Bersikaplah sebagai laki-laki. Meme Firman Hari Ini (04 Oktober 2021)
Karena Tuhan hati kita bersukacita. Meme Firman Hari Ini (3 Oktober 2021).
Memerhatikan kepentingan orang lain. Meme Firman Hari Ini (02 Oktober 2021).
Orang yang rendah hati menerima pujian. Meme Firman Hari Ini (01 Oktober 2021)
MEMUJI TUHAN di segala MUSIM KEHIDUPAN
Sahabat, pernah merasakan pertolongan Tuhan? Setiap kita pasti pernah mengalami dan merasakan kebaikan Tuhan dalam hidup ini. Lalu, apa yang Saudara pikirkan saat bangun tidur di pagi hari? Banyak orang mengawalinya dengan memikirkan masalah dan kemustahilan sehingga sepanjang hari pikiran mereka selalu diliputi kegelisahan, ketakutan, kemarahan atau emosi. Berbeda dengan Daud selalu memulai harinya dengan berdoa dan mempersembahkan puji-pujian bagi Tuhan. Bahkan tujuh kali dalam sehari Daud memuji-muji Tuhan (Mazmur 119:164). Tidak sedikit orang percaya lupa melakukan hal tersebut. Mereka berpikir memuji Tuhan itu cukup dilakukan saat beribadah di gereja atau persekutuan saja. Sahabat, memuji Tuhan adalah ekspresi yang keluar dari hati terdalam seseorang yang mengagumi Tuhan sebagai respons atas kebaikan-Nya. Tanpa kekaguman, memuji Tuhan hanya akan menjadi suatu kewajiban atau rutinitas yang dipaksakan. Sedangkan rasa kagum pasti lahir dari kerendahan hati, dan tidak dapat dipisahkan dari keberadaan hidup kita. Itulah sebabnya memuji Tuhan di tengah pencobaan dan penderitaan seringkali terasa sulit kita lakukan. Namun jika kita terus melatih diri untuk selalu memuji Tuhan, kita akan beroleh kekuatan untuk memuji Dia apa pun keadaan kita seperti Daud yang memuji Tuhan bukan hanya sekali, tapi tujuh kali dalam sehari. Ketahuilah bahwa memuji Tuhan adalah pelayanan langsung yang kita tujukan kepada Tuhan. Maka dari itu tanpa kerendahan dan kemurnian hati, pujian kita tidak mungkin berkenan kepada Tuhan. Untuk lebih memahami topik “Memuji Tuhan di segala musim kehidupan”, Bacaan Sabda saya ambil dari Mazmur 145:1-21. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawabalah beberapa pertanyaan berikut ini: Apa syaratnya agar kita dapat memuji Tuhan di segala musim kehidupan? (Ayat 8-9) Mengapa Daud walaupun mengalami pergumulan hidup yang berat, dia tetap dapat memuji Tuhan setiap hari? (ayat 14) Orang yang bagaimana yang tahu pentingnya berterima kasih dan mengucap syukur? (ayat 16 dan 18) Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)
Cara MENGENALI PRIBADI Seseorang
Manakah lebih mudah mengenali jenis buah, dari pohonnya atau dari buahnya langsung? Tentu saja dari buahnya ya. Ketika kita melihat sebuah pohon, kita bisa tidak mengenali pohon apakah itu, tetapi ketika pohon itu sedang berbuah, pada umumnya kita langsung dapat mengenali pohon buah tersebut. Kita mengenal pohon dari buahnya. Akan tetapi, pernahkah Sahabat melihat pohon nangka berbuah durian? Mana bisa, itu sebuah kemustahilan. Sahabat, orang bijak berkata, “Tidak ada keindahan yang bercahaya lebih terang daripada hati yang baik”. Seseorang yang memiliki hati yang baik adalah seorang yang dapat membuat kita merasa tersanjung, dan akan menguatkan kita sehingga kita menjadi orang yang lebih baik. Untuk lebih memahami topik tentang “Cara mengenali pribadi seseorang”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Lukas 6:43-45. Yesus memberikan gambaran sederhana tentang bagaimana cara mengenali pribadi seseorang. Yesus, dengan cerdas, mengibaratkan manusia itu seperti pohon. Pohon yang baik pasti akan menghasilkan buah yang baik. Sebaliknya, pohon yang tidak baik akan menghasilkan buah yang juga tidak baik (ayat 43). Sahabat, Yesus memberikan contoh bahwa semak duri tidak akan menghasilkan buah ara atau buah anggur. Tentu saja kita pasti tahu alasannya karena ketiganya berasal dari jenis yang berbeda (ayat 44). Dari sini kemudian Yesus menarik pada kenyataan hidup manusia. Orang yang dari dalam hatinya baik akan memancarkan hal-hal yang baik pula. Sedangkan, orang yang dari dalam hatinya jahat, juga akan memancarkan hal-hal yang jahat (ayat 45). Konteks ayat 45 adalah orang-orang Farisi yang tega memfitnah Yesus. Momen itu terjadi ketika Dia mengusir setan dari tubuh seseorang (Matius 12:22). Mereka mengatakan bahwa Yesus mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, yaitu penghulu setan (Matius 12:24). Bagi Yesus, fitnah itu sudah menunjukkan sifat hati mereka yang jahat (45). Sahabat, berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, tuliskanlah dengan bahasamu sendiri bagaimana cara mengenali pribadi seseorang. Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)
Mengapa Sahabat BERSYUKUR?
