Jangan Gampang BERNAZAR

Jangan Gampang BERNAZAR

Mungkin ada diantara kita begitu mendengar kata Nasar langsung pikirannya tertuju kepada penyanyi dangdut  terkenal:  Nassar Sungkar atau King Nassar. Maaf, kali ini saya tidak hendak membicarakan tentang penyanyi tersebut. Saya akan membicarakan tentang NAZAR yang berarti mengikat diri kepada suatu janji. Pemakaian nazar dalam Alkitab selalu menyebut nama Allah.

Sahabat, bernazar bisa berupa janji untuk melaksanakan suatu tin­dakan atau menjauhkan diri dari suatu tindakan untuk memperoleh belas kasihan Allah. Biasanya nazar diucapkan dengan suara nyaring dan ikatannya sama kudusnya dengan sumpah.  Oleh karena itu, janganlah bernazar tanpa  mempertimbangkannya dengan sungguh-sungguh,  sebab orang yang bernazar harus memenuhi nazarnya, maka jangan gampang bernazar.

Untuk lebih memahami topik tentang: “Jangan Gampang BERNAZAR”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Bilangan 30:1-16. Sahabat, sangat menarik, dalam bacaan kita pada hari ini  nazar laki-laki dan perempuan dibedakan. Ada pesan yang sangat kuat bahwa seorang perempuan bergantung pada laki-laki, apakah  itu ayahnya atau suaminya.

Perihal nazar, Allah memerintahkan kepada umat-Nya bahwa setiap orang yang bernazar haruslah melakukan tepat seperti apa yang sudah diucapkannya. Seorang yang bernazar disebut sebagai nazir. Seorang nazir dilarang melanggar nazar yang diucapkannya di hadapan Allah. Seorang nazir yang melanggar nazarnya sama halnya dengan melanggar perintah Allah.

Sahabat, pada saat itu bangsa Israel cenderung patriarkat. Tampaknya juga,  Allah menghendaki seorang ayah atau suami untuk memutuskan berlaku atau tidak berlakunya nazar yang diucapkan oleh anaknya perempuan atau istrinya. Jika ayah atau suami diam, maka nazar itu akan berlaku. Jika ayah atau suami melarang, maka nazar itu tidak berlaku dan Allah mengampuni anaknya perempuan atau istrinya yang telah bernazar.

Sejauh ini kita berupaya memahami ketetapan Allah yang diberikan kepada umat-Nya. Kita menyadari bahwa nazar sangatlah penting bagi kehidupan iman kita dan perlu perhatian yang serius. Tuhan Yesus pernah menyinggung tentang nazar dalam khotbah-Nya di atas bukit. Yesus menekankan perihal melanggar sumpah atau nazar yang artinya sama dengan bersumpah palsu. Jadi, jauh lebih baik kita tidak bersumpah. Ketimbang bersumpah, jauh lebih baik bagi kita berkata benar

Sahabat, ketetapan yang ada di Bilangan 30 merupakan peringatan bagi kita untuk berhati-hati dengan perkataan kita. Jangan sembarangan berucap. Pertimbangkan baik-baik ikrar atau janji yang kita ucapkan di hadapan Tuhan. Yakinkan diri bahwa kita sanggup menepatinya.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, tolong bagikan pemahamanmu tentang nazar dan peringatan apa yang kamu dapatkan. Selamat sejenak merenung. Ingatlah, lebih baik tidak bernazar daripada kita bernazar tapi  tidak bisa menepatinya. (pg).

Renungan Lainnya