Sahabat, hidup tidak selalu terasa indah dan menyenangkan. Terkadang, kehidupan terasa menyesakkan dan begitu berat untuk dijalani. Saat itu, mungkin kamu hanya mampu berteriak, “Tuhan beri aku kekuatan untuk melewati semua itu.”
Kekuatan dari Tuhan, Sang Penolong yang akan memampukan kita menghadapi dan melewati segala tantangan hidup. Berapa pun usia kita dan betapa kayanya pengalaman hidup yang kita miliki, kita tidak akan mampu mengatasi tantangan dan rintangan hidup dengan kekuatan sendiri. Kekuatan Tuhan yang akan menjadi PENOPANG kita dalam masa kesukaran. Hal itu karena Tuhan setia kepada umat-Nya. Dia akan mendengar setiap teriakan minta pertolongan yang diucapkan hamba-Nya. Sesungguhnya hanya Tuhan yang dapat menjadi penopang hidup kita.
Untuk lebih memahami topik tentang: “TUHAN: Sang Penopang Hidup”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 145:1-21. Sahabat, Mazmur 145 merupakan mazmur yang merangkum pengenalan Daud akan Allah yang dia sembah, sebuah pujian syukur atas pemeliharaan Allah yang senantiasa bermurah hati kepada umat-Nya.
Daud sebagai manusia biasa seperti kita, mengalami pergumulan hidup yang tak beda jauh dengan kita, bahkan mungkin lebih berat karena masalah yang dialaminya dapat mengancam keselamatan jiwanya. Namun meski berada di bawah bayang-bayang maut setiap hari Daud tetap mampu menjaga sikap hatinya, sehingga dari bibirnya selalu keluar ucapan yang memuliakan Tuhan (ayat 1-2).
Hal tersebut jelas berbeda dengan respons hati kebanyakan orang percaya yang ketika masalah datang, lupa akan kasih dan kebaikan Tuhan, dan tak menunggu waktu lama mereka akan langsung mengeluh dan bersungut-sungut kepada-Nya.
Sahabat, untuk dapat memuji Tuhan di segala segala musim kehidupan, harus ada pengertian dan pengakuan terhadap kebaikan-Nya, “TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.” (ayat 8-9).
Jika orang tidak pernah merasa bahwa Tuhan itu baik dan pengasih, mana mungkin ia dapat memuji Dia? Sebaliknya yang keluar dari mulutnya adalah ungkapan-ungkapan kekecewaan dan ketidakpuasan kepada Tuhan atas masalah yang sedang menimpanya.
Sahabat, sebagai umat ciptaan-Nya sepatutnya kita bersyukur kepada Tuhan (ayat 10). Orang yang telah mengalami pertolongan Tuhan dan kebaikan-Nya pasti tahu arti pentingnya berterima kasih dan mengucap syukur (ayat 16 – 18).
Karya agung-Nya akan diberitakan ke seluruh penjuru dunia. Tuhan menopang dan memelihara hidup umat-Nya. Segala jalan-Nya ditandai dengan keadilan dan kesetiaan (ayat 10b-20). Karena itu, Daud menyimpulkan puji-pujian kepada Allah sebagai tindakan yang berkelanjutan untuk selamanya (ayat 21).
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Hikmat apa yang Sahabat peroleh melalui perenunganmu pada hari ini?
- Apa yang Sahabat pahami dari ayat 16-18?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Di sepanjang sejarah, Allah adalah Raja atas umat-Nya. (pg).