Pemeliharaan-Mu menjaga nyawaku. Meme Firman Hari Ini (01 Juli 2022).
Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian. Meme Firman Hari Ini (02 Juli 2022)
ReKat: RIBKA: Pribadi yang Suka Menolong (30 Juni 2022)
Bacaan Sabda: Kejadian 24:1-67 Berdasarkan hasil perenungan saya dari Bacaan Sabda pada hari ini, mendapatkan: Pemahaman saya tentang pribadi yang suka menolong: Orang yang memiliki pribadi yang suka menolong, membuktikan bahwa kasih Allah telah bekerja di dalam hatinya dengan baik. Orang yang suka memberi pertolongan, akan menikmati buahnya yang manis. Eliezer berhasil menjalankan apa yang diamanatkan oleh Abraham karena Eliezer terlebih dahulu berdoa untuk memohon petunjuk dari Tuhan. Dalam hal untuk mengambil suatu keputusan, Eliezer melibatkan serta mengandalkan Tuhan. Doa Eliezer yang menggerakkan hati Tuhan untuk bertindak. Dia memberi tanda kepada Eliezer. (Swan Lioe)
TUHAN itu MAHAADIL
Tuhan itu Mahaadil, Ia selalu menolong dan menunjukkan keberadaan-Nya bagi orang yang selalu setia kepada-Nya. Lihatlah: Allah akan selalu melakukan keadilan dengan menyelamatkan mereka yang berserah kepada-Nya ketika mereka dijahati. Sahabat, pengalaman hidup kita bercerita bahwa TUHAN akan memberi keadilan kepada umat-Nya yang tertindas, yang teraniaya, yang haknya dirampas dan tidak akan membiarkan orang-orang yang berkuasa selalu berjaya dalam merampas hak orang kecil, sekalipun hak itu hanyalah perkara kecil. Sekalipun nampaknya orang-orang yang berkuasa itu semakin hebat, tetapi yang pasti Ia tidak akan membiarkan semua itu terjadi begitu saja. Untuk lebih memahami topik tentang: “TUHAN itu MAHAADIL”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 129:1-8. Sahabat, penderitaan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kisah keselamatan umat Tuhan di sepanjang sejarah. Rasul Paulus mengatakan bahwa seluruh makhluk mengharapkan kelepasan dari penderitaan dalam kehidupan mereka (Roma 8:18-23). Sahabat, demikian pula yang terjadi dalam kehidupan umat Israel. Mereka mengalami penganiayaan yang begitu menyesakkan (ayat 1-2) dan kesewenang-wenangan (ayat 3) tidak pernah dapat membinasakan mereka. Keyakinan akan Tuhan yang adil (ayat 4), yang akan memberikan penghukuman yang setimpal kepada mereka yang menganiaya umat-Nya, menjadi sumber kepercayaan diri. Berhadapan dengan situasi yang demikian, orang Israel diajak untuk belajar menerima bahwa Tuhan mengizinkan hal ini terjadi dalam hidup umat-Nya. Mereka juga diajak untuk percaya bahwa Tuhan akan menolong mereka sesuai dengan waktu-Nya. Umat Tuhan harus menantikan Tuhan yang akan menghakimi musuh-musuh mereka (ayat 4-8). Masa-masa seperti ini merupakan kesempatan untuk melihat pekerjaan-Nya yang dinyatakan bagi umat-Nya. Sahabat, dalam kehidupan orang percaya pada masa kini, penderitaan hadir dalam wajah yang berbeda-beda. Umat Tuhan mungkin melihat orang fasik yang memakai hak mereka untuk menindas orang percaya. Bahkan dalam situasi ekstrem, sentimen terhadap kaum minoritas dapat melegalkan tindakan sewenang-wenang. Dalam menghadapi situasi seperti ini, umat Tuhan diajak untuk belajar memercayai Tuhan yang memberikan pertolongan tepat pada waktu-Nya. Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Di tengah kesulitan seberat apa pun, akan ada kelepasan dari-Nya. Umat Tuhan juga harus belajar menantikan Tuhan yang akan menyatakan penghakiman-Nya atas orang-orang fasik. Kita terkadang sering tergoda untuk menjadi hakim terhadap mereka. Namun, satu hal perlu kita ingat, Dialah Hakim yang Mahaadil terhadap musuh-musuh-Nya. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Nilai hidup apa yang Sahabat petik dari perenungan kita pada hari ini? Mengapa penderitaan yang dialami oleh umat Israel tidak membuat mereka hancur? Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Tuhan itu Mahaadil. Di dalam Tuhan ada kelepasan. (pg).