biasa! Di masa lalu Allah tetaplah Allah umat-Nya dan senantiasa mau menanggung mereka (ayat 4). Allah mau memikul dan menyelamatkan mereka sampai kapan pun. Sangat berbeda dari Allah Israel, allah-allah buatan manusia tidak mampu melakukan apa-apa. Itu adalah allah yang tidak bisa bergerak dari tempatnya dan tidak bisa menjawab seruan orang yang berdoa kepadanya (ayat 7). Bukankah sia-sia jika kita menyembah allah seperti itu? Sahabat, Allah ingin manusia segera sadar, malu akan pekerjaan dan waktu yang mereka korbankan secara sia-sia. Allah menghendaki umat-Nya berbalik kepada-Nya. Di sinilah firman Allah diperdengarkan-Nya; keselamatan dari-Nya sudah dekat, Ia akan membebaskan Sion dan memberikan keagungan-Nya kepada Israel (ayat 13). Rencana Allah adalah rencana keselamatan yang baik untuk bangsa-Nya. Tidak lama ia marah dan tidak selamanya ia menghukum. Pada akhirnya, Ia kembali menyatakan bagaimana bangsa-Nya dapat diselamatkan. Sahabat, kita patut mengucap syukur bahwa Allah kita adalah Allah yang menaklukkan allah-allah lain di dunia ini. Ia juga Allah yang penuh kasih. Ia senantiasa memerhatikan kehidupan kita. Kadang kita tidak ubahnya seperti bangsa Israel yang kerap kali mengeraskan hati dan bertindak sesuka hati. Ada kalanya Allah memberikan hukuman, tetapi jangan berkecil hati, sebab Ia tetap merancangkan keselamatan bagi kita. Oleh sebab itu, seberat apapun keadaan kita bahkan di masa tua sekalipun, jangan pernah berubah tidak setia kepada Tuhan. Percayalah, kita tidak akan menghadapi semua itu sendirian sebab Tuhan selalu ada untuk kita (ayat 4). Haleluya! Tuhan itu baik. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Nilai hidup apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 9? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Jangan takut, Allah memelihara kita sepanjang hidup kita! (pg).