Dari TANGISAN menjadi TARIAN
Dalam masyarakat Yahudi, melahirkan anak laki-laki bagi suaminya adalah tugas dan kewajiban bagi seorang perempuan yang sudah menikah. Jika perempuan itu mandul , maka hal tersebut akan menimbulkan rasa malu dan menjadi celaan bagi suaminya, keluarganya dan juga lingkungan di sekitarnya. Jadi kemandulan dianggap sebagai sesuatu yang memalukan. Itulah yang sedang dialami oleh Hana, tanggung jawab untuk melanjutkan garis keturunan suami ada di tangannya. Jika tidak, ia akan menghadapi masalah yang berat: Bisa saja diceraikan oleh suaminya atau harus menanggung malu dan mengalami penolakan dari orang-orang yang ada di sekitarnya. Bisa dibayangkan betapa remuk redam hati Hana karena ia tidak punya anak. Belum lagi perlakuan yang tidak baik dari Penina, madunya yang justru memiliki anak. Hana yakin, hanya Tuhan yang sanggup mengubahkan TANGISANNYA menjadi TARIAN. Untuk lebih memahami topik tentang: “Dari TANGISAN menjadi TARIAN”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari 1 Samuel 2:1-10. Sukacita yang luar biasa dialami Hana, ketika Tuhan mengabulkan doanya. Hana dikaruniai seorang anak, yang diberi nama Samuel (1Samuel 1:27-28). Berdasarkan pengalamannya dengan Tuhan melalui doa yang dikabulkan tersebut, Hana melihat semua keajaiban sifat Allah. Ia menyebut bahwa Tuhan itu Kudus, unik, dan menjadi perlindungan bagi manusia (ayat 2), Pujian Hana mengungkapkan kebaikan Tuhan yang telah mengangkatnya dari keadaan terhina menurut pandangan manusia, menjadi terhormat. Pengalaman rohani Hana bersama Tuhan mengubah keadaan hidupnya. Ejekan Penina yang merendahkannya dibungkam oleh Allah (ayat 3-5). Penderitaan dan rasa malu berganti dengan kehidupan yang penuh semangat karena mengalami kedahsyatan Allah. Tuhan telah merubah perkara yang mustahil menjadi fakta nyata. Tuhan telah mengubah tangisan menjadi tarian. Karena itu di dalam sukacitanya, Hana memuji dan mengagungkan Allah. Hana menyatakan bahwa Allahlah yang berdaulat atas segala sesuatu: Hidup danmatinya manusia, pemimpin, perempuan mandul, perbedaan status, hidup orang jahat, dan atas raja (ayat 4-10). Apa yang Hana alami dapat juga dialami oleh setiap orang percaya. Kita mungkin mengalami masalah dalam hal keuangan, usaha yang bangkrut, sakit penyakit yang sulit disembuhkan, persoalan keluarga, kemandulan, anak yang bermasalah, jodoh, dan lain-lain. Namun sama seperti Hana yang ditolong Tuhan, kita juga bisa menikmati pertolongan Tuhan. Sahabat, melalui pujian Hana ini, kita dapat belajar bahwa apa pun yang menjadi masalah kita dan seberat apa pun pergumulan kita, mari kita berharap dan bergantung sepenuhnya kepada Allah. Panjatkanlah doa yang sungguh-sungguh dengan tetap mengagungkan Dia, Allah yang berdaulat atas segenap hidup manusia. Tuhan kita adalah Tuhan yang dapat mengubah tangisan menjadi tarian, duka menjadi suka.Berdasarkan hasil perenunganmu pada hari ini, bagikanlah sukacitamu ketika Tuhan mengubah tangisanmu menjadi tarian. Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)