Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur. Sapaan Malam.
TUHAN adalah baik. Sapaan Malam.
Aku tidak goyah. Sapaan Malam.
Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN. Sapaan Malam.
Firman Allah hidup dan kuat. Meme Firman Hari Ini (29 Juni 2022).
MENGUCAP SYUKUR: Kekuatan Dahsyat
Sahabat, kalau kita hidup dalam komunitas orang percaya, maka kita sering mendengar atau membaca ungkapan MENGUCAP SYUKUR. Karena seringnya kita mendengar, maka tanpa sadar kita kerap mengabaikan makna dari ungkapan tersebut. Kita menjadi kurang peka terhadap kekuatan yang dahsyat yang terkandung didalamnya. Ungkapan tersebut disampaikan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Teslonika (1 Tesalonika 5:18). Latar belakang jemaat tersebut adalah penyembah-penyembah berhala, yang kemudian oleh pemberitaan Injil yang disampaikan Paulus, Silwanus dan Timotius, akhirnya mereka melayani Allah yang hidup dan benar (1 Tesalonika1:9). Artinya ungkapan “Mengucap syukur” tidak bisa dipandang sebelah mata. Mengandung kekuatan dahsyat di dalamnya. Ada dampak yang sangat luar biasa bagi orang yang mengucapkan kata-kata ini dengan sepenuh hati. Untuk lebih memahami topik tentang: “MENGUCAP SYUKUR: Kekuatan Dahsyat”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Kejadian 29:31-35 dengan penekanan pada ayat 35. Sahabat, banyak cara sudah dilakukan Lea untuk membuat Yakub mencintainya. Tapi semua itu tetap tidak mengubah cinta Yakub untuk Rahel. Lea berpikir pengorbanannya tidak dihargai. Bahkan apa yang Lea pikir dengan memberi anak maka ia dapat merebut hati Yakub, ternyata hal itu tidak terbukti. Kelahiran Ruben, Simeon, dan Lewi ternyata tidak membuat Yakub mencintainya. Sahabat, tetapi hal yang berbeda dilakukan Lea saat melahirkan Yehuda. Kali ini ia berkata, “Sekali ini aku akan bersyukur kepada Tuhan.” (ayat 35). Lea sadar bahwa dengan belajar mengucap syukur kepada Tuhan saja maka ia akan memperoleh cinta yang diharapkannya. Tuhan mengasihi Yehuda dan Tuhan memilih Yehuda menjadi bagian rencana-Nya untuk kehadiran Mesias di bumi. Dampak dari Lea mengucap syukur tidak hanya berhenti sampai di situ, ucapan syukur tersebut benar-benar telah membuat Yakub mencintainya. Dalam Kejadian 49:29-32, ditulis bahwa sebelum meninggal Yakub berpesan agar ia dikuburkan dekat di sisi nenek moyangnya, yaitu dalam gua yang di ladang Efron. Di situ juga telah dikuburkannya Lea. Akhirnya, Yakub memberi perhatiannya dan menghargai Lea sebagai istrinya. Yakub memberi tempat bagi Lea di hatinya. Sahabat, tidak hanya cinta, tetapi hal-hal terbaik pasti akan kita dapatkan ketika hati dan perkataan kita dipenuhi dengan ucapan syukur. Ucapan syukur kita tidak hanya mengubah situasi yang buruk menjadi berkat, tetapi kasih Tuhan akan semakin tertuju kepada kita. Mari jangan anggap remeh ungkapan ‘Mengucap syukur”. Memang dua kata itu sangat sederhana, tetapi dibalik kata yang sederhana ini, ada satu kekuatan Allah yang sangat dahsyat dan tidak ada tandingannya di seluruh muka bumi. Apa yang belum pernah Sahabat lihat dan pikirkan bahkan belum pernah timbul dalam hatimu, maka itu yang akan Allah berikan bagi hidupmu. Berdasarkan hasil perenungan dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pelajaran apa yang Sahabat dapatkan dari perenunganmu pada hari ini? Apa yang membuat Lea akhirnya mendapatkan cinta dari Yakub? (ayat 35 dan Kejadian 49:29-32) Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Ucapan syukur tidak saja memberi kita kekuatan saat susah, namun juga apa pun yang kita harapkan. (pg).
PAKET KOMPLIT
Dalam membangun mahligai pernikahan setiap pasangan pasti memiliki impian-impian yang hendak diwujudkan bersama pasangannya. Impian itu adalah sebuah keluarga yang harmonis, diberkati dan dipenuhi oleh kebahagiaan. Memang untuk mewujudkan impian tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun hal itu juga bukanlah perkara yang mustahil asalkan kita mau menapaki hari-hari bersama dengan Tuhan. Sesungguhnya Tuhan sudah menyediakan berkat dalam bentuk PAKET KOMPLIT bagi kita, dengan syarat keluarga tersebut memiliki laki-laki (suami atau kepala rumah tangga) yang takut akan Tuhan dan hidup menurut jalan Tuhan. Untuk lebih memahami topik tentang: “PAKET KOMPLIT”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 128:1-6 dengan penekanan pada ayat 1 dan 4. Sahabat, Penulis Mazmur ini, yang kemungkinan adalah Raja Hizkia, melihat bahwa Allah harus menjadi Kepala di dalam setiap keluarga agar hal ini dapat tercermin dalam kehidupan berbangsa. Umat Allah harus dididik dalam takut akan Tuhan dan menghidupi firman yang telah disampaikan-Nya kepada mereka (ayat 1). Mazmur ini sejalan dengan Mazmur 112 yang mengingatkan umat Allah untuk hidup dalam takut akan Dia dan berjalan dalam ketaatan kepada firman-Nya. Dalam Mazmur 128 ini Pemazmur memberikan sebuah kunci berkat bagi rumah tangga. Keluarga yang diberkati dan berbahagia adalah keluarga yang memiliki “laki-laki” (suami atau kepala rumah tangga) yang takut akan Tuhan dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Dengan kata lain, keluarga bahagia adalah keluarga yang dipimpin oleh seorang laki-laki yang hidup sesuai dengan prinsip-prinsip firman Tuhan dan yang menerapkannya dalam kehidupan keluarganya setiap hari. Ada berkat dalam bentuk paket komplit yang disediakan oleh Tuhan bagi keluarga yang senantiasa takut akan Dia. Pertama, mereka akan menikmati hasil kerjanya (ayat 2). Orang yang takut akan Tuhan adalah orang yang hidup dalam perjanjian berkat. Dia bukan lagi hidup dari apa yang dunia sediakan, tetapi dari apa yang disediakan oleh Bapa Surgawi. Kedua, sang istri akan seperti pohon anggur yang subur (ayat 3-a). Bila istri menjadi pohon angggur yang subur, ia tidak sekadar berbuah lebat, tetapi keluarganya pasti tidak akan kekurangan anggur sukacita dan damai sejatera. Semakin lama usia pernikahan mereka, semakin mereka menikmati kebahagian dalam rumah tangga. Ketiga, anak-anak akan seperti tunas pohon zaitun (ayat 3-b). Pohon zaitun adalah pohon yang kuat dan tidak mudah roboh. Anak-anak akan kuat dan kokoh dalam iman karena telah melihat teladan yang baik dari kedua orangtuanya dalam melakukan firman Tuhan. Dengan demikian mereka tidak mudah diombang-ambingkan oleh berbagai angin pengajaran di zaman now. Keempat, akan menikmati anugerah Tuhan berupa usia yang panjang, dapat melihat anak-anak dan cucu-cucunya bertumbuh dan berkembang (ayat 6). Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Pelajaran apa yang Sahabat peroleh dari perenungan pada hari ini? Mengapa takut akan Tuhan menjadi salah satu kunci untuk menikmati kebahagiaan hidup? (Amsal 14:6 dan Amsal 3:7). Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Memiliki hati yang takut akan Tuhan merupakan kunci menikmati kebahagiaan hidup. (pg).