Tetap BERBUAH di usia SENJA
Sangat menarik Pemazmur menggambarkan orang benar akan bertunas seperti pohon korma. Pohon korma dapat hidup dan tumbuh secara ajaib di padang gurun. Di padang yang kering dan berpasir itu biji korma yang ditanam tidak akan langsung bertumbuh ke atas, namun membutuhkan waktu yang cukup lama, bahkan bisa sampai bertahun-tahun. Ternyata pada masa-masa itu biji korma akan bertumbuh ke bawah, mencari dan menuju kepada sumber air yang tersembunyi di bawahnya hingga biji itu semakin besar dan semakin kuat berakar ke dalam. Bahkan sudah menjadi tradisi jika seorang petani menanam biji korma akan dengan sengaja menekan biji itu sedemikian rupa dengan menggunakan batu besar supaya biji itu makin terbenam ke dalam dan makin bertumbuh ke bawah, sehingga aman dari badai gurun yang sewaktu-waktu menerpa. Pada saatnya, tunas korma itu akan menggulingkan batu yang menekannya, lalu bertumbuh ke atas dan tidak tergoyahkan meski ada badai sekalipun, karena akarnya telah kuat mengakar ke dalam, dan pada waktunya, tanaman korma itu akan menghasilkan buah dan terus berbuah sampai pada masa tuanya. Untuk lebih memahami topik tentang: “Tetap BERBUAH di usia SENJA”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 92:1-16 dengan penekanan pada ayat 13-16. Sahabat, dalam Mazmur 92 bangsa Israel mengungkapkan nyanyian syukur atas hari-hari yang penuh kebaikan dan berkat yang dianugerahkan Tuhan kepada mereka. Allah adalah Raja di atas segala raja. Ia bertakhta. Menaikkan syukur dan pujian kepada Allah merupakan perbuatan yang dikehendaki Allah dari mulut umat-Nya. Ia adalah Allah. Karena itu, Ia layak menerima sujud sembah, pujian, hormat, dan kemuliaan. Pemazmur menyatakan semuanya ini lewat syair-syair yang dilantunkan. Mazmur ini mengajar kita bahwa memuji dan bersaksi atas pekerjaan Allah merupakan tindakan yang penting sebagai ekspresi iman yang sejati kepada Allah (ayat 6). Orang yang mengenal Allah adalah orang yang mengenal betapa besarnya pekerjaan Allah. Sahabat, pada bagian akhir, Pemazmur bersaksi bahwa orang benar akan bertunas seperti pohon korma. Mereka yang ditanam di bait Tuhan, akan bertunas di pelataran Allah. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar (ayat 13-15). Adalah penting bagi kita untuk menyadari tujuan hidup kita di dunia secara umum, yaitu bekerja memberi buah. Tidak sedikit orang percaya yang lupa akan hal tersebut. Apa yang Dia perhatikan adalah buah yang kita hasilkan. Apakah kita sudah bertumbuh dengan subur dan menghasilkan banyak buah yang rasanya manis dan segar? Sahabat, berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, coba bagikan pemahamanmu, apa kaitannya antara orang benar akan bertunas seperti pohon korma dengan tetap berbuah di usia senja? Selamat sejenak merenung. Mari kita daraskan: “Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.” (ayat 15-16). (pg).