Yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari dirinya sendiri. Meme Firman Hari Ini (18 Maret 2022)
Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku. Meme Firman Hari Ini (17 Maret 2022).
Ketika Para Pemimpin LUPA DARATAN
Allah senantiasa menunjukkan keberpihakan-Nya untuk membela kaum marginal. Karakter Allah ini tampak dalam teladan Kristus yang hadir menyapa dan melayani mereka yang dianggap lemah, hina, dan rendah dalam tatanan sosial. Karena itu, karakter Kristus seharusnya tampak dalam cara berpikir, sifat, dan perilaku kita sebagai murid Kristus. Berlaku adil dan peduli terhadap kaum lemah yang ditindas harus menjadi salah satu prinsip kebenaran Allah yang patut dikedepankan. Sahabat, di tengah kehidupan berbangsa yang penuh dengan kecurangan, korupsi, dan ketidakadilan, kita semakin ditantang, jika kita diberi kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam segala tataran, kita tidak menjadi lupa daratan. Untuk lebih memahami topik tentang: “Ketika Para Pemimpin LUPA DARATAN”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 82:1-8. Sahabat, Mazmur 82 berbicara mengenai para hakim yang lupa daratan. Ketika Mazmur 82 ditulis, para hakim tidak hanya menjalankan tugas yudikatif (hukum), tetapi juga eksekutif (pemerintahan) dan legislatif (pembuat undang-undang). Mereka harus memerintah dengan adil dan menghukum kejahatan (Ulangan 25:1). Pada kenyataannya, ada hakim yang memutarbalikkan kebenaran dan membela kelaliman (ayat 2). Bagaimana mungkin mereka dapat membela kaum tertindas dan lemah (ayat 3-4) jika mereka tidak mengenal hikmat Allah dan tidak hidup dalam takut akan Allah (ayat 5)? Sahabat, itulah sebabnya kita melihat Allah berdiri di hadapan para “allah” untuk menghakimi mereka. Istilah “allah” dengan huruf kecil bukan merupakan suatu pujian untuk status para hakim yang menjadi wakil Allah. Istilah itu merupakan sindiran keras terhadap mereka yang memegang kekuasaan. Mereka mengangkat diri menjadi allah-allah palsu. Karena kecongkakan mereka, Allah akan menumpahkan gemas-Nya (ayat 7). Mereka akan dihempaskan Allah karena menyalahgunakan wewenang yang diberikan-Nya. Mazmur 82 ditutup dengan permohonan pada Allah agar Ia segera mengulurkan tangan-Nya membela kaum lemah dan papa (ayat 3-5). Pemazmur memohon agar Allah menghajar para pemimpin yang bertindak sewenang-wenang (ayat 8). Doa Pemazmur menunjukkan Allah tidak menutup mata atas segala kejahatan yang terjadi di dunia. Karena Ia adalah Hakim yang adil. Menjadi pemimpin merupakan anugerah Tuhan. Karena itu ketika Sahabat menjadi pemimpin, jangan lupa daratan. Seorang pemimpin perlu memberikan contoh yang baik dan senantiasa mengevaluasi dirinya. Janganlah menjadi pemimpin yang zalim karena Allah akan menuntut pertanggungjawaban kita berdasarkan perbuatan. Jika Sahabat adalah seorang pemimpin, baik dalam keluarga, pekerjaan, pemerintahan, maupun di mana saja, pastikan bahwa Sahabat senantiasa bersikap benar di hadapan Allah dan sesama. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, tolong bagikan pemahamanmu tentang karakter seorang pemimpin yang berkenan di hati Tuhan. Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati dan menolong. (pg)
ReKat: MENGELUH lagi, MENGELUH lagi (15 Maret 2022)
Bacaan Sabda: Bilangan 11:1-35 Pelajaran yang dapat dipetik, mengapa umat Israel selalu mengeluh dan bersungut-sungut yaitu: Jawaban 1: Mereka tidak mau mengingat akan kebaikan Tuhan yang telah diterimanya; yang telah membebaskan dari perbudakan di Mesir dengan cara-Nya yang ajaib. Bangsa Israel juga tidak bisa mengucap syukur akan pemeliharaan Tuhan kepada mereka selama di padang gurun. Hati mereka menjadi panas karena tak pernah merasa puas dengan keadaan mereka yang mengakibatkan selalu mereka selalu mengeluhdan bersungut-sungut dalam menjalani kehidupan harian mereka. (Swan Lioe) Jawaban 2: Umat Israel