POHON KELUARGA
Saya punya teman sepelayanan yang senang membuat pohon keluarga. Apa itu pohon keluarga? Pohon keluarga atau silsilah keluarga adalah bagan yang menunjukkan hubungan antar anggota keluarga. Berdasarkan anggotanya, pohon keluarga terbagi menjadi dua jenis, yaitu pohon keluarga keluarga inti dan pohon keluarga besar. Pohon keluarga dari garis ayah dan pohon keluarga dari garis ibu. Sahabat, tentu usaha untuk membuat silsilah keluarga tidak mudah. Si pembuat perlu mengurutkan tiga atau empat generasi sebelumnya. Selain itu, mereka harus bisa mengetahui berapa banyak jumlah keturunan, baik yang masih hidup maupun yang sudah dipanggil Tuhani. Tugas ini tentu sangat dibutuhkan ketelitian, keuletan dan usaha yang gigih. Untuk lebih memahami topik tentang: “Pohon Keluarga”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Bilangan 1:1-54. Sahabat, Kiktab Bilangan menceritakan perjalanan bangsa Israel di padang gurun setelah mereka keluar dari Mesir. Kondisi mereka yang semula hidup sebagai budak memerlukan perubahan. Kasih sayang Allah kepada bangsa Israel tampak dalam firman-Nya kepada Musa di padang gurun Sinai untuk menghitung semua laki-laki (ayat 2) yang berumur 20 tahun ke atas dan yang sanggup berperang (ayat 3) serta menunjuk pendamping Musa dan Harun, yaitu para kepala suku Israel (ayat 4-16). Kemudian Musa dan Harun menyusun silsilah orang-orang Israel menurut kaum-kaum yang ada dalam setiap suku mereka (ayat 17-54). Sahabat, kita perlu memahami penghitungan keturunan Israel ini dari perspektif pembentukan sebuah bangsa. Pada saat itu, bangsa Israel memerlukan pemimpin dan angkatan perang untuk mempertahankan diri. Angkatan perang bangsa Israel ini adalah mantan budak. Perubahan dari budak menjadi laskar sangat penting, mengingat adanya tantangan yang mengancam keberadaan bangsa Israel. Allah menata bangsa Israel sedemikian rupa sehingga mengesankan sebagai bangsa yang rapi tersusun dan teratur. Melalui penghitungan ini, Allah menyusun barisan orang-orang Israel menjadi lebih terstruktur, lebih tertata. Allah mempersiapkan mereka untuk melakukan perjalanan di padang gurun dan memasuki Tanah Perjanjian. Sahabat, kita sebagai komunitas orang percaya pada masa kini juga merasakan pemeliharaan-Nya. Kita ditempatkan di negera Indonesia yang plural, yang beragam agamanya, adat istiadatnya, sukunya, dan bahasa daerahnya. Tantangan kita saat ini adalah menjadi umat yang mampu bersatu dalam satu barisan pembawa damai. Bersama dengan umat beragama yang lain, kita bisa berkontribusi untuk menghadirkan suasana aman dan damai. Dengan mengedepankan gaya hidup cinta damai, kita menjadi komunitas pembawa damai. Kita perlu lebih banyak merangkul perbedaan ketimbang memusuhinya. Jadi, masuki barisan sebagai prajurit pembawa damai. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, bagikankanlah pengalamanmu bersama keluargamu dalam usaha untuk membuat pohon keluarga. Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)