Sang Panjunan dan Tanah Liat

Sesungguhnya, Tuhan selalu punya cara membentuk dan memroses kita, bisa melalui masalah, ujian, penderitaan, sakit-penyakit, krisis keuangan, bahkan melalui berkat atau kelimpahan. Tuhan memiliki hak penuh atas hidup kita karena Dialah Sang Panjunan, sedangkan kita ini adalah tanah liat, karena itu Ia akan membentuk kita sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya.  Sahabat, sebagai tanah liat kita tidak dapat menentukan sendiri akan menjadi perkakas yang bagaimana dan seperti apa kita ini karena hal itu sepenuhnya tergantung dari Sang Panjunan. Dari tanah liat yang sama, Sang Panjunan bisa  dan berhak  menciptakan sesuatu, entah itu pot bunga, kendi, kuali, tempayan, jun,  celengan, anglo, wajan, cobek, panci, poci, guci, dan lain sebagainya.    Bagaimana supaya kita menjadi perkakas yang mulia?  Tidak ada jalan lain selain kita harus tunduk, taat dan berserah penuh kepada Tuhan, menanggalkan manusia lama dan hidup sebagai manusia baru. Bacaan Sabda: Roma 9:19-29. Sahabat, mari kita renungkan sejenak. Berkat apa saja yang kita dapatkan dari perenungan kita saat ini? Tuhan memberkati. (pg)

TUHAN punya BANYAK CARA untuk MEWUJUDKAN Rancangan-Nya

Ada cukup banyak orang yang berpikir bahwa mereka dapat, dan bahkan harus menghitung-hitung segala tindakan dan keadaan untuk dapat menentukan hari depannya. “Masa depan kita ada di tangan kita sendiri”, begitu ungkapan yang sering kita dengar. Mungkin ada diantara kita yang pernah mendengar berbagai nasihat serupa dari beberapa orang  motivator, pesohor dan orang yang sukses dalam bisnisnya. Bagi mereka, segala segi kehidupan dapat dan harus diperhitungkan seperti layaknya menghitung satu ditambah satu saja. Sahabat, ada pula banyak orang yang berpendapat bahwa hidup ini tidaklah semudah apa yang bisa diprediksikan berdasarkan berbagai ilmu perhitungan. Ada banyak faktor yang tidak diketahui, unknown factors, yang bisa mempengaruhi hasil usaha manusia. Mereka menyebutnya sebagai unsur keberuntungan atau luck yang tidak bisa diduga. Karena itu mereka berpendapat  bahwa orang-orang yang tidak “bejo” hidupnya, tentu kurang berhasil sekalipun mereka sudah bekerja keras. Sebaliknya, ada juga orang-orang yang sukses sekalipun nampaknya santai-santai saja. Bagi orang percaya, segala sesuatu ada dalam rancangan Tuhan. Dalam hal ini, jalan pemikiran Tuhan sangat sulit ditebak manusia karena Tuhan mempunyai banyak cara untuk mencapai tujuan-Nya. Jika manusia berusaha menerka apa yang akan dilakukan Tuhan dalam hidup mereka, itu adalah sesuatu yang sia-sia,  jika Tuhan sendiri tidak mau menjelaskannya kepada mereka. Tuhan yang mahakuasa akan mewujudkan semua rancangan-Nya tanpa terpengaruh oleh tindakan manusia. Bacaan Sabda: 2 Petrus 1:16-21 dan Mazmur 139:17-18. Sahabat, mari kita renungkan sejenak. Berkat apa saja yang kita dapatkan dari perenungan kita saat ini? Tuhan memberkati. (pg)

MENGUNGKIT Kesalahan dan Dosa Masa Lalu

Rasa bersalah dan takut berlebihan dapat menghalangi kita melihat kasih dan anugerah Tuhan. Pengalaman dan pengetahuan kita yang terbatas sering membuat kita meragukan pengampunan tuntas Bapa yang menerima kembalinya anak yang hilang. Dalam keadaan demikian, seharusnya imanlah yang berbicara. Jika Tuhan tidak lagi mengingat dosa kita, masihkah perlu kita terus mengungkit kesalahan dan dosa masa lalu kita sendiri? Sahabat, seringkali timbul pergumulan dalam hati kita: “Apakah Tuhan sungguh melupakan dosa saya? Benarkah Dia telah mengampuni saya sepenuhnya?” Pertanyaan tersebut  ada kalanya muncul begitu saja di benak kita. Mungkin ada ketakutan yang besar setelah kita melakukan dosa. Atau ada rasa tidak layak yang menyiksa. Bisa juga rasa bersalah menindas dan melenyapkan sukacita kita. Sesungguhnya Tuhan kita adalah Tuhan yang baik dan pengampun. Itulah yang dialami dan dikisahkan kembali oleh Daud. Memang dosa Daud tercatat dalam Alkitab dan tidak pernah dapat dihapus sepanjang sejarah umat manusia. Tetapi oleh kebaikan Tuhan, dosa itu sudah Tuhan ampuni.  Bacaan Sabda: Mamur 103:1-22 dan Yesaya 1:18. Sahabat, mari kita renungkan sejenak. Berkat apa saja yang kita dapatkan dari perenungan kita saat ini? Tuhan memberkati. (pg)