Benarkah saya DIJOTAK Tuhan?

Ratna bingung saat tiba-tiba dijotak Ratih.  Dijotak, istilah bahasa  Jawa, artinya Ratna didiamkan atau dianginkan atau tidak digubris atau tidak diajak berbicara oleh Ratih. Bagaimana Ratna tidak bingung? Dia tidak tahu secara jelas mengapa tiba-tiba dijotak oleh Ratih? Lagi pula Ratih itu teman sekelasnya di SMP kelas 2. Ratih itu salah seorang teman akrabnya, biasa bercanda dan pergi berdua.  Ratna hanya tahu sejak dia menanggapi candaan Galih, sejak saat itu dia dijotak oleh Ratih. Untuk lebih memahami topik tentang: “Benarkah saya DIJOTAK Tuhan?”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 28:1-9. Sahabat, Dijotak (didiamkan)  oleh orang yang kita kasihi adalah pengalaman yang sangat menyedihkan, apalagi bila kita sedang menghadapi masalah yang berat dan butuh pendampingan (ditemani). Daud mengalaminya dalam berelasi dengan Tuhan. Ia merasa Tuhan diam terhadapnya, dan diamnya Tuhan justru ia alami di tengah masa sulitnya,  ia berhadapan dengan orang fasik yang melakukan kejahatan (ayat 3-4), yang kemungkinan adalah teman-temannya sendiri, yang nampak ramah tetapi hatinya penuh kejahatan (ayat 3). Daud membahasakan pengalaman itu seperti “orang yang turun ke dalam liang kubur” (ayat 1), yang menggambarkan kehampaan harapannya bila di tengah kondisi yang demikian, Tuhan nampak diam dan jauh darinya. Sahabat, tetapi menariknya, meski ia merasa Tuhan diam, Daud memilih tidak diam terhadap Tuhan. Perhatikan ayat 2, betapa tidak diamnya Daud: “Dengarlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong, dan mengangkat tanganku ke arah tempat-Mu yang maha kudus.”  Meski seakan Tuhan diam, ia tetap memohon, berteriak, dan bahkan mengangkat tangannya tanda berserah penuh kepada Tuhan. Ia tetap memercayai bahwa diamnya Tuhan bukan berarti tidak mendengar, bukan berarti tidak bertindak. Daud percaya Tuhan adalah gunung batunya (Ayat 1), yang menjadi tempat persandarannya yang teguh. Dan itulah yang kemudian dibuktikan oleh Tuhan baginya. Pada ayat 6 Daud berseru,  “Terpujilah Tuhan, karena Ia telah mendengar suara permohonanku.”  Bukan hanya itu, melalui pengalamannya yang tetap percaya Tuhan meski Ia nampak diam, Daud justru mengalami bahwa Tuhan bukan hanya gunung batu, melainkan juga kekuatan dan perisai (ayat 7), dan benteng keselamatan (ayat 8). Jika Sahabat merasa Tuhan diam, jangan berhenti berharap. Tetap percaya dan berseru pada-Nya. Nanti akan tiba waktunya di mana Tuhan menolong dan membawa kita pada pengalaman rohani yang lebih mendalam tentang Dia. Sahabat, berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Bagaimana Daud menggambarkan keadaan dirinya pada saat itu? (Ayat 1) Apa yang dikerjakan Daud ketika dia merasa Tuhan mendiamkannya? (Ayat 2) Siapa yang berlaku jahat terhadap Daud pada saat itu? (Ayat 3-5) Apa yang akhirnya diperoleh Daud? (Ayat 6) Apa pernyataan Daud yang perlu kita pegang kuat-kuat dalam menjalani kehidupan  ini? (Ayat 7-8) Selamat sejenak merenung. Tetaplah berharap dan berserah kepada Tuhan. (pg)

ReKat: DOA membawa KEBERHASILAN (27 Desember 2021)

