Mother’s LESSONS for LEMUEL

Sahabat, syukur kepada Tuhan, hari ini kita sudah tiba di bagian akhir dari kitab Amsal. Ada dua nama yang disebut di bagian akhir kitab Amsal, yaitu Agur (30:1) dan Lemuel (31:1). Kita tidak tahu secara pasti siapa kedua nama tersebut. Namun, ada yang berpendapat bahwa Agur adalah nama lain untuk Salomo. Walau demikian, usaha untuk membuktikan bahwa dia adalah Salomo tidak terlalu meyakinkan. Kitab Amsal dapat digolongkan sebagai sastra kebijaksanaan dalam Perjanjian Lama. Kitab Amsal berisi banyak ajaran dan nasihat untuk memperoleh cara hidup yang baik dan bahagia. Ajaran atau nasihat-nasihat tersebut dibungkus dalam bentuk pribahasa atau petuah. Banyak diantaranya adalah petunjuk-petunjuk praktis dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya:  Petunjuk dalam hal pekerjaan, relasi dengan sesama, dan bahkan di dalam kehidupan berkeluarga. Hari ini kita akan belajar dari bagian akhir dari kitab Amsal dengan topik: “Mother’s LESSONS for LEMUEL”. Bacaan Sabda saya ambil dari Amsal 31:1-9. Sahabat, bacaan kita pada hari ini berbicara mengenai nasihat seorang ibu kepada anaknya.  Mother’s lessons for Lemuel. Ibu yang bijaksana dan peduli kepada anaknya yang telah manjadi pemimpin. Amsal-amsal untuk Lemuel dari ibunya perlu kita perhatikan. Sang ibu memperingatkan putranya mengenai dua kejahatan: Pertama, tentang SEKS (ayat 3). Sang Ibu mengajar anaknya agar tidak menghamburkan waktu dan kekuatan untuk bersenang-senang dengan perempuan. Nafsu seks yang berlebihan merupakan kelemahan utama Raja Salomo yang akhirnya membuat dia berpaling dari Tuhan dan menyebabkan Kerajaan Israel, yang semula merupakan satu kerajaan, terpecah menjadi dua kerajaan (1 Raja-raja 11:1-11). Kedua, tentang ALKOHOL (ayat 4-5). Ayat-ayat tersebut membicarakan tentang bahaya alkohol yang dapat menjatuhkan seseorang, termasuk para raja. Peringatan ini penting, terutama bagi para raja dan para pembesar. Para pemimpin tidak boleh minum alkohol karena saat mabuk mereka bisa melupakan hukum, lalu mempermainkan orang lemah serta melupakan kewajibannya. Lebih jauh dalam ayat 8-9, Sang Ibu memberikan nasihat agar Lemuel berbicara demi orang miskin dan tidak berdaya. Bagi seorang pemimpin, tidak cukup bila ia hanya menjauhkan diri dari kejahatan. Seorang pemimpin harus berusaha menolong orang yang tertindas dan yang miskin serta membela hak mereka secara adil. Sahabat, bacaan kita pada hari ini memberi peringatan yang tegas mengenai bahaya minuman keras dan perempuan. Hal tersebut dengan jelas ditujukan kepada mereka (kaum laki-laki) yang memiliki kuasa, jabatan dan harta benda. Minuman yang memabukan dapat memberi kenikmatan, tetapi di sisi lain membuat kita terlena dan kecanduan bahkan melupakan tugas dan tanggung jawab kita. Demikian juga halnya dengan perempuan, ia dapat memabukan kaum laki-laki bahkan membuat mereka tidak berdaya. Peringatan tersebut sangat krusial bagi para pemimpin yang menjadi panutan banyak orang dan menentukan nasib banyak orang. Minuman keras dan perempuan dapat membuat para pemimpin atau yang memiliki kuasa menjadi tidak berdaya. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Hikmat apa yang Sahabat peroleh dari perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 8-9? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Mari kita terus bersikap bijak terhadap pasangan hidup, serta tidak terjebak di dalam kenikmatan hidup  yang memabukan. (pg).

OPPORTUNITY to Start A New and Better Life

Sahabat, sesungguhnya TRAGEDI  jika dilihat dari KACAMATA  IMAN, akan memberi daya yang berbeda. Seperti pengalaman warga Alabama, Amerika Serikat, yang semula terkenal sebagai penghasil kapas. Pada tahun 1915 ketika populasi kumbang kapas di Alabama tiba-tiba meningkat. Selama 3 tahun, serangga itu secara aktif menghancurkan ladang kapas dan petani lokal yang pendapatannya bergantung pada penjualan kapas berada di ambang kebangkrutan. Mereka tidak tahu bagaimana cara memberantas hama ini. Ekonomi kota hancur. Banyak penderitaan terjadi. Namun, tragedi itu mencelikkan mata warga Alabama untuk melihat bahwa mereka dapat menanam sayuran dan buah- buahan. Akhirnya kota Alabama menjadi penyumbang pendapatan besar melalui usaha pertanian mereka. Kenangan yang tragis, hama kumbang, mereka jadikan maskot kota; tugu/monumen untuk mengenang bahwa kumbang membuat mereka berubah menjadi petani yang berhasil. Monumen tersebut terletak di Enterprise, Alabama ini. Patung tersebut menggambarkan dewi pertanian, tanaman gandum, kesuburan, dan hubungan keibuan. Ceres, dewi pertanian Romawi, memegang kumbang kapas, hama, di atas kepalanya. Monumen tersebut  didirikan pada tahun 1919 sebagai pengingat bahwa kadang-kadang bencana bukan akhir dari segala sesuatu, tetapi kesempatan untuk memulai kehidupan baru dan lebih baik.  Opportunity to start  a  new and better life. Hari ini kita melanjutkan untuk belajar dari kitab Yesaya  dengan topik: “OPPORTUNITY  to Start A New and Better Life”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 33:17-22 dengan penekanan pada ayat 22. Sahabat, Israel melewati 3 perang besar berurutan, yakni:  Mesir, Babel dan Babel kembali. Dalam perang kedua dengan Babel, Israel dikalahkan dan umat Allah dibuang. Umat Allah hidup di pembuangan sekitar 80 tahun; sekitar dua generasi. Mereka tidak pernah membayangkan  akan kembali ke kampung halaman mereka, Israel. Namun, janji pemulihan Allah dikabarkan oleh Yesaya. Allah menjadi Penolong bagi Israel. Allah akan menyelamatkan mereka kembali. Yesaya juga menyatakan bahwa Allah adalah Raja bangsa Israel. Ia akan menyelamatkan mereka dari ketidakadilan. Allah akan menyatakan keadilan dan kebenaran di tengah umat-Nya. Ketakutan dan penindasan akan sirna. Umat-Nya akan hidup di dalam jaminan keselamatan Allah. Allah akan memberkati dan melindungi mereka. Mereka akan selalu merasa aman dan akan melihat kemuliaan Allah. Allah adalah Hakim yang Mahaadil dan Raja yang akan menyelamatkan bangsa Israel (ayat 22). Itulah janji-Nya dan tidak akan pernah dilupakan-Nya. Meski umat kerap melukai hati-Nya tetapi Allah memegang janji-Nya selamanya. Dia akan datang untuk menggenapi pengharapan umat-Nya tentang Raja yang adil. Sahabat, Allah mengetahui segala tragedi hidup yang telah kita alami. Ia tidak tinggal diam. Ia memakai segala sesuatu untuk menyelamatkan kita. Ia menolong kita dengan melihat kepada- Nya, Sang Sumber Pertolongan. Ia juga dapat menolong kita melihat semuanya dengan jernih, sehingga kita dapat memperoleh hikmat dari tragedi yang kita alami. Haleluya! Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Nilai hidup apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 20-22? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Tuhan tidak pernah melepaskan kita. Dia menjagai kita dengan segala kuasa yang ada pada -Nya. (pg).

JUST GIVE ME MY DAILY BREAD

Sahabat, saya ingat dengan sebuah dongeng dalam bahasa Inggris yang berjudul: “The Greedy Dog”. Seekor anjing berlari-lari membawa tulang dari tong sampah. Ketika melewati jembatan, ia menunduk dan melihat bayangan dirinya terpantul dari air sungai. Ia mengira, ada anjing lain membawa tulang yang lebih besar dari miliknya. Tanpa berpikir panjang, ia menjatuhkan tulang yang digigitnya dan langsung terjun ke air. Anjing itu akhirnya harus bersusah payah berenang ke tepian. Akhirnya, ia hanya bisa berdiri termenung dan sedih karena tulang yang digigitnya tadi sudah hilang. Dongeng tersebut menggambarkan sikap tidak berpuas diri yang berkembang menjadi keserakahan. Sesungguhnya kaya dan miskin itu adalah relatif. Persoalannya apakah kita bisa menikmati semua keadaan kita? Itu yang sering menjadi persoalan. Baik kaya maupun miskin sejatinya kita harus mampu menikmatinya. Pada masa kini banyak orang berorientasi kepada kekayaan dan itu sudah merupakan gaya hidup banyak orang. Rasanya hampir tidak ada seorang pun yang menginginkan hidup miskin, serba kekurangan dan terus kesulitan dalam memenuhi biaya hidup yang terus semakin tinggi. Tapi di sisi lain, sebuah status kekayaan akan dengan mudah menjerumuskan kita ke dalam rasa kepuasan berlebihan yang malah bisa membuat kita lupa kepada Sang Pemberi, bahkan lalu berkembang menjadi sebuah keserakahan. Semoga kita sebagai komunitas orang percaya berani berdoa: “Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.” Just give me my daily bread. Hari ini kita melanjutkan untuk belajar dari kitab Amsal dengan judul: “JUST GIVE ME MY DAILY BREAD”. Bacaan Sabda saya ambil dari Amsal 30:1-14 dengan penekanan pada ayat 8. Sahabat,  sebelum dia mati, Agur bin Yake memohon  dua hal kepada Tuhan (ayat 7):  Pertama, agar Tuhan menjauhkannya dari kecurangan dan kebohongan. Kedua, agar Tuhan tidak memberinya kemiskinan atau kekayaan. Intinya, ia memohon agar Tuhan memberikan apa yang memang menjadi bagiannya (ayat 8). Alasan dari permohonan ini ada di ayat selanjutnya, “Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku” (ayat  9). Permohonan Agur menunjukkan kepercayaannya: Tuhan sudah menyiapkan berkat khusus baginya. Sesungguhnya hal tersebut penting, karena Tuhanlah sebenarnya yang tahu sampai dimana kemampuan dan kapasitas kita untuk menerima sesuatu. Jangan sampai kita menderita miskin lalu sulit untuk melakukan firman Tuhan, di sisi lain jangan sampai kekayaan membuat hubungan kita dengan Tuhan menjadi renggang. Apa yang baik adalah sesuai dengan takaran Tuhan, bukan takaran kita. Dia tahu apa yang kita butuhkan, Dia jauh lebih mengenal diri kita, oleh karena itu yang terbaik adalah menyerahkan keputusan ke dalam tangan Tuhan.  Sahabat, menyadari bahwa kita memiliki bagian kita sendiri akan menghindarkan kita dari keserakahan atau mengingini milik orang lain. Keserakahan berpotensi membuat kita kehilangan kebaikan-kebaikan yang kita miliki. Jiwa kita akan dirundung oleh kekecewaan dan kekhawatiran. Karena itu, baiklah kita belajar bersyukur atas bagian khusus itu. Dalam pemeliharaan-Nya, kita tidak akan mengalami kekurangan. Dalam penjagaan-Nya, kita akan mengalami kepuasan dan kecukupan yang sesungguhnya. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Hikmat apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 5? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Keserakahan mendatangkan kekurangan, rasa syukur membuahkan kecukupan. (pg).