ReKat: HOME SWEET HOME (24 Februari 2022)

Bacaan Sabda: Bilangan 2 : 1-34 .  Pendapat dan pemahaman tentang rumah (1) Secara fisik /material, rumah dalam arti  bangunan,  gedungnya. Secara rohani /spiritual, rumah dalam arti tubuh ini telah dipersembahkan kepada  Allah (Roma 12:1-2), dan yang menjadi tempat kediaman Roh Kudus.  (1 Korintus 3:16-17,  6:19-20). Rumah ibadah /gedung gereja, rumah dalam arti  tempat persekutuan, ibadah, tempat kebersamaan dengan sesama orang percaya  di suatu tempat/lokasi. (Haryono) Pendapat dan pemahaman tentang rumah (2) Dari perenungan firman Tuhan pada hari  ini, pengertian rumah bagi orang percaya adalah hadirnya Tuhan di tengah-tengah kita. Biarlah kita bersyukur  karena kehadiran Tuhan di dalam kehidupan kita, membuat hidup terasa damai, aman dan bersukacita. Ketika kita dekat dengan Allah, maka jiwa kitapun terasa tenang.  (Swan Lioe)

Memasuki dan Menjalani MASA PENSIUN

Sahabat, beberapa ahli mendefinisikan dan menjelaskan  bahwa pensiun adalah proses pemisahan individu dari pekerjaannya, dimana dalam menjalankan perannya seseorang digaji. Masa pensiun akan mempengaruhi aktivitas seseorang, dari situasi kerja ke situasi di luar pekerjaan. Pensiun dapat dijelaskan sebagai suatu masa transisi ke pola hidup baru, atau merupakan akhir pola hidup.  Transisi ini meliputi perubahan peran dalam lingkungan sosial, perubahan minat, nilai dan perubahan dalam segenap aspek kehidupan seseorang. Seseorang yang memasuki masa pensiun, dapat mengarahkan hidupnya untuk mengerjakan aktivitas lain, atau dapat juga sama sekali tidak mengerjakan aktivitas tertentu lagi. Lebih jauh para ahli menyampaikan bahwa pensiun akan memutuskan seseorang dari aktivitas rutin yang telah dilakukan selama bertahun-tahun. Rantai sosial yang sudah terbina dengan rekan kerja juga terputus. Paling fatal adalah pensiun akan menghilangkan identitas seseorang yang sudah melekat begitu lama. Selain itu pensiun menempati peringkat 10 sebagai penyebab stress dan depresi. Lebih jauh para ahli mengatakan bahwa pensiun dapat menyebabkan masalah penyakit terutama gastrointestinal, gangguan saraf, dan berkurangnya kepekaan. Untuk lebih memahami topik tentang: “Memasuki dan Menjalani MASA PENSIUN”,  Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Kitab Bilangan 8:23-26.  Sahabat, bacaan kita pada hari ini menjelaskan  bahwa pensiun itu sudah diatur sejak dulu, batas usia pensiun pada waktu itu 50 tahun. Beginilah Tuhan mengaturnya: Bahwa usia produktif,  wajib bertugas, bagi orang Lewi  yaitu antara 25-50 tahun. Ia bekerja pada Kemah Pertemuan.Tetapi mulai usia 50 tahun, orang Lewi dibebaskan dari pekerjaannya, sehingga ia tidak usah bekerja lebih lama lagi. Bagi  yang sudah pensiun, ia masih  boleh membantu saudara-saudaranya yang masih aktif di Kemah Pertemuan dalam menjalankan tugasnya, tetapi tidak usah lagi ia menjabat pekerjaan tersebut.   Iitu artinya di atas usia 50 tahun  seorang dibebaskan, artinya karena sudah berjasa, ia dibebaskan dari tanggung jawab berat agar bisa menikmati masa tuanya. Bukan berarti ia tidak berguna lagi. Jika masih bisa, ia boleh berperan atau membantu, tetapi tidak harus menjadi pejabat resmi. Ia bisa menjadi tutor atau penasihat, karena pengalamannya. Sahabat, memang kita bukan orang Lewi, tetapi dalam konteks Perjanjian Baru, kita semua adalah hamba Tuhan. Jadi bagaimana kita menyikapi masa pensiun? Jangan takut memasukinya. Tanggapi secara positif dengan menerima, mensyukuri, dan memanfaatkannya. Banyak hal masih bisa kita lakukan. Agar tidak pikun, frustrasi, atau kesepian; tetaplah hidup dalam komunitas orang percaya, kembangkan bakat dan hobi, untuk tetap dapat menjadi berkat bagi keluarga dan sesama. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, bagikanlah pemahamanmu apa itu pensiun? Menurut kamu apa saja yang harus kita persiapkan dan  lakukan untuk memasuki dan menjalani masa pensiun? Selamat sejenak merenung.  Mari kita berdoa: “Bapa, pakailah hidup hamba selagi masih kuat. Walau usia terus bertambah, biarlah hidupku tetap menjadi berkat.” (pg)

Sumber PENGHARAPAN yang PASTI dan ABADI

Sahabat, mengawali musim tanam, para petani disibukkan dengan pekerjaan mempersiapkan lahan agar siap ditanami benih padi atau yang lain. Perlu tenaga dan biaya yang besar. Namun, kesulitan tersebut  tidak merintangi para petani untuk melakukan pekerjaan mereka dengan tekun. Mereka memiliki impian dan harapan yang besar: Ketika musim panen tiba mereka akan menerima imbalan yang setimpal dengan kerja keras yang telah dilakukan. Untuk lebih memahami topik tentang: “Sumber PENGHARAPAN yang PASTI dan ABADI”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 71:1-24. Sahabat,  bagi banyak orang, masa tua diharapkan menjadi masa istirahat dan menikmati hasil kerja keras selama ini, masa dapat hidup dengan santai dan tanpa banyak pergumulan. Namun tidak demikian bagi Daud. Sahabat, pada masa tuanya, Daud masih mengalami pergumulan yang berat,  ada orang-orang yang masih menginginkan kecelakaannya (ayat 2-4). Meski hal itu menyusahkan hati Daud, namun ia tetap yakin Allah tidak melupakannya. Ada begitu banyak bukti dari pengalaman Daud bersama dengan Tuhan yang membuktikan bahwa Allah menolong dan melindunginya melewati berbagai kesusahan dan malapetaka (ayat 17, 19-21). Jejak-jejak pengalaman Daud ditolong dan dilindungi Allah itu membuat Daud meyakini bahwa Allah yang ia sembah adalah Allah yang setia (ayat 22). Dalam pandangan Daud, Allah itu penolong dan pelindung yang setia. Oleh karena itu, kepada Allah yang demikianlah Daud memohon perlindungan di masa tuanya. Sebagaimana Allah telah memelihara hidupnya dari sejak kecil (ayat 17), Daud percaya sampai masa tuanya pun Allah tidak meninggalkannya (ayat 18). Karena itu, Daud punya alasan untuk tetap bersorak-sorai dan memuji kesetiaan Allah dalam hidupnya, meski di tengah pergumulan sekalipun (ayat 23). Sahabat,  dalam menjalani kehidupan ini akan lebih indah ketika kita meletakkan PENGHARAPAN hanya kepada Tuhan. Bersama dengan Tuhan, kita dimampukan menjalani setiap proses kehidupan dengan baik, sesuai dengan rencana-Nya dalam kehidupan kita. Untuk itu, JANGAN PERNAH BERHENTI BERHARAP. Tuhan adalah sumber dan tempat pengharapan kita. Dia akan memberikan yang terbaik pada masa sekarang dan pada masa mendatang. Tuhan itu sumber pengharapan yang pasti dan abadi. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, bagikanlah pengalamanmu bersama dengan Tuhan dalam keseharianmu, apakah Tuhan memang menjadi sumber pengharapan yang pasti dan abadi bagi dirimu dan keluargamu? Selamat sejenak merenung. Yakinlah: BERHARAPLAH hanya kepada TUHAN yang SENANTIASA MEMBERIKAN PERLINDUNGAN dan PERTOLONGAN tepat pada waktunya. (pg)