Bacaan Sabda: Mazmur 20:1-10 Tuhan sudah mengabulkan Doaku: Pada bulan Desember 2017 istri saya (Bu Esty) tiba-tiba terjatuh di dapur di mana kami tinggal di perumahan dosen Sekolah Tinggi Teologi  Injili Abdi Allah (STT IAA),  Pacet – Mojokerto. Langsung Bu Esty dibawa ke RS Mojosari. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter,  ternyata Bu Esty bermasalah dengan jantungnya. Kemudian dirujuk ke RS Islam Mojokerto yang peralatannya lebih lengkap. Bu Esty menjalani perawatan di RS Islam. Mengingat kondisi kesehatan istri, maka  pada kesempatan tutup semester Desember 2017,  saya pamit mengundurkan  diri dari mengajar di STT  IAA Pacet.  Pada 4 Januari 2018 kami pulang ke rumah  di Bogor. Sejak tinggal di Bogor Bu Esty menjalani pemeriksaan rutin di poliklinik jantung RS PMI Bogor. Kemudian pada bulan September 2021 oleh RS PMI dirujuk ke RSUD CIawi. Dari hasil pemeriksaan,  dokter menyatakan Bu Esty perlu menjalani operasi pasang alat pacu jantung. Kami setuju untuk kepetingan kesehatan Bu Esty. Oleh dokter RSUD Ciawi, Bu Esty dirujuk ke RS Jantung Harapan Kita Jakarta. Sesuai jadwal maka pada 17 Desember 2021 dilaksanakan pemasangan alat pacu jantung. Proses berjalan lancar. Kemudian setelah menjalani perawatan beberapa hari, Bu Esty diperkenankan pulang.  Nanti pada 25 Maret 2022 jembali ke RS Jantung Harapan Kita Jakarta untuk keperluan pengecekan alat pacu jantungnya. Kami sungguh bersyukur, Tuhan telah memberi kemenangan dan pertolongan dari surge. Terima kasih untuk dukungan doa dari  keluarga, jemaat GKMI Bogor, dan teman-teman di Persekutuan Muria Wredatama (PMW). Segala hormat dan pujian hanya bagi-Mu Tuhan. (Haryono) ***. Tuhan sudah mengabulkan doaku: Ringkas ceritanya pada bulan Maret 2020 kami tidak bisa membayar kontrakan rumah untuk satu tahun kedepannya. Kami sudah berusaha untuk membayar semampu kami, buat 3 bulan ke depan, namun dari pihak pemilik rumah tidak bisa menerimanya. Kami mengalami kepanikan dan beberapa Hamba Tuhan mendoakan kami. Tepat tanggal  2 Maret 2020, kami dimintai untuk pembayaran sewa satu tahun dan mereka menolak pembayaran kami yang hanya  bisa sampai tiga bulan. Jika kami tidak bisa memenuhi, Pemilik rumah tetap minta kami untuk meninggalkan rumah itu dalam waktu sehari.   Pertolongan Tuhan tak pernah terlambat bagi orang percaya yang selalu berharap kepada-Nya. Ada seoang teman kami yang begitu baik, dan beliau langsung menawarkan rumahnya untuk kami tempati hingga sekarang ini. Luar biasa kasih Allah kepada umat-Nya, mari kita terus mengandalkan dan menomorsatukan Tuhan di dalam kondisi bagaimana pun  juga dalam kehidupan ini. Dia tidak  pernah meninggalkan kita bergumul sendiri. Tuhan Yesus Memberkati. (Swan Lioe)

KECIL namun DIPERKENAN TUHAN

Kota Filadelfia merupakan kota termuda di antara tujuh kota yang disebut dalam kitab Wahyu. Kota ini dibangun Raja Attalus II pada 150 SM. Attalus membangun kota itu untuk menyatakan kasihnya kepada Eumenes, saudara laki-lakinya. Karena itu, kota ini diberi nama Filadelfia, dari kata bahasa Yunani yang artinya “orang yang mengasihi saudara laki-lakinya”. Kota Filadelfia  berada di tempat yang strategis di jalur utama pos Kekaisaran dari Roma ke daerah timur, karenanya kota ini disebut “Pintu gerbang ke timur”. Kota ini juga disebut “Athena Kecil” karena banyaknya kuil di kota itu. Tidak jauh berbeda dengan kota yang lain, jemaat Filadelfia juga sedang menghadapi penganiayaan. Untuk lebih memahami topik tentang: “KECIL namun DIPERKENAN TUHAN”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Wahyu 3:7-13 dengan penekanan pada ayat 8. Sahabat, Yesus menyurati jemaat Filadelfia untuk memuji pekerjaan mereka, ketaatan mereka kepada firman Tuhan, dan keteguhan mereka untuk tidak menyangkal nama Kristus dalam penderitaan. Dia mendorong mereka tetap tekun dan bertahan di dalam penderitaan. Tuhan berjanji kepada mereka yang setia bahwa Dia akan memelihara mereka dari kesukaran lebih besar yang akan terjadi. Sahabat, jemaat Filadelfia dikatakan sebagai jemaat yang kekuatannya tidak seberapa, namun mereka menuruti firman Tuhan dan tidak menyangkal nama Tuhan. Mereka menerapkan kasih persaudaraan di sana, dan ternyata meski kekuatan mereka tidak seberapa, namun kesatuan mereka yang erat dan penuh kasih itu ternyata sanggup membawa pembedaan dan hasil yang luar biasa. Begitu luar biasa hingga Tuhan pun berkenan memuji mereka. Kehidupan jemaat di Filadelfia memberikan inspirasi bagi kehidupan gereja masa kini. Minoritas dengan banyak tekanan dari luar. Tetapi, gereja Tuhan harus memiliki komitmen untuk hidup menaati firman Tuhan dalam situasi apa pun. Tantangan dan kesulitan yang datang justru merupakan ujian iman dan ketaatan kita kepada Tuhan. Mari tetap tekun dan setia kepada-Nya di tengah-tengah kesukaran dan permasalahan yang kita alami. Sahabat, berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Apa yang Sahabat pahami dari firman Tuhan yang terdapat di ayat 7? Apa yang menyebabkan Tuhan Yesus sangat berkenan kepada jemaat di Filadelfia? (Ayat 8) Apa yang dijanjikan Tuhan kepada jemaat di Filadelfia? (Ayat 10-11) Apa yang dijanjikan Tuhan dalam ayat 12? Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)