tidak mematuhi apa yang telah diperintahkan Tuhan kepada mereka. Pelajaran untuk kita, di dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan ini, belajar untuk mentaati firman-Nya. Umat Israel cendrung mudah mengikuti kehendaknya sendiri. Pelajaran untuk kita, bahwa kita sudah ditebus oleh pengorbanan Yesus di atas salib, maka perlu kita terus belajar untuk menyangkal diri. Umat Israel tidak konsisten pegang janji Tuhan. Pelajaran untuk kita, bagaimana pun keberadaan kita dalam situasi apa pun yang kita hadapi, kita berusaha untuk belajar berpegang kepada janji-Nya. Tuhan Yesus berkata : “Janganlah gelisah hatimu percayalah kepada Allah, percayalah kepada-Ku”. (Yohanes 14:1) (Haryono)
DICUKUPI untuk MENCUKUPI
Sahabat, Tuhan Allah kita adalah Tuhan yang tidak pernah berubah untuk mencukupi kebutuhan umat-Nya. Tuhan menjamin bahwa setiap orang yang mencari-Nya, tidak akan kekurangan sesuatu pun yang baik (Mazmur 34:11). Bahkan di tengah perjalanan hidup yang berat sekalipun, Ia berjanji akan memenuhi segala keperluan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus (Filipi 4:19). Ketika Tuhan mencukupi kebutuhan kita, kiranya kita dapat semakin mengenal-Nya sebagai Allah sang pemelihara hidup kita. Bagi kita yang terpanggil untuk melayani Tuhan sepenuh waktu, baik di gereja maupun di lembaga gerejawi, kebutuhan hidup kita akan dicukupi oleh jemaat atau orang-orang yang kita layani. Tetapi kita juga punya kewajiban untuk membantu mencukupi kebutuhan gereja atau lembaga gerejawi tempat kita melayani melalui persembahan-persembahan dan usaha-usaha yang kita lakukan. Kita perlu menyadari bahwa kita dicukupi untuk mencukupi. Untuk lebih memahami topik tentang: “DICUKUPI untuk MENCUKUPI”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Bilangan 18:1-32. Sahabat, bila Allah memberi tugas, Ia pasti akan memberikan perlengkapan untuk melakukan tugas tersebut. Allah menetapkan suku Lewi untuk melaksanakan semua tugas yang berkaitan dengan perlengkapan Kemah Suci, sedangkan Harun dengan keturunannya memegang jabatan sebagai imam yang melaksanakan seluruh peribadatan. Supaya bisa melaksanakan semua tugas di atas secara efektif, suku Lewi, termasuk Harun dan keturunannya, tidak diberi warisan tanah agar mereka tidak bercocok tanam. Sebaliknya, Allah memberikan bagian yang tidak dibakar dari persembahan korban sajian, korban penghapus dosa dan korban penebus salah (ayat 9), serta memberikan persembahan hasil pertama (ayat 15) bagi Harun dan anak-anaknya; sedangkan suku Lewi di luar keturunan Harun mendapatkan persembahan persepuluhan (ayat 23-24), tetapi mereka sendiri juga harus memberikan persembahan persepuluhan dari setiap persembahan persepuluhan yang mereka terima (ayat 26-28). Sahabat, sebagaimana Allah menjamin kehidupan segenap suku Lewi, termasuk keturunan Harun, yang tidak bisa mencari nafkah melalui bercocok tanam karena seluruh waktu mereka telah dipersembahkan untuk melakukan pekerjaan Tuhan. Demikian pula Allah memelihara hamba-hamba-Nya yang menyerahkan segenap waktu mereka untuk melakukan pekerjaan Tuhan pada masa kini. Sebagaimana halnya dengan suku Lewi, hamba Tuhan penuh waktu pada masa kini harus didukung kebutuhan hidupnya oleh umat Allah yang dilayaninya, Bagi setiap hamba Tuhan, ingatlah bahwa Allah pasti akan memelihara hamba-hamba-Nya yang mengerjakan pekerjaan Allah! Sebaliknya para hamba Tuhan juga punya kewajiban untuk ikut mencukupi kebutuhan gereja atau lembaga gerejawi tempat mereka melayani melalui persembahan-persembahan mereka dan usaha-usaha yang mereka lakukan. Sahabat, berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, bagikanlah pemahamanmu tentang hubungan antara hamba Tuhan penuh waktu dengan jemaat yang mereka layani dalam kaitan pemenuhan kebutuhan hidup hamba Tuhannya. Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati dan menolong. (pg).
PERHATIKAN dan DENGARKANLAH PERINGATAN-PERINGATAN TUHAN
Sahabat, kalau bepergian melalui jalan darat, baik dengan mobil maupun dengan sepeda motor atau sarana transportasi yang lain, maka di sepanjang perjalan, kita akan menjumpai banyak peringatan-peringatan, baik itu berupa rambu-rambu lalu lintas maupun dalam bentuk yang lain. Peringatan-peringatan tersebut sesungguhnya bertujuan agar perjalanan kita selamat sampai tujuan dan kita dapat menikmati perjalanan yang nyaman dan aman. Demikian juga dalam perjalanan hidup kita di muka bumi, sesungguhnya Tuhan sudah memberikan peringatan-peringatan kepada kita dalam berbagai bentuk. Peringatan-peringatan tersebut diberikan kepada kita supaya perjalanan hidup kita di dunia ini selamat sampai tujuan dan di sepanjang perjalan hidup, kita dapat menikmati kebaikan dan kemurahan Tuhan. Karena itu perhatikan dan dengarkanlah peringatan-peringatan Tuhan. Untuk lebih memahami topik tentang: “PERHATIKAN dan DENGARKANLAH PERINGATAN-PERINGATAN TUHAN”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 81 dengan penekanan pada ayat 9-11. Sahabat, Mazmur 81 menekankan pentingnya umat Israel untuk memerhatikan, mendengarkan, dan menaati peringatan-peringatan Tuhan. Mazmur 81 menyerukan kepada bangsa Israel untuk mendengar sabda Allah. Mendengarkan adalah fondasi bagi bangsa Israel untuk masuk ke dalam ketetapan Allah dan syarat untuk dapat menghayati perjanjian antara Allah dengan umat-Nya (ayat 6b-11). Dalam sejarah Israel, perjanjian Allah dengan umat-Nya diawali dengan perintah untuk mendengarkan-Nya (Ulangan 6:4). Kenyataanya, di sepanjang sejarah Israel berulang-ulang terjadi penolakan terhadap suara Allah. Dengan sengaja, umat-Nya menulikan hati dan telinga (ayat 12-13). Sahabat, dalam Mazmur 81 terlihat bahwa kasih setia Tuhan senantiasa memanggil bangsa Israel untuk mendengarkan peringatan-Nya (ayat 9, 12, dan 14). Seruan Allah memperlihatkan kepedulian dan keprihatinan-Nya. Ia tidak menginginkan umat-Nya terus-menerus jatuh dalam perbuatan dosa yang semakin dalam. Tindakan Allah terlihat dari kata “jika (ayat 9) dan sekiranya (ayat 14)”. Kedua kata tersebut menunjukkan kenyataan pahit yang telah terjadi bahwa bangsa Israel lebih memilih membangkang daripada mendengar dan menaati peringatan-Nya. Dalam kemarahan-Nya, Allah menarik pemeliharaan dan anugerah-Nya atas bangsa Israel (ayat 13). Sesungguhnya jika bangsa Israel mau memerhatikan, mendengarkan dan menaati peringatan-peringatan Tuhan, maka mereka akan dikenyangkan dengan kebaikan, kemurahan, dan berkat Tuhan yang terbaik lainnya (ayat 17). Sahabat, berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, bagikanlah berkat yang telah engkau pahami dan nikmati. Selamat sejenak merenung. Ingatlah: Tuhan akan mengenyangkan kita dengan gandum yang terbaik dan dengan madu dari gunung batu, ketika kita mau dengar-dengaran peringatan-peringatan-Nya. (pg).