Humble and Serve

Humble and Serve

KAMIS PUTIH. Kamis Putih (Maundy Thursday) merupakan  bagian dari perayaan dalam masa Raya Paskah, yang diadakan satu hari sebelum Jumat Agung. Untuk tahun 2023 jatuh pada tanggal 6 April 2023. Perayaan Kamis Putih dikenal dalam peristiwa perjamuan malam Yesus bersama murid-murid-Nya dan pembasuhan kaki sebelum Dia menyerahkan diri-Nya untuk disalibkan. 

Sahabat, ada dua unsur utama yang diperingati dalam liturgi Kamis Putih yaitu perjamuan malam terakhir (dan perintah untuk mengadakan perjamuan kudus) dan membasuh kaki sebagai simbol hamba yang melayani. Perjamuan malam tersebut memiliki makna pengucapan syukur dan peringatan akan Yesus dalam keselamatan oleh kematian-Nya. 

Dalam rangka memperingati Kamis Putih, hari ini saya mengajak Sahabat untuk merenungkan Injil Yohanes dengan topik: “Humble and Serve (Rendah Hati dan Melayani)”. Bacaan Sabda diambil dari Yohanes 13: 1-17. Sahabat,  ada ungkapan dalam bahasa Jawa yang sangat menarik:  Rumangsa Sarwa Duwe dan Sarwa Duwe Rumangsa.  Dua kalimat ini dibolak-balik saja penulisannya, akan tetapi memiliki makna sangat jauh berbeda. 

Pertama, kalimat Rumangsa Sarwa Duwe atau “Merasa Serba Punya” menunjukkan watak suka pamer, merasa sudah memiliki segala-galanya, dan dapat mengatur segalanya sesukanya. Kedua,  Sarwa Duwe Rumangsa atau “Serba Punya Rasa” menunjukkan perilaku yang penuh dengan belas kasih, bijaksana dalam semua hal, dan merasa bersalah atau berdosa, jika membuat susah orang lain.

Sahabat, dalam bacaan kita pada hari ini,  tindakan  penuh  belas kasih  ditunjukkan oleh Tuhan Yesus kepada para murid. Saat itu, Tuhan Yesus sudah mengetahui bahwa  sudah waktunya  Dia meninggalkan dunia ini dan kembali kepada Bapa. Sungguh kasih Tuhan Yesus sangat besar kepada umat kepunyaan-Nya. Meskipun Dia mengetahui salah seorang dari antara para murid yaitu Yudas Iskariot akan mengkhianati-Nya,  namun,  Dia yang adalah Guru dan Tuhan  mau untuk merendahkan hati membasuh kaki para murid-Nya. Dengan membasuh kaki para murid, Tuhan Yesus ingin memberikan pengajaran tentang:

Pertama, tindakan membasuh kaki adalah simbol untuk kematian Tuhan Yesus yang akan membersihkan dosa manusia. Tuhan Yesus sebagai Guru dan Tuhan yang akan memberikan keselamatan. 

Ketika Tuhan Yesus bersama para murid di dalam perjamuan memperingati hari raya Paskah Yahudi, dalam tradisinya akan selalu ada hidangan atau olahan daging anak domba jantan. Hal tersebut sebagai pengingat ketika Allah akan membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir (Keluaran 12:14). Selain itu Allah memberikan perintah, supaya bangsa Israel menyembelih anak domba jantan dan darahnya harus dibubuhkan pada ke dua tiang pintu dan ambang atas rumah-rumah orang Israel (Keluaran 12:7). Dengan begitu umat Israel terhindar dari hukuman Allah dan mendapatkan keselamatan serta bisa keluar dari tanah Mesir.  Tuhan Yesus sendiri yang akan menjadi domba Paskah, yang mengeluarkan manusia dari hukuman dosa dan memberikan keselamatan untuk umat kepunyaan-Nya.

Kedua, tindakan membasuh kaki mengingatkan dan memberikan teladan kepada para murid. Bahwa setelah menerima Tuhan Yesus sebagai Guru dan Tuhan, para murid harus masuk di dalam sikap hidup yang baru yaitu meneladani Tuhan Yesus yang mau merendahkan hati dan melayani. 

Sahabat, memiliki sikap Sarwa Duwe Rasa atau “Serba Punya Rasa” sungguh diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi bagi orang percaya, karena kita merupakan manusia yang penuh dengan dosa, yang sudah menerima keselamatan di dalam Tuhan Yesus. Dia sudah mau menunjukkan kasih-Nya kepada kita. Maka mari kita selalu menunjukkan sikap rendah hati dan mau melayani dengan rasa hormat dan penuh kasih kepada sesama. Haleluya! Tuhan itu baik.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami pahami tentang Kamis Putih?

