The Deceiver’s End of Life

The Deceiver’s End of Life

PENYESAT. Sahabat, jangan mau disesatkan. Hati-hati!!! Penyesat ada di sekitar kita dan mungkin dia adalah orang yang kita kenal atau dekat dengan kita. Ada ungkapan dalam bahasa Jawa yang sudah cukup kita kenal: “Ojo gumunan” (jangan mudah terpesona). Ungkapan tersebut hendak menasihati agar kita tidak mudah terpesona ketika kita melihat seseorang atau sebuah peristiwa yang menakjubkan,  supaya kita tidak mudah disesatkan.

Kita perlu berhati-hati ketika bertemu dengan orang yang tebar pesona dan mengajak kita meninggalkan Tuhan, kemudian mengikuti allah lain. Penyesat semacam itu, bisa saja benar-benar membuat kita terpesona karena tanda atau mukjizat yang ia janjikan benar-benar terwujud. Tetapi, Tuhan berpesan agar hanya Dia saja yang kita ikuti; Dia seorang yang harus kita takuti; perintah-perintah-Nya yang kita pegang dengan teguh; dan suara-Nya yang kita dengarkan (Ulangan 13:1-4). 

Hal tersebut  penting  kita ingat, sebab allah lain belum tentu berbentuk berhala. Bisa jadi, penyesat yang tebar pesona dengan tanda atau mukjizat itu justru memberitakan “Kristus.” Namun sayangnya, bukan Kristus sebagaimana disaksikan dalam Alkitab, melainkan kristus yang lain.

Berhadapan dengan tipu muslihat semacam itu,  kita harus berhati-hati. Jangan mudah terpesona pada orang yang membawa-bawa nama Kristus, bahkan meskipun ia bisa membuat tanda dan mukjizat! Kristus tidak suka mengobral tanda dan mukjizat. Tidak tiap hari ada roti yang digandakan atau orang sakit disembuhkan. Tetapi, tiap hari, bahkan tiap detik, Ia selalu ada bersama kita karena Ia adalah Immanuel!

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab 2 Raja-raja dengan topik: “The Deceiver’s End of Life (Akhir Hidup Sang Penyesat)”. Bacaan Sabda diambil dari 2 Raja-raja 9:30-37. Sahabat, satu-satunya perempuan yang secara khusus dinubuatkan kematiannya dan kematiannya yang mengenaskan diceritakan secara mendetail adalah Izebel.

Yehu sampai ke Yizreel, tempat Izebel tinggal. Izebel menghias diri serta menjenguk dari jendela dan menyindir Yehu yang ia sebut sebagai Zimri, seorang yang membunuh tuannya (Ayat 30-31; lihat 1Raj. 16:8-13). Yehu berteriak kepada pegawai Izebel, “Siapa yang di pihakku?” Ketika ada dua tiga orang pegawai istana menjenguk kepadanya, Yehu menyuruh mereka menjatuhkan Izebel (Ayat 32-33). 

Mereka melakukannya,  sehingga darah Izebel memercik ke dinding dan ke kuda, dan mayatnya pun terinjak-injak (Ayat 33). Ketika Yehu meminta orang untuk menguburkan mayat Izebel, ternyata yang tertinggal dari Izebel hanyalah kepala, kedua kakinya, dan kedua telapak tangannya (Ayat 34-35). Ini menggenapi firman Tuhan: “Di kebun di luar Yizreel akan dimakan anjing daging Izebel” (Ayat 36; lihat 1 Raja-raja 21:23)

Sahabat, mengapa Tuhan sampai secara khusus menubuatkan kematian Izebel dan mengisahkannya dengan begitu mendetail? Itu  karena Izebel adalah orang yang menyesatkan banyak umat Allah. Ia membawa Ahab dan seluruh Israel secara resmi menyembah Baal dan Asyera (1Raja-raja 16:30-33). Nama Izebel kemudian dipakai untuk menunjukkan orang yang membawa umat menyembah berhala (Wahyu 2:20).

Nubuat kematian dan detail kematian Izebel yang mengenaskan menunjukkan betapa Allah sangat membenci Izebel dan orang seperti dia, yang menyesatkan umat dan membawa umat menyembah allah lain. Karena itu, kita harus sangat hati-hati, jangan sampai dalam kelemahan, kita juga membuat banyak saudara seiman kita ikut berdosa. Paulus juga mengingatkan kita untuk tidak menjadi batu sandungan bagi saudara seiman kita (1Korintus 8:13). Apalagi, jika kita sampai mengambil bagian dalam menyesatkan umat Allah.

Sahabat, Tuhan kiranya memampukan kita bertindak benar dan mampu mengajarkan kepada orang lain hanya kebenaran-Nya. Tuhan juga kiranya menjauhkan kita dari perilaku atau keinginan menyesatkan umat-Nya. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari Wahyu 2:20?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Jangan buka celah yang dapat melemahkan iman percaya kita dengan ajaran-ajaran yang menyesatkan. (pg).

Renungan Lainnya