RESPONS terhadap KEMALANGAN yang BANYAK

Sahabat, ada teman pelayanan yang berbagi cerita  tentang kemalangan yang menimpa dirinya dan keluarganya secara bertubi-tubi dalam empat tahun terakhir. Dia bercerita melalui WA, WA Voice, WA Call, kadang-kadang kami menyempatkan diri bertemu sambil menikmati kopi di waktu sore. Teman kami seorang yang aktif terlibat dalam pelayanan di gerejanya dan di beberapa lembaga gerejawi. Ketika saya bersama 3 orang teman sedang merintis pembukaan gereja baru, dengan setianya dia mengirimkan sebagian perpuluhannya untuk mendukung program gereja kami tersebut. Firman Tuhan berkata bahwa orang benar diizinkan oleh Tuhan untuk mengalami kemalangan, dalam jumlah yang banyak. Apakah itu berarti Tuhan tidak mengasihi umat-Nya, sehingga Dia membiarkan umat-Nya mengalami kemalangan yang bertubi-tubi? Tidak! Justru dengan kemalangan yang diizinkan terjadi, umat-Nya memiliki kesempatan untuk mengalami kuasa Tuhan secara nyata.  Ada janji firman-Nya untuk kita yang diizinkan mengalami kemalangan, yakni bahwa Tuhan akan melepaskan kita dari semua kemalangan itu. Dilepaskan dari kemalangan berarti ada jaminan kekuatan, topangan tangan kasih-Nya, juga solusi dari setiap permasalahan yang kita alami, sehingga kita akan keluar sebagai pemenang.  Sahabat, bagi kita yang sedang meragukan kasih Tuhan karena berbagai kemalangan yang sedang kita alami, kiranya janji firman Tuhan memberi penghiburan dan penguatan bagi kita. Percayalah bahwa Tuhan tidak pernah menunda waktu untuk melepaskan kita dari kemalangan hidup. Ketika  “waktu-Nya”  tiba, kelepasan yang dari Tuhan akan kita alami. Untuk mendalami topik tentang: “Respons terhadap kemalangan yang banyak”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 34:1-23. Mazmur Daud tersebut mengajak orang untuk menyadari konsekuensi menjadi orang benar. Namun bukan dalam nada putus asa, melainkan tetap penuh pengharapan. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Dalam pelarian dan penderitaannya, apa saja yang dirasakan oleh Daud? (Ayat 5-7) Dalam pelarian dan penderitaannya, kebaikan Tuhan berupa saja yang telah dialami oleh Daud? (Ayat 5, 7, 8, dan 19) Sekalipun kemalangan orang benar banyak, tapi apa yang dinyatakan Daud dalam ayat 16? Apa artinya pernyataan Daud dalam ayat 20: “Kemalangan orang benar banyak”? Di tengah pelarian dan penderitaannya, apa ajakan Daud kepada umat-Nya? (Ayat 2-4) Setelah Daud mengalami kebaikan Tuhan, apa yang menjadi respons Daud? (Ayat 10 dan 12) Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)

