KETAATAN: Harga yang Harus DIBAYAR

Sahabat, sesungguhnya setiap ketaatan selalu mendatangkan berkat, sebab Tuhan membalas setiap orang sesuai dengan perbuatannya.  “Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela, terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit.”  (Mazmur 18:26-27). Jadi jelaslah, di mana ada ketaatan di situ ada berkat;  sebaliknya, tak ada ketaatan tak ada berkat.  Jadi Tuhan menuntut ketaatan kita sebagai bukti bahwa kita percaya kepada-Nya dan mengasihi Dia.  Ketaatan kita kepada Tuhan itulah yang akan membawa kita kepada penggenapan janji Tuhan:  berkat, mukjizat, kemenangan, pemeliharaan, perlindungan dan keluputan dari hal-hal yang membahayakan.  Ada cukup banyak orang mengingini berkat Tuhan dan mengalami perkara-perkara besar dari Tuhan, tapi mereka sendiri tak mau membayar harga dalam hidupnya.  Mereka tak mau taat melakukan kehendak Tuhan tapi mengingini berkat Tuhan.  Bagaimana mungkin? Sahabat, Ishak adalah salah satu contoh tokoh yang mengalami berkat Tuhan secara luar biasa karena taat melakukan apa yang Tuhan perintahkan meski dalam situasi yang tidak mendukung sekalipun. Untuk itu Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Kejadian 26:1-6 dan Kejadian 26:12-31. Ishak adalah satu-satunya ahli waris ikatan perjanjian Allah dengan Abraham. Ikatan perjanjian itu diteruskan kepada Yakub. Melalui Yakub lahirlah dua belas suku Israel. Meskipun Ishak adalah orang yang diberkati Allah, namun ia juga menghadapi masalah, tantangan, dan kesulitan, seperti kita juga. Saat itu terjadi bencana kelaparan di beberapa wilayah, termasuk Gerar. Ishak berniat mengungsi ke tanah Mesir, tetapi Allah mencegahnya dan menyuruh Ishak menetap di Gerar sebagai orang asing. Berdasarkan hasil perenunganmu dari pembacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Apa yang diperoleh Ishak ketika dia taat menjalankan kehendak Tuhan? (ayat 12-13) Mengapa orang Filistin marah dan apa yang dilakukan oleh mereka? (ayat 14-15) Apa tanggapan Ishak terhadap tindakan Abimelekh yang sewenang-wenang? (ayat 16-17) Apa reaksi Ishak terhadap tindakan orang-orang Gerar yang mau menangnya sendiri? (ayat 19-22) Apa pengakuan Abimelekh tentang Ishak dan bagaimana tanggapan Ishak? Pada akhirnya apa yang terjadi antara Abimelekh dan Ishak? (ayat 26-31) Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg).   

ATURAN dan KEBIJAKSANAAN TUHAN

Sahabat, pengalaman hidup kita bercerita bahwa untuk segala sesuatu ada  waktunya.  Dalam dunia pertanian, ada waktu untuk:  membajak, mencangkul, menyiangi, menabur, dan memanen.   Jadi tidak seluruh waktu harus digunakan untuk membajak, atau tidak seluruh waktu kita gunakan untuk menabur saja, sebab nantinya juga ada waktu untuk memanen. (Pengkhotbah 3:1-2).       Dalam kitab Imamat 26:3-5a tertulis,  “Jikalau kamu hidup menurut ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada perintah-Ku serta melakukannya, maka Aku akan memberi kamu hujan pada masanya, sehingga tanah itu memberi hasilnya dan  pohon-pohonan di ladangmu akan memberi buahnya.  Lamanya musim mengirik bagimu akan sampai kepada musim memetik buah anggur dan lamanya musim memetik buah anggur akan sampai kepada musim menabur. …”   Berkat disediakan bagi umat yang hidup menurut ketetapan Tuhan dan perjanjian-Nya. Saya ingat satu paribasan dalam bahasa Jawa yang diajarkan ketika saya duduk di bangku SD , “Desa mawa cara, negara mawa tata”,  artinya setiap tempat atau setiap daerah mempunyai adat dan aturan sendiri-sendiri.  Pribahasa tersebut dipakai untuk menunjukkan bahwa setiap daerah memiliki adat kebiasaannya masing-masing.  Jika sebuah desa atau negara saja memiliki tata aturannya sendiri, begitu juga Tuhan. Dia memiliki aturan dan  kebijaksanaan sendiri untuk menata kehidupan manusia. Sahabat, untuk mendalami masalah aturan dan kebijaksanaan Tuhan, Bacaan Sabda saya ambil dari  Yesaya 28:23-29. Firman Tuhan yang menjadi bacaan kita pada hari ini merupakan sebuah metafora yang mengambil latar pertanian untuk menunjukkan aturan dan kebijaksanaan Tuhan. Di bacaan kita, petani itu adalah nabi Yesaya yang melaksanakan kehendak Allah, yaitu menyampaikan pesan Allah kepada umat-Nya dan kepada semua pembesar. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Tolong tuliskan pemahamanmu tentang pekerjaan seorang petani berdasarkan ayat 24-27. Tolong tuliskan pemahamanmu tentang apa yang akan dilakukan oleh Tuhan berdasarkan ayat 28. Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)

Selamat Tinggal MASA LALU

Sahabat, di usia emas saat ini, saya dan istri seringkali lupa. Lupa menaruhkan kacamata, HP, bolpoin, dan lain-lain. Kami sering tiba-tiba lupa nama teman lama ketika berjumpa. Saya juga sering lupa dengan kata atau istilah yang akan saya sampaikan dalam satu pembicaraan. Semakin usia kita bertambah, kita menjadi seringkali lupa. Itu hal yang wajar dan manusiawi. Itu karena faktor usia. Tapi anehnya,dengan bertambahnya usia, kita justru semakin sulit melupakan apa yang ada di belakang kita, baik itu keberhasilan maupun kegagalan. Ternyata melupakan itu tidak mudah ya.   Masa lalu sudah berlalu dan tak mungkin terulang kembali karena waktu terus berjalan maju.  Ada sebagian orang yang membangga-banggakan masa lalu karena diwarnai prestasi dan kejayaan. Mereka terjebak dalam kisah romantisme yang diulang ulang.  Tetapi ada pula yang sulit sekali melupakan masa lalu karena penuh kegagalan atau hal-hal yang menyayat hati sehingga menimbulkan trauma yang berkepanjangan,   yang membuat mereka kehilangan damai sejahtera. Sesungguhnya jika kita terus menerus  dibayang-bayangi oleh masa lalu sampai kapan pun kita tidak akan pernah dapat menikmati masa kini dan berjuang untuk menggapai masa depan. Sahabat, untuk menggali topik tentang bagaimana kita dapat melupakan masa lalu, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Filipi 3:1b-16. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini: Apa dan bagaimana pemahaman Rasul Paulus terhadap keberhasilan masa lalunya? (ayat 7 dan 8) Apa yang menjadi kunci keberhasilan Rasul Paulus sehingga dia dapat dipakai oleh Tuhan secara luar biasa? (ayat 13) Apa yang menjadi tujuan hidup Rasul Paulus? (ayat 14) Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)