ReKat: Memperbarui MANUSIA BATINIAH (31 Agustus 2021)

Bacaan Sabda: 2 Korintus 4:16 – 18 Dua keyakinan rasul  Paulus sehingga dia tidak tawar hati dalam menghadapi hari tua dan maut:: Karena walau tubuh jasmani ini semakin merosot menuju kematian, namun manusia batiniah,  merujuk roh manusia, memiliki nilai kekekalan.  Penderitaan yang dialami bersifat sementara/ringan dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dialaminya. (Haryono)

AMOS: Penggembala dari Tekoa

Amos adalah salah seorang tokoh penting dalam Alkitab yang patut menjadi inspirasi kita.  Ia bukanlah berasal dari keluarga yang berada dan berpendidikan tinggi,  “Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan.”  (Amos 7:14).  Amos adalah orang biasa,  peternak dan pemungut buah ara di hutan, serta bertempat tinggal di sebuah desa kecil bernama Tekoa yang termasuk wilayah Yehuda.  Itulah sebabnya Amos sering disebut sebagai penggembala dari Tekoa atau peladang pohon ara dari selatan. Sahabat, meski dari kalangan orang  bawah  bukan berarti Amos tidak punya masa depan dan tidak layak dipakai Tuhan.  Justru dari kesederhanaannya ini Tuhan memilih Amos untuk alat-Nya (1 Korintus 1:27-29).  Karena itu jangan pernah minder atau berkecil hati dengan keadaan yang ada dan janganlah pernah berkata,  “Mana mungkin hidupku dipakai Tuhan, sementara aku tidak pernah mengenyam pendidikan teologia, tidak fasih bicara, wajahku pas-pasan, aku tidak punya harta yang bisa dibanggakan.  Semua orang pasti memandangku dengan sebelah mata.”  Tuhan tidak pernah memilih seseorang dari fisik, jabatan, kekayaan dan sebagainya (1 Samuel 16:7-b).   Setiap orang percaya memiliki kesempatan yang sama untuk dipakai Tuhan sebagai alat kemuliaan-Nya. Tuhan memakai Amos untuk sebuah misi besar yang luar biasa yaitu menyampaikan pesan penting yang berisi teguran dan peringatan kepada bangsa Israel bagian utara yang pada waktu itu sedang berada di puncak kejayaan.  Mungkinkah?  Tidak ada yang tak mungkin bagi orang percaya, karena dalam segala perkara Tuhan turut bekerja.  Dengan kekuatan sendiri Amos tidak akan mampu, tapi ada Roh Tuhan yang menyertainya. Untuk mendalami pesan yang disampaikan oleh nabi Amos, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Amos 5:14-17. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, tuliskanlah isi pesan nabi Amos dalam bahasamu sendiri (fokus pada ayat 14). Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)