TUHAN: Pembela dan Penolongku

Dalam hidup ini ada sesuatu yang tidak pernah bisa dihindari oleh semua orang tanpa terkecuali, ialah masalah.  Senang atau tidak senang, suka atau tidak suka, siap atau tidak siap kita pasti menghadapi masalah-masalah dalam kehidupan ini.  Oleh karena itu jangan pernah lari dari masalah, karena yang menjadi persoalan adalah bukan bagaimana caranya kita dapat menghindarkan diri dari masalah, namun yang paling utama adalah bagaimana respons hati kita terhadap masalah yang terjadi. Sahabat, kita seringkali lupa bahwa perjalanan hidup kekristenan itu tidak hanya sekadar berbicara tentang berkat, mukjizat, kemenangan, pemulihan dan sebagainya, tetapi juga proses.  Berkat, mukjizat, kemenangan, pemulihan adalah output atau hasil dari sebuah proses.  Masalah adalah satu bentuk dari proses itu sendiri!  Hidup orang percaya di dunia ini tidak selalu lancar. Adakalanya masalah datang, termasuk yang datang dari orang jahat dan yang tidak takut akan Tuhan. Masalah seperti itu ada yang terasa begitu berat karena seolah-olah kita harus menanggung sendirian tanpa ada yang peduli atau sanggup menolong.  Jika mengalami hal seperti itu, bagaimana seharusnya respons orang percaya? Sahabat, untuk menggali lebih dalam  topik tentang: “TUHAN: Pembela dan Penolongku”, saya ajak Sahabat untuk belajar dari Daud, bagaimana responsnya ketika orang-orang yang selama ini diperlakukannya dengan baik tapi justru membalas dengan berbagai perbuatan jahat. Bacaan Sabda saya ambil dari Mazmur 35:1-28. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Apa yang pertama kali dilakukan oleh Daud ketika menghadapi orang-orang yang membalas perbuatan baiknya dengan berbagai perbuatan jahat? (Ayat 1-6) Karena perbuatan jahat orang-orang tersebut yang tanpa alasan yang jelas, akibatnya apa yang dirasakan oleh Daud? (Ayat 17) Menariknya, dalam ketidakmengertiannya atas kejahatan yang dialaminya,Daud tidak menyalahkan Tuhan. Lalu apa yang disadari oleh Daud tentang Tuhannya? (Ayat 24) Kesadaran Daud tersebut membuat Daud menyerahkan perkaranya kepada Tuhan. Daud sadar pembalasan bukanlah haknya, melainkan hak Tuhan. Walaupun Daud belum jelas apa yang akan Allah lakukan atas perkaranya, dan entah sampai berapa lama Daud akan mengalami semuanya kejahatan itu, tapi dia justru tetap melakukan dua hal. Tolong sebutkan dua hal yang telah dilakukan oleh Daud tersebut (Ayat 9 dan 18). Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)

Penuh Ekspresi MEMUJI TUHAN

Mengapa kita harus memuji Tuhan di segala waktu?  Karena kita diciptakan Tuhan dengan tujuan memberitakan kemasyuran-Nya (Yesaya 43:21).  Memuji Tuhan adalah perintah Tuhan, dan sebagai anak-anak-Nya kita harus taat melakukannya (Ibrani 13:15).  Tuhan sangat menikmati puji-pujian yang dinaikkan oleh umat-Nya, karena itu Ia selalu hadir dan bertahta di atas pujian kita.  Sahabat, meski berada di situasi sulit, seperti pada masa Pandemi Covid-19, biarlah kita tetap memuji-muji Tuhan, karena ketika kita melakukannya Tuhan akan hadir melawat kita.  Kehadiran-Nya pasti membawa dampak luar biasa dalam kehidupan kita:  Memulihkan, menyembuhkan, menolong bahkan memberkati kita.  Marilah kita memuji Tuhan di segala waktu seperti yang dilakukan Daud,  “Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.”  (Mazmur 34:2), tidak terbatas hanya pada saat kita beribadah di gereja saja.  Sebagai manusia biasa, Daud pun pernah dan sering mengalami masalah atau pun tekanan dalam hidupnya, namun ia tidak menjadi putus asa dan terus-menerus tenggelam dalam kepedihan, ia tetap memuji-muji Tuhan.  Itulah sikap yang patut kita teladani. Kalahkanlah kesedihan dan tekanan di hati kita dengan kuasa puji-pujian. Sahabat, untuk menggali lebih dalam topik tentang “Penuh ekspresi memuji Tuhan”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 150:1-6. Ketika kita membaca Mazmur ini, kita dapat membayangkan betapa meriah dan megahnya pesta pujian yang diselenggarakan di dalam tempat ibadah. Pesta yang penuh semarak, sukacita, dan kegembiraan! Pesta yang menyuarakan kesyahduan dalam memuji Tuhan yang kudus dan kebesaran karya-Nya. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Mengapa dan bagaimana kita harus selalu memuji Tuhan? (Ayat 1 dan 2) Ketika membaca ayat 3-5, pemahaman apa yang Sahabat peroleh berkaitan dengan cara memuji Tuhan? Ketika sampai saat ini kita masih dapat bernafas dengan baik, apa yang seharusnya kita lakukan? (Ayat 6) Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg).