ReKat: BELAJAR dari RELASI Esau dan Yakub (16 Agustus 2021)
Bacaan Sabda: Kejadian 33: 1 – 20 Tindakan Esau dan Yakub sehingga terjadi rekonsiliasi diantara mereka: Tindakan Yakub kepada Esau: 1. Ia merendahkan diri, menghormati Esau kakaknya. Dibuktikan dgn sujud ke tanah 7 kali. (ayat 3). 2. Ia menyatakan kasih dengan tulus. Dibuktikan dengan pemberian tanda kasih kepada Esau kakaknya (ayat 10-11). Tindakan Esau kepada Yakub. 1. Ia menyapa dengan ramah, sopan, menyejukkan hati Yakub adiknya (ayat 5). 2. Ia merespon pemberian kasih Yakub dengan kasih. Dibuktikan ia mencium lalu bertangis-tangisan mereka (ayat 4). Berakhir dengan “happy ending”, terjadi rekonsiliasi yang indah. (Haryono)
KESALEHAN yang SEJATI
Ritual keagamaan tanpa dilandasi motivasi yang benar sesungguhnya kurang berkenan di hati Tuhan. Sebab bila demikian, kesalehan seseorang hanya bersifat lahiriah semata. Itulah yang terjadi pada bangsa Israel. Sahabat, hari ini kita akan mendalami topik tentang “Kesalehan yang Palsu dan Kesalehan yang Sejati”. Untuk itu Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 58:1-14. Orang Israel yang mengaku diri sebagai umat Tuhan berlaku begitu religius. Setiap hari mereka beribadah kepada Tuhan dan mencari kehendak-Nya. Mereka juga setia melakukan perintah Tuhan (ayat 2). Dengan melakukan semua itu, umat merasa telah menyukakan hati Tuhan. Oleh karena itu alangkah terkejutnya mereka ketika menyadari bahwa ibadah mereka tidak membuat berkat Tuhan turun atas mereka (ayat 3). Sahabat, mengapa Allah tidak menghiraukan ibadah umat? Karena tindakan religius umat ternyata penuh kemunafikan. Mereka berpuasa, tetapi tidak menunjukkan sikap relevan dengan mengurbankan segala hasrat mereka. Mereka tetap mengejar kepentingan pribadi dan memperlakukan orang lain dengan tidak layak (ayat 3-4). Puasa mereka tidak bertujuan meratapi keberdosaan mereka, melainkan manipulasi agar Tuhan memberkati mereka. Tentu saja puasa semacam itu bukanlah jenis puasa yang diterima Allah. Puasa semacam itu hanya membuat orang menundukkan kepala dan bukan menundukkan hati di hadapan Allah. Mereka berpuasa dengan menggunakan pakaian berkabung, tetapi bukan karena meratapi ketidaktaatan mereka kepada Tuhan. Mereka mengira bahwa ibadah yang ditunjukkan dengan puasa dan pakaian kabung, lebih penting daripada sikap dan tingkah laku mereka. Pemahaman mereka ternyata berbanding terbalik dengan konsep Tuhan tentang ibadah. Sahabat, berdasarkan perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, tolong tuliskan ibadah yang berkenan dan menyenangkan hati Tuhan yang menyebabkan Dia akan menurunkan berkat-Nya kepada kita (Perhatikan ayat 6-12, dan 14). Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)
Betapa TUHAN itu BAIK
Apakah Tuhan itu baik? Jawaban bisa beragam. Bisa tergantung situasi yang sedang kita alami, bisa tergantung pengalaman kita, dan jawaban bisa pula berbeda antara yang diucapkan dengan yang dirasakan. Sahabat, menjalani hidup memang tidak mudah. Kita akan sering berhadapan dengan berbagai kendala yang akan segera merampas sukacita kita dan menggantikannya dengan kesedihan, kekesalan atau bahkan kekecewaan. Di saat seperti itu kita akan melupakan segala kebaikan Tuhan yang sebenarnya nyata dalam hidup kita. Ada cukup banyak orang yang mengira bahwa jika Tuhan itu baik maka itu artinya hidup mereka seharusnya seratus persen tanpa masalah. Padahal sebenarnya bukan demikian. Ada kalanya Tuhan mengizinkan kita untuk mengalami kesulitan hidup, bahkan untuk berjalan dalam kegelapan, dengan tujuan supaya kita memiliki mental dan iman yang terlatih kuat dan tentu saja agar kita belajar untuk mengandalkan Tuhan sepenuhnya. Sahabat, ketika Tuhan menciptakan segalanya pada awal penciptaan, Tuhan memberi sebuah kesimpulan bahwa semua ciptaannya itu bukan hanya baik, tetapi dikatakan “sungguh amat baik.” (Kejadian 1:31). Tidak satupun yang Dia ciptakan asal-asalan atau tanpa rencana. Jika terhadap alam semesta dan segala tumbuhan, hewan yang ada di muka bumi ini saja Dia rencanakan dengan matang, hingga hasilnya “sungguh amat baik”, apalagi terhadap kita, manusia ciptaan-Nya yang dibuat sesuai gambar dan rupa-Nya sendiri (Kejadian 1:26), dibuat hampir sama dengan Allah dan diberikan kemuliaan dan hormat (Mazmur 8:6). Sesungguhnya kebaikan Tuhan juga nyata di dalam perbuatan-perbuatan baik-Nya bagi manusia. Untuk mendalami masalah kebaikan Tuhan, maka Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 145:1-21. Dari hasil perenungan Sahabat, tolong tuliskan 6 (enam) kebaikan Tuhan yang ditulis oleh Daud (Perhatikanlah ayat 14 – 19). Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)