AMPUNILAH dan kamu akan DIAMPUNI. Meme Firman Hari Ini (13 September 2022).
PERAN ALLAH Tak Tergantikan
Sahabat, kecenderungan untuk berlindung pada sesuatu yang kelihatan kuat itu sebenarnya wajar (manusiawi), tetapi kurang tepat. Allahlah yang seharusnya menjadi tempat perlindungan kita. Dalam kehidupan, kita pasti akan menjumpai berbagai kekuatan yang menakutkan di sekitar kita. Kekuatan yang menakutkan itu bisa berwujud suatu negara atau suatu bangsa, tetapi bisa juga berwujud seorang preman atau sebuah organisasi. Sesungguhnya satu-satunya yang patut kita takuti dan kepada-Nya kita harus takluk adalah Allah sendiri! Kita harus meyakini bahwa tidak ada sesuatu pun yang lebih kuat daripada Allah. Peran Allah tak tergantikan. Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “PERAN ALLAH Tak Tergantikan”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 18:1-7. Sahabat, ucapan Ilahi pada pasal 18-20 merupakan satu kesatuan, yaitu ucapan Ilahi bagi bangsa Etiopia dan Mesir yang adalah satu negara kesatuan. Khusus pasal 18 ini ditujukan kepada Etiopia. Ucapan Ilahi ini dimulai dengan teriakan: Wahai! (ayat 1) Yesaya menyebut Etiopia sebagai negeri dengan dengingan sayap (ayat 1) karena tempat ini penuh dengan berbagai jenis serangga. Orang Etiopia kulitnya mengkilap, jangkung, tangkas, ditakuti, ulet, dan lalim (ayat 2). Karena itulah Etiopia melihat citra dirinya sebagai bangsa yang tak terkalahkan. Mereka menawarkan dukungan kepada Yehuda dan bersepakat melawan Asyur. Etiopia begitu merendahkan Yehuda dan bertindak seolah-olah hanya mereka yang mampu memberikan pertolongan kepada Yehuda. Tindakan Etiopia ini mengundang murka Allah. Akibatnya, Allah akan memusnahkan mereka. Perkataan itu memberikan peringatan kepada Yehuda agar tidak mencari solusi lain di luar Allah (ayat 3) karena Allah akan memusnahkan musuh yang lalim itu dan membebaskan umat-Nya. Sahabat, keinginan bangsa Etiopia memberi pertolongan kepada Yehuda tidak didasari maksud yang baik untuk membebaskan mereka dari derita. Etiopia mengajak Yehuda bersekutu dan bersepakat menjalankan kepentingannya sendiri. Di mata Allah, tindakan Etiopia adalah mengambil alih peran Allah. Sesungguhnya peran Allah tak tergantikan. Allah memperingatkan kita untuk tidak menggantikan peran Allah dengan mencari pertolongan dari sumber lain. Pergumulan yang membuat kita tidak mampu berpikir jernih tidak bisa dijadikan alasan bahwa Allah tidak berdaya untuk menolong. Sahabat, situasi saat ini yang barangkali menekan kita, seperti kondisi kesehatan yang menurun atau perekonomian yang terguncang, hendaknya tidak menjadikan kita mengambil alih kendali kehidupan kita dari Tuhan. Allah sudah membebaskan Yehuda dari pergumulannya. Dia juga akan membebaskan kita asal kita tidak meremehkan kekuatan Allah dengan menggantikan peran Allah dengan kekuatan lain. Berdasarkan hasil perenungan dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pelajaran apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 7? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Satu-satunya yang patut kita takuti dan kepada-Nya kita harus takluk adalah Allah sendiri! Kita harus meyakini bahwa tidak ada sesuatu pun yang lebih kuat daripada Allah. (pg).
PERENCANAAN itu PENTING, TUHAN itu SEGALANYA
Sahabat, seperti halnya menempuh perjalanan jauh untuk mencapai suatu tempat yang hendak dituju, demikian pula dengan kehidupan ini, kita pun harus memiliki tujuan yang jelas. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan perencanaan yang benar-benar matang. Perencanaan itu bagaikan peta petunjuk yang menuntun kita kepada suatu tujuan. Ada banyak orang mengingini kehidupan yang lebih baik dan bermasa depan cerah, namun dalam kehidupan sehari-hari mereka berlaku sembrono dan tidak memiliki perencanaan yang jelas. Mungkinkah keinginannya bisa terwujud? Ada ungkapan berbunyi: “Orang yang tidak mempunyai rencana dalam hidupnya, sesungguhnya ia merencanakan kegagalan.” Ada satu lagi ungkapan yang berbunyi: “Kalau kita membuat perencanan dengan matang untuk program yang akan kita laksanakan, maka 50% dari keberhasilan program kita sudah ada di saku kita.” Perencanaan itu penting dan perlu tapi bukan segalanya. Hanya Tuhan yang segalanya. Hari ini kita masih sedang belajar kitab Amsal dengan topik: “PERENCANAAN itu PENTING, TUHAN itu SEGALANYA”. Bacaan Sabda saya ambil dari Amsal 16:1-16 dengan penekanan pada ayat 3. Sahabat, Pengamsal memberikan nasihat abadi kepada para pembacanya bahwa “Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak” (ayat 16). Pertanyaannya: Bagaimana kita dapat memperolehnya? Dalam ayat 1-4, penulis Amsal menegaskan bahwa jawaban dari segala kehidupan dan pergumulannya adalah Tuhan Allah, bukan manusia. Sahabat, manusia memiliki hikmat dan pertimbangan, tetapi Allah yang menjadikan segala hal. Allah yang penuh kasih dan kemurahan memberikan undangan kepada manusia untuk bersekutu dengan-Nya (ayat 7). Karena itu amatlah penting bagi kita untuk mengenali nilai-nilai kebenaran dan mempraktikkannya (ayat 8-15). Sikap demikian hanya bisa diperoleh ketika kita belajar untuk menyerahkan segala rencana kita kepada Tuhan (ayat 3). Allah adalah TUHAN yang menciptakan segala sesuatu di dunia dengan arah dan tujuan masing-masing (ayat 4), dan Dia juga sanggup melihat dan menguji isi hati manusia (ayat 2, 5). Takut akan TUHAN haruslah menjadi sikap hidup yang mendasari semua perbuatan dan penilaian kita (ayat 6). Sahabat, hampir semua orang tahu bahwa keberhasilan itu tidak terjadi dalam waktu semalam, tidak ada keberhasilan tanpa harga yang harus dibayar. Artinya keberhasilan merupakan sebuah proses dan setiap proses selalu diawali dengan perencanaan dan kemudian diikuti dengan komitmen yang tinggi, kerja keras, ketekunan, dan menyerahkan segala rencana dan pekerjaan kita kepada Tuhan. Mengapa kita harus menyerahkan segala rencana dan perbuatan kita kepada Tuhan? Itu karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi dimasa depan. Kita hanya bisa memprediksi sesuai dengan kemampuan analisa kita tetapi yang tahu dengan pasti hanya Tuhan. Selain itu, hanya Allah yang berkuasa menjadikan segala hal. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini: Nilai hidup apa yang Sahabat peroleh dari perenunganmu pada hari ini? Apa yang Sahabat pahami dari ayat 16? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Menyusun rencana dalam iman berarti menyusun rencana dengan mengandalkan penyertaan Tuhan. (pg).