Saya yakin hampir semua orang pernah bersyukur, termasuk Sahabatku yang sedang membaca “Sejenak Merenung” ini. Permisi … Saya ingin bertanya, mengapa dan apa yang membuat Sahabat bersyukur? Ada orang yang bersyukur karena dapat sembuh dari sakitnya. Ada yang bersyukur kartena dikaruniai Tuhan seorang anak. Ada yang bersyukur karena lulus ujian. Bagi Sahabat yang menjadi seorang pebisnis tentu bersyukur kalau usahanya berjalan lancar dan maju dengan pesat. Bagi Sahabat saya yang menjadi gembala jemaat tentu bersyukur kalau anggota jemaatnya terus bertambah dan sebagian besar dari jemaatnya bersedia terlibat dalam pelayanan di gerejanya. Bagi kawula muda tentu bersyukur kalau punya pacar. Tentu masih banyak hal yang membuat kita bersyukur. Sahabat, hari ini saya ajak untuk belajar dari Daud karena sangat menarik sekali ucapan syukur Daud. Ia tidak bersyukur atas kekayaannya, bukan pula karena jabatan raja yang dimilikinya. Ia justru bersyukur untuk dua hal utama, yaitu firman Tuhan dan pribadi Tuhan itu sendiri . Maka Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 33:1-22. Meski Mazmur 33 tidak memiliki latar belakang yang jelas, tetapi bukan kebetulan jika mazmur tersrnut ditempatkan setelah Mazmur 32, yang berbicara mengenai kebahagiaan orang yang diampuni Tuhan. Bila pada Mazmur 32 kita telah melihat betapa membahagiakannya pengampunan Tuhan, maka pada Mazmur 33 kita diperlihatkan bagaimana pengampunan yang sempurna itu menjadi pendorong bagi pemazmur untuk berelasi akrab dengan Tuhan dan menjalani hidup dengan penuh ucapan syukur. Sahabat, berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Sangat menarik, yang pertama Daud bersyukur karena FIRMAN TUHAN (ayat 4 -11). Apa saja sebabnya Daud bersyukur karena firman Tuhan? (Perhatikan ayat 4, 5, 9, dan 10-11) Yang kedua, Daud bersyukur karena PRIBADI TUHAN ITU SENDIR (ayat 12-18). Kepribadian seperti apa yang ada di dalam diri Tuhan yang menyebabkan Daud bersyukur? (Perhatikan ayat 13-15, 18, dan 19) Apa pernyataan yang dikatakan Daud dalam ayat 12? Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)
Undangan untuk MENGENAL TUHAN lebih DALAM
Pepatah lama berkata, “Tak kenal maka tak sayang”. Bagaimana kita bisa mengasihi Tuhan jika tidak mengenal pribadi-Nya? Pengenalan akan Tuhan bukan sekadar tahu Dia adalah Yesus Juruselamat manusia. Sahabat, ada cukup banyak orang percaya merasa dirinya sudah mengenal Tuhan dengan baik, dibuktikan dengan rajin beribadah dan terlibat dalam pelayanan. Padahal itu tidak menjamin sepenuhnya seseorang memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan. Yang dimaksud mengenal bukanlah sekadar tahu, tapi lebih dari itu, yaitu memiliki hati yang melekat pada Tuhan, dan ada persekutuan yang karib dengan-Nya yang terjadi secara terus-menerus. Bila hanya sekadar tahu saja, maka kita tidak akan pernah tahu isi hati-Nya. Nabi Hosea menyadari betapa pentingnya kita mengenal Tuhan, karena itu ia mengundang kita untuk mengenal Tuhan (Hosea 6:3). Nabi Hosea mengingatkan kita semua bahwa Allah lebih menyukai kasih setia dan pengenalan akan diri-Nya daripada korban sembelihan dan korban-korban bakaran (Hosea 6:6) Sahabat, mengenal Tuhan akan membuat kita mengasihi-Nya. Selain itu, dengan mengenal Tuhan, kita lebih mengenal diri sendiri. Mengenali potensi yang Tuhan berikan kepada kita untuk hidup luhur dan memuliakan-Nya. Oleh karena itu marilah kita semakin bersungguh-sungguh di dalam Tuhan, lebih dan lebih lagi. Mengenal Tuhan berarti mengerti isi hati-Nya, mengerti kehendak-Nya, mengerti rencana-Nya, menyelaraskan setiap langkah hidup seturut dengan firman-Nya, serta berusaha untuk tidak menyakiti atau mengecewakan Tuhan dengan ketidaktaatan. Untuk menggali lebih dalam tentang topik: “Undangan untuk mengenal Tuhan lebih dalam”, maka Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari 2 Petrus 1:1-10. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Apa isi undangan Tuhan kepada kita? (ayat 2-3) Rasul Petrus mengingatkan kita tentang panggilan Tuhan yang harus kita kerjakan dengan sungguh-sungguh. Tidak ada kata setengah-setengah dalam menjalani kehidupan kita sebagai orang percaya. Untuk itu apa saja yang perlu kita tambahkan kepada iman kita? (ayat 5-7) Apa janji yang disampaikan Rasul Petrus kepada kita? (Ayat 8 dan 10) Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)
NAMA BAIK dan KEKAYAAN
Sahabat, dalam beberapa kesempatan bapak Ev. Andreas Christanday, pendiri Yayasan Christopherus menyatakan bahwa orang percaya boleh menjadi kaya bahkan kaya raya, tapi yang paling penting untuk diperhatikan adalah bagaimana cara mendapatkan dan bagaimana cara menggunakan kekayaannya. Sedangkan bapak Pdt. Paulus Hartono dari Mennonit Diakonia Service menyatakan bahwa kalau orang sudah mendapatkan “jeneng” (nama), maka “jenang” (berkat, kekayaan) akan datang dengan sendirinya. Sahabat, hampir tidak ada orang yang bermimpi dan berdoa supaya menjadi orang miskin. Jika bisa, tentu kita semua ingin hidup tanpa harus menghemat mati-matian. Kita bekerja banting tulang seharian bukan hanya ingin supaya hidup pas-pasan atau malah berkekurangan. Semua orang ingin bisa menikmati hidup, dan banyak orang percaya kenikmatan hidup itu berasal dari kekayaan. Uang dipercaya banyak orang bisa mendatangkan kebahagiaan. Karena pola pikir yang sudah mendarah daging tersebut, kemudian banyak orang yang rela melakukan apa pun agar bisa memperoleh uang lebih dari ala kadarnya. Ada cukup banyak remaja perempuan yang rela menjual kehormatannya agar memiliki uang yang banyak untuk bisa hidup dalam kemewahan. Orang melakukan korupsi tanpa memikirkan risiko. Harga diri dan nama baik keluarga pun tidak lagi dipandang sebagai sebuah hal yang penting kalau sudah bicara soal uang. Betapa ironisnya ketika orangtua bersusah payah membesarkan anak-anaknya agar mampu hidup dengan baik di masyarakat dan berbakti kepada mereka, tetapi kemudian anak-anaknya malah melukai hati mereka dengan melakukan berbagai tindakan-tindakan yang tidak terpuji. Gemerincing uang membuat banyak orang lupa diri dan tidak lagi mampu berpikir jernih. Sahabat, untuk memahami lebih dalam tentang topik nama baik dan kekayaan, maka Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Amsal 22:1-16. Berdasarkan hasil perenunganmu dari pembacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Apa yang engkau pahami tentang nama baik, kasih, dan kekayaan? (ayat 1) Apa hubungan antara kekayaan dengan bagaimana cara mendapatkannya, dan apa akibat yang harus ditanggung oleh si pelaku di kemudian hari? (ayat 4, 8, 11, dan 16) Selain bagaimana cara kita mendapatkan kekayaan, cara menggunakan kekayaan kita juga perlu mendapatkan perhatian dengan baik. Bagaimana pemahamanmu tentang hubungan antara orang kaya dan orang miskin? (ayat 2 dan 9) Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)