Harumnya Sebuah KEMENANGAN

Sahabat, pada awal Agustus 2021 di tengah-tengah pandemi Covid-19 dan suasana merayakan HUT ke-76 RI, dari Jepang,  kita mendengar berita yang menggembirakan, ganda putri bulutangkis Indonesia meraih medali emas.   Pasangan ganda puteri bulutangkis Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, selain memperpanjang rekor medali emas di gelaran empat tahunan itu, mereka juga menorehkan rekor baru. Keduanya menjadi pasangan ganda putri pertama asal Indonesia yang meraih medali emas di ajang Olimpiade. Selain itu medali emas yang mereka raih, merupakan satu-satunya medali emas yang berhasil dibawa pulang kontingen Indonesia dalam Olimpiade 2020 di Jepang. Maka tak heran begitu banyak penghargaan dan hadiah yang diberikan kepada Greysia dan Apriyani. Betapa harumnyanya sebuah kemenangan. Berbicara tentang kemenangan, tak lepas dari yang namanya peperangan, perjuangan, kerja keras, jerih lelah, tetesan keringat, disiplin, dan pergumulan yang lain.  Begitu pula dengan  perjalanan hidup kita,  seperti berada dalam  medan pertandingan atau peperangan:  Berperang melawan musuh  (Iblis), berperang melawan kedagingan, juga bergumul dengan permasalahan hidup.  Tetapi kita patut bersyukur karena Kristus selalu membawa kita di jalan kemenangan-Nya.  Sahabat, kemenangan terbesar yang kita alami di dalam Kristus adalah kemenangan atas dosa!  Dosa adalah masalah terbesar yang dihadapi manusia, dan tak seorang pun manusia di dunia ini yang dapat menyelesaikan dosanya sendiri.  Kristus adalah satu-satunya jalan untuk manusia dapat memperoleh penebusan dosa (Efesus 1:7 dan Roma 6:12).   Untuk menggali lebih dalam topik tentang KEMENANGAN, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari 2 Korintus 2:12-17. Berdasarkan hasil perenunganmu dari pembacaaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Kenyataan apa yang Rasul Paulus dapati ketika ia tiba di Troas? (ayat 12) Lalu apa yang membuat hati Paulus cemas dan gelisah? (ayat 13 dan 2 Koritus 2:4) Apa perbedaan,  Kristus bagi mereka yang diselematkan dan bagi mereka binasa? (ayat 15 dan 16) Apa makna implisit pernyataan Paulus di ayat 16 dan 17 bagi orang percaya saat ini? Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg).

Siapakah SAUDARA Kita?

Siapakah saudara kita? Secara jasmani atau berdasarkan keturunan, mereka yang satu ayah dan satu ibu dengan kita, serta pertautan keluarga dari kedua belah  pihak. Secara rohani, mereka yang seiman. Secara politik, mereka yang sebangsa setanah air. Sahabat, kehidupan kekristenan itu unik dan luar biasa, berbeda dengan agama atau kepercayaan lain.  Apa uniknya?  Semua orang yang percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat  (pengikut Kristus)  disebut bersaudara, padahal secara biologis kita lahir berbeda, tidak ada hubungan darah (Efesus 2:19). Persaudaraan adalah hal yang baik untuk selalu dirawat, baik persaudaraan karena adanya hubungan darah maupun persaudaraan karena kita disatukan dalam perjumpaan kita dalam perjalanan hidup (salah satunya dalam kehidupan berjemaat).  Sahabat, Paulus mengingatkan kepada jemaat Roma bagaimana mestinya mereka berlaku dalam kehidupan  persaudaraan iman; bagaimana tindakan kita sebagai saudara (Roma 15:1-2) Melalui karya penebusan Kristus semua orang percaya dibawa ke dalam satu persekutuan dalam diri Kristus sendiri dengan Bapa, karena Kristus telah menebus kita dengan darah-Nya sendiri, artinya Ia menganggap kita saudara-Nya  (Ibrani 2:11-13).  Sahabat, untuk menggali lebih dalam topik tentang: “Siapakah Saudara Kita?”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Injil Matius 25:31-46. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Tuhan Yesus menawarkan pengertian yang tak terduga. Siapa saja yang disebut sebagai saudara-Nya? Apa yang harus kita perbuat kepada mereka yang disebut sebagai saudara Tuhan Yesus tersebut? Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg).