Berbahagialah orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya. Meme Firman Hari Ini (19 November 2021)
Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan. Meme Firman Hari Ini (18 Novemnber 2021)
Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan. Meme Firman Hari Ini (17 November 2021)
Kasihilah musuhmu. Meme Firman Hari Ini (16 November 2021)
ReKat: SINGKAT tapi BERMANFAAT (17 November 2021)
Bacaan Sabda: Mazmur 39:1-14 Dalam ayat 5 Daud berdoa agar Tuhan menolong dirinya menjadi insyaf, menyadari bahwa hidupnya selama di dunia ini sungguh singkat. Terbatas fisiknya, terbatas pula usianya. Daud sebenarnya ingin agar Allah mengingatkan betapa terbatas dan rapuhnya hidup manusia itu Makna pernyataan Daud dalam ayat 6 bahwa setiap kita perlu berdoa memohon belas kasihan-Nya selama menjalani hidup yang singkat di dunia ini. Sesungguhnya yang menjadi faktor penentu yaitu kesetiaan kita kepada Tuhan. Maksud pernyataan Daud di ayat 7 adalah semua harta yang kita kumpulkan selama kita hidup di dunia suatu saat akan kita tinggalkan dan kita tidak tahu siapa nanti yang akan menikmatinya. Daud menghimbau agar kita hidup menurut standar Tuhan. Mengabdikan diri sepenuhnya kepada-Nya, dan menyediakan diri untuk menjadi saksi-Nya, supaya semakin banyak sesama yang diselamatkan. (Haryono)
Mengembangkan GAYA HIDUP SEMUT
Serangga sekecil semut yang lemah itu ternyata memiliki keuletan dan kemampuan untuk bertahan hidup. Bangsa semut layak untuk dijadikan panutan, karena mereka secara naluriah bertindak mengabdi untuk kepentingan koloninya. Seekor semut rela melepaskan hak pribadinya, dan seluruh karya hidupnya didedikasikan untuk kepentingan koloninya, sehingga di mana pun kita akan menyaksikan iring-iringan semut bekerja keras nyaris sepanjang waktu, siang hingga malam tanpa mengenal lelah. Sahabat, mereka tidak pernah menabur benih, namun lumbung-lumbung mereka senantiasa penuh makanan. Dengan bekerja sama mereka memastikan cadangan makanan telah tersedia pada musim paceklik. Untuk lebih mendalami topik tentang: “Mengembangkan Gaya HIDUP SEMUT”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Amsal 6:6-11. Semut rajin bekerja di musim panas, mengumpulkan makanannya, menyimpannya, menjaga sarangnya. Yang lebih mengagumkan lagi, seekor semut mampu mengangkut beban yang berukuran hingga 10X berat tubuhnya sendiri. Bila ada makanan yang lebih besar dari kemampuannya, semut akan memanggil teman-temannya untuk menyeret makanan itu secara beramai-ramai. Makanan yang terkumpul kemudian dinikmati bersama tanpa bersaing dan saling membunuh. Mereka hidup berkelompok, dalam satu koloni yang saling menopang, saling percaya, dan rukun.Sahabat, itulah sebabnya, Salomo, sang raja yang penuh hikmat itu, menasihati rakyatnya agar pergi dan belajar kepada semut. Rajin bekerja kala musim panas, agar saat musim dingin yang sangat menyulitkan bagi binatang sekecil semut, mereka telah memiliki persediaan yang cukup sebagai bentuk pemeliharaan Sang Pencipta. Kiranya kita pun belajar hidup dengan bijaksana. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Mengapa raja Salomo menasihati rakyatnya yang malas untuk belajar dari semut? Etos kerja seperti apa yang dapat kita peroleh dari semut? Pelajaran apa yang kita peroleh dari kehidupan semut dalam hal hidup berkomunitas? Sahabat, pengalaman hidup kita bercerita bahwa dalam kehidupan ini ada musim kelimpahan dan ada musim paceklik, pelajaran apa yang kita peroleh dari semut dalam hal pengaturan keuangan (pendapatan) kita? Apa yang akan dituai bagi mereka yang hidup bermalas-malasan? (Ayat 9-11) Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)
Membudayakan GAYA HIDUP dalam FIRMAN TUHAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), KEBIASAAN adalah sesuatu yang biasa dikerjakan dan sebagainya; pola untuk melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang individu dan yang dilakukannya secara berulang untuk hal yang sama. Kebiasaan adalah serangkaian perbuatan seseorang secara berulang-ulang untuk hal yang sama dan berlangsung tanpa proses berfikir lagi. Sahabat, sesungguhnya dari kebiasaan-kebiasaan kita akhirnya akan membentuk karakter kita! Karena kita adalah ciptaan baru, maka kita harus mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya (Kolose 3:10). Untuk lebih memahami topik tentang: “Membudayakan GAYA HIDUP dalam FIRMAN TUHAN”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 119: 1-16. Pemazmur tidak menganggap firman Tuhan hanya sesuatu yang sambil lalu dalam hidupnya, juga bukan hanya direnungkan saat diperlukan. Ia rindu akan firman Tuhan. Ia menyimpan dan menjaganya dengan baik di dalam hatinya sehingga itulah yang menuntun jalan hidupnya setiap hari (ayat 11). Baginya, firman Tuhan bukanlah beban, melainkan pembawa sukacita. Pemazmur tidak menyimpan firman itu untuk dirinya sendiri; ia membagikannya dan mengajarkannya kepada orang lain (ayat 12-13). Sahabat, bagaimana caranya membudayakan gaya hidup dalam firman Tuhan? Pertama, menyediakan waktu untuk membaca dan mempelajari firman-Nya. Kedua, belajar untuk menghafal ayat-ayat firman Tuhan. Ketiga, mempraktikkan firman yang telah dipelajari dan mengingatnya dalam langkah hidup setiap hari. Firman yang telah dipelajari dan diingat itu akan berakhir sia-sia jika tidak pernah diterapkan dalam kehidupan. Tindakan mengingat firman-Nya diperlukan, supaya firman itu benar-benar menguasai seluruh pikiran, sehingga mengalir keluar dalam setiap perkataan maupun tindakan yang kita lakukan. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Bagaimana gambaran orang yang berbahagia menurut ayat 1-3? Apa tujuan Tuhan menyampaikan titah-titah-Nya? (Ayat 4) Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? (Ayat 9) Apa yang dilakukan oleh Pemazmur supaya firman Tuhan dapat menuntun hidupnya setiap hari? (Ayat 11) Bagaimana sikap Pemazmur dalam menerima firman Tuhan? (Ayat 12) Apa yang dilakukan oleh Pemazmur dengan firman Tuhan yang dia terima? (Ayat 13) Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)