TAURAT TUHAN: Penghiburan dan Kekuatan

Sahabat,  sebagai manusia biasa kadang saya juga menghadapi tekanan hidup yang sangat kuat, yang menyebabkan saya hampir menyerah kalah. Syukur janji-janji Tuhan yang terdapat di Alkitab selalu menjadi penghibur dan penguat  saya untuk terus berjuang menggapai kemenangan. Karena itu Bacaan Sabda saat ini  saya ambil dari Mazmur 119:49-64. Dari bacaan tersebut hal terindah yang dapat kita lihat yaitu kedekatan Pemazmur dengan Taurat Tuhan. Kehidupan yang dipenuhi rasa bakti dan syukur kepada Tuhan. Bahkan dia juga memerhatikan segala tingkah laku, jalan-jalannya, untuk tetap dapat  berada dalam koridor kebenaran Taurat Tuhan. Itulah hidup yang sungguh-sungguh indah karena sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan dan bergantung penuh kepada-Nya. Sahabat, Pemazmur mengajak kita untuk melihat beberapa hal yang penting dalam keyakinannya tentang Taurat Tuhan. Sekarang silakan sejenak merenungkan Bacaan Sabda dan temukan 3 hal penting yang menjadi keyakinan Pemazmur tentang Taurat Tuhan. Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)

ADA BAGIAN milik ORANG LAIN

Tahukah Sahabat bahwa tujuan Tuhan memberikan kelimpahan materi dalam hidup kita tidak pernah dimaksudkan hanya dipakai untuk kesenangan diri sendiri belaka, tetapi juga untuk menolong orang lain yang kekurangan. Kita diingatkan bahwa apa pun yang diberikan Tuhan kepada kita, ada bagian yang merupakan milik orang lain. Sesungguhnya memberi sama seperti orang yang sedang menabur.  Untuk dapat  menabur kita memerlukan benih.  Tuhan tahu akan hal tersebut, karena itu  Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu (2 Korintus 9:10).  Dengan kata lain Tuhan telah menyediakan segala sesuatu yang kita perlukan agar kita dapat memberi.  Sahabat, benih  sudah disediakan oleh Tuhan, dari pihak kita hanya diperlukan kemauan dan kerelaan  menabur benih tersebut.  Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk tidak memberi, yaitu mendukung pekerjaan Tuhan di muka bumi atau pun menolong sesama.  Banyak orang menunda-nunda waktu untuk memberi padahal benih sudah Tuhan beri.  Bacaan Sabda saya ambil dari: Pengkhotbah 11:1-8. Dari bacaan sabda tersebut temukan 2 (dua) alasan mengapa Pengkhotbah mengajak kita bukan hanya memberikan uang receh kepada mereka yang membutuhkan, tetapi juga memberi dengan cara berkorban. Selamat Sejenak Merenung. Tuhan memberkati. (pg)