JALAN TUHAN adalah KASIH SETIA

JALAN TUHAN adalah KASIH SETIA

Sahabat, pengalaman kita dalam hidup bermasyarakat bercerita bahwa mereka yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi, hidup dalam kemapanan, berada di puncak karir, wajah tampan/cantik dan berperawakan bagus seringkali berjalan dengan membusungkan dada, merasa semua yang dimiliki adalah karena kesanggupan dan kemampuan dirinya.

Lebih parah lagi, ada cukup banyak orang menganggap remeh dan sepele segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupannya sehari-hari.  Dapat tidur nyenyak semalaman dan bangun pagi dengan kekuatan baru, badan dalam keadaan sehat dan tidak sakit-sakitan, pergi pulang dari kantor atau sekolah dalam keadaan  selamat, semuanya dianggap sebagai hal yang biasa dan lumrah saja. 

Kita seringkali tidak menyadari ketika tubuh ini sehat, pekerjaan atau usaha berjalan lancar, rumah tangga adem ayem, anak-anak bertumbuh secara sehat dan pintar adalah karena KASIH SETIA TUHAN, tidak datang atau terjadi dengan begitu saja. Kita kurang dapat menghargai kasih setia Tuhan. Sesungguhnya jalan Tuhan adalah kasih setia.

Hari ini kita melanjutkan belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “JALAN TUHAN adalah KASIH SETIA”. Untuk itu Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 10:20-34. Sahabat, Yesaya memulihkan semangat orang-orang Israel yang tersisa, yaitu mereka yang masih setia kepada Allah. Ia mengatakan bahwa Tuhan akan memelihara dan memulihkan kaum sisa Israel. Mereka akan kembali kepada Allah untuk bertobat dan bersandar kepada-Nya. Harapan Israel terletak pada kaum sisa yang masih memelihara iman dan kesetiaan kepada Allah Israel.

Tuhan menghukum umat-Nya bukan untuk membinasakan, melainkan untuk menyadarkan mereka agar berbalik kepada-Nya. Masa penghukuman berakhir dan diganti dengan masa keselamatan (ayat 20-23). Kaum sisa Israel selamat bukan karena kehebatan mereka, tetapi karena Allah berkehendak.

Israel masih ketakutan dan berkumpul bukan untuk berperang, melainkan untuk melarikan diri dari penyerangan Asyur. Padahal, Israel tidak perlu takut kepada Asyur karena mereka mempunyai Allah Yang Mahakuasa yang mampu menghancurkan Asyur (ayat 24-27a). Cara Tuhan menghancurkan Asyur digambarkan seperti menebang pohon untuk merobohkan kekuatan dan kesombongan Asyur (ayat 33-34).

Sahabat, kita harus belajar dari kisah Israel. Mereka meninggalkan Allah dan mencari solusi sendiri yang tampaknya menyenangkan, tetapi membawa celaka. Namun, karena anugerah Tuhan, siapa pun yang sudah melukai hati Allah, jika ia mau bertobat dan kembali kepada-Nya, Allah akan menerimanya kembali.

Tentu saja, tidak ada seorang pun di antara kita yang ingin ditimpa penderitaan. Karena itu, mari kita menyatakan kesetiaan iman kepada Allah agar kita senantiasa merasakan kasih dan pertolongan-Nya. Apa yang kita rencanakan dan lakukan tetap dalam naungan berkat-Nya. Mari kita dengan setia terus melakukan firman-Nya. Dengan demikian, selalu ada sukacita dalam hidup kita.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Hikmat apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 24-27a?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Tanpa kasih setia Tuhan, dengan apakah kita akan bertahan dalam menghadapi berbagai persoalan hidup? (pg).

Renungan Lainnya