BELAJAR dari RELASI Esau dan Yakub

Sahabat, pengalaman hidup kita bercerita bahwa dalam berelasi, kita tentu pernah bertengkar atau berselisih atau beda pendapat  dengan sesama. Dalam konflik tersebut, bisa saja ada yang tersinggung atau sakit hati. Jika dibiarkan, bisa jadi perasaan tersebut berubah menjadi dendam. Dalam situasi seperti itu harus ada pihak yang mengalah. Tentu saja hal itu bukan hal yang mudah. Ada perasaan takut, malu, dan gengsi, jika kita harus memohon maaf duluan. Sahabat, untuk itu saya mengambil Bacaan Sabda dari Kejadian 33:1-20.  Siapa yang tidak kecewa saat dikhianati oleh adik kandung sendiri? Itulah yang dialami oleh Esau. Esau begitu marah setelah ia ditipu oleh Yakub, adiknya. Pertama, Yakub telah berhasil “membeli” hak kesulungan milik kakaknya  seharga semangkuk kacang merah. Kedua, dengan cara yang licik, Yakub telah menyerobot berkat yang seharusnya menjadi miliknya. Esau dendam dan berikhtiar membunuh adiknya  (Kejadian 27:41). Sekarang tiba saatnya  bagi Sahabat untuk merenungkan bacaan kita pada hari ini. Tuliskan apa yang telah dilakukan oleh Yakub dan apa yang telah dilakukan oleh Esau, sehingga pada akhirnya antara kakak dan adik kandung tersebut terjadi rekonsiliasi yang begitu indah. Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)

Sepatutnya KITA BERSYUKUR

Hidup yang diberkati adalah janji Tuhan bagi orang percaya dan berkat itu adalah pasti, sebab janji Tuhan adalah ya dan amin.  Meski demikian bukan berarti perjalanan hidup kita akan mulus tanpa adanya kerikil.  Sahabat, meski di tengah masalah, ujian dan tantangan yang berat sekali pun, tangan kasih Tuhan tak pernah lelah untuk menopang kita dan penyertaan-Nya tidak pernah berubah.  Tuhan tidak akan pernah meninggalkan orang-orang yang senantiasa berharap kepada-Nya, bahkan sampai kepada anak cucunya. Sahabat, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 67:1-8. Allah adalah sumber segala berkat. Sepatutnya setiap orang memuji dan bersyukur kepada-Nya. Tetapi, hal tersebut  tidak secara otomatis menjadikan seseorang  mampu menaikkan pujian syukur kepada Allah. Karena kasih-Nya, Allah memberkati ciptaan-Nya supaya bangsa-bangsa di bumi dapat mengenal-Nya.  Bacaan kita hari ini berisi berkat Allah kepada umat-Nya. Allah memberkati kehidupan umat-Nya, sesudah kembali dari pembuangan. Berkat itu diucapkan melalui imam. Sahabat, dalam Perjanjian Lama, imam adalah wakil Allah untuk memberkati umat Israel supaya mereka mengalami kesejahteraan dari Allah. Ia memberkati dengan limpah agar semua suku-suku bangsa di bumi mengenal jalan-jalan-Nya. Berkat itu direspons umat dengan ucapan syukur. Umat bersukacita dan bersorak-sorai sebab Allah memerintah dengan adil. Ia memberkati tanah. Hasilnya dinikmati oleh segala suku bangsa di bumi. Mereka berkata, “Allah, Allah kita memberkati kita” (ayat 7). Agaknya nyanyian tersebut merupakan pujian syukur umat dalam ibadah selama musim panen. Sekarang tiba saatnya untuk merenungkan bacaan kita pada hari ini. Tolong tuliskan 3 berkat apa yang Sahabat peroleh dari perenungan tersebut. Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)

JANGAN LARI, HADAPILAH!

Sahabat, selamat jumpa kembali. Salam sehat dan tetap semangat  belajar firman Tuhan. Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Ratapan 3:25-48. Perkenankanlah saya menyampaikan sedikit catatan berkaitan dengan Bacaan Sabda kita pada hari ini. Sahabat, Ratapan 3:25-39 berisi lagu kebijaksanaan yang mengajarkan sikap mana yang harus diambil ketika dalam kesukaran. Yeremia mengajak para  pembacanya melihat ke dalam diri sendiri untuk menyelidiki dan meneliti apakah dirinya memahami kehendak Tuhan dalam hidupnya. Selain itu, untuk memetik pelajaran yang berharga dari sebuah peristiwa yang telah dialami. Pada bagian terakhir, ayat 40 – 48  berisi tentang pengakuan dosa. Dalam lagu kebijaksanaan tersebut, Yeremia menyatakan keyakinannya bahwa Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya dan bagi jiwa yang mencari Dia. Atas keyakinan tersebut, para pembaca diajak untuk menantikan pertolongan Tuhan “dengan diam”. Di sini, istilah “dengan diam” bukan berarti pasif, melainkan aktif karena dalam kerangka mencari Tuhan dan kehendak-Nya. Sahabat, selamat sejenak merenung. Tuliskanlah 3 berkat yang kamu peroleh dari bacaan kita pada hari ini. Tuhan memberkati. (pg)

BERHARGA di Mata TUHAN

Sahabat, bila saat ini kita sedang melewati masa-masa yang sulit, tidak menyenangkan, persoalan dan penderitaan datang silih berganti mewarnai hari-hari kita, jangan sekali-kali menyerah dan putus asa, apalagi sampai marah kepada Tuhan.  Bila pencobaan  diizinkan Tuhan terjadi dalam hidup kita, mungkin itu merupakan cara Tuhan untuk mengembangkan karakter kita.  Kita tidak akan bertumbuh tanpa melewati ujian atau pencobaan.  Jadi jangan terkejut dan berkecil hati!  Jangan pernah mau diintimidasi Iblis. Sahabat, ada cukup  banyak orang percaya yang menjadi frustasi, drop, kehilangan semangat dan tidak lagi berpaut kepada Tuhan saat dalam pencobaan.  Mari kita belajar dari Daud,  meski dalam keadaan yang sulit dan terancam, dia  senantiasa menggunakan bahasa iman.  Bahasa iman itu sangat penting dalam kehidupan kita agar kuasa pertolongan Tuhan dapat bekerja dalam kita.  Daud berkata, “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku;” (Mazmur 23:4a). Kalau kita yakin akan penyertaan Tuhan, sebagaimana Daud meyakininya, kita tidak akan berbicara mengenai lembah kekelaman, tetapi kita akan menggemakan penyertaan Tuhan di mana pun kita berada.  Bersama Tuhan Yesus kita akan aman dan terpelihara.  Seringkali kita tidak merasakan betapa Tuhan itu menyertai kita.  Kehadiran Tuhan tak perlu dirasakan dengan pancaindera kita, tapi kita harus yakin seperti Daud yang berkata, “Tuhan besertaku!”  Itulah sebabnya Daud tidak takut mestki berada dalam lembah kekelaman. Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Yesaya  43:1-7. Yesaya hidup saat Israel dalam tawanan Babel. Ia menyampaikan nubuatan dalam masa keruntuhan kerajaan Israel serta kemerosotan moral dan rohani bangsa Yehuda. Mereka dicemooh dan direndahkan oleh para musuh. Sekalipun dalam kondisi yang sulit, firman Allah juga menghibur umat-Nya. Selamat sejenak merenung. Tuliskan 2 hal yang Sahabat dapatkan yang dapat menjadi pegangan saat menghadapi dan melewati masa-masa sulit.  Tuhan memberkati. (pg)