Humble and Serve

KAMIS PUTIH. Kamis Putih (Maundy Thursday) merupakan  bagian dari perayaan dalam masa Raya Paskah, yang diadakan satu hari sebelum Jumat Agung. Untuk tahun 2023 jatuh pada tanggal 6 April 2023. Perayaan Kamis Putih dikenal dalam peristiwa perjamuan malam Yesus bersama murid-murid-Nya dan pembasuhan kaki sebelum Dia menyerahkan diri-Nya untuk disalibkan. 

Sahabat, ada dua unsur utama yang diperingati dalam liturgi Kamis Putih yaitu perjamuan malam terakhir (dan perintah untuk mengadakan perjamuan kudus) dan membasuh kaki sebagai simbol hamba yang melayani. Perjamuan malam tersebut memiliki makna pengucapan syukur dan peringatan akan Yesus dalam keselamatan oleh kematian-Nya. 

Dalam rangka memperingati Kamis Putih, hari ini saya mengajak Sahabat untuk merenungkan Injil Yohanes dengan topik: “Humble and Serve (Rendah Hati dan Melayani)”. Bacaan Sabda diambil dari Yohanes 13: 1-17. Sahabat,  ada ungkapan dalam bahasa Jawa yang sangat menarik:  Rumangsa Sarwa Duwe dan Sarwa Duwe Rumangsa.  Dua kalimat ini dibolak-balik saja penulisannya, akan tetapi memiliki makna sangat jauh berbeda. 

Pertama, kalimat Rumangsa Sarwa Duwe atau “Merasa Serba Punya” menunjukkan watak suka pamer, merasa sudah memiliki segala-galanya, dan dapat mengatur segalanya sesukanya. Kedua,  Sarwa Duwe Rumangsa atau “Serba Punya Rasa” menunjukkan perilaku yang penuh dengan belas kasih, bijaksana dalam semua hal, dan merasa bersalah atau berdosa, jika membuat susah orang lain.

Sahabat, dalam bacaan kita pada hari ini,  tindakan  penuh  belas kasih  ditunjukkan oleh Tuhan Yesus kepada para murid. Saat itu, Tuhan Yesus sudah mengetahui bahwa  sudah waktunya  Dia meninggalkan dunia ini dan kembali kepada Bapa. Sungguh kasih Tuhan Yesus sangat besar kepada umat kepunyaan-Nya. Meskipun Dia mengetahui salah seorang dari antara para murid yaitu Yudas Iskariot akan mengkhianati-Nya,  namun,  Dia yang adalah Guru dan Tuhan  mau untuk merendahkan hati membasuh kaki para murid-Nya. Dengan membasuh kaki para murid, Tuhan Yesus ingin memberikan pengajaran tentang:

Pertama, tindakan membasuh kaki adalah simbol untuk kematian Tuhan Yesus yang akan membersihkan dosa manusia. Tuhan Yesus sebagai Guru dan Tuhan yang akan memberikan keselamatan. 

Ketika Tuhan Yesus bersama para murid di dalam perjamuan memperingati hari raya Paskah Yahudi, dalam tradisinya akan selalu ada hidangan atau olahan daging anak domba jantan. Hal tersebut sebagai pengingat ketika Allah akan membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir (Keluaran 12:14). Selain itu Allah memberikan perintah, supaya bangsa Israel menyembelih anak domba jantan dan darahnya harus dibubuhkan pada ke dua tiang pintu dan ambang atas rumah-rumah orang Israel (Keluaran 12:7). Dengan begitu umat Israel terhindar dari hukuman Allah dan mendapatkan keselamatan serta bisa keluar dari tanah Mesir.  Tuhan Yesus sendiri yang akan menjadi domba Paskah, yang mengeluarkan manusia dari hukuman dosa dan memberikan keselamatan untuk umat kepunyaan-Nya.

Kedua, tindakan membasuh kaki mengingatkan dan memberikan teladan kepada para murid. Bahwa setelah menerima Tuhan Yesus sebagai Guru dan Tuhan, para murid harus masuk di dalam sikap hidup yang baru yaitu meneladani Tuhan Yesus yang mau merendahkan hati dan melayani. 

Sahabat, memiliki sikap Sarwa Duwe Rasa atau “Serba Punya Rasa” sungguh diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi bagi orang percaya, karena kita merupakan manusia yang penuh dengan dosa, yang sudah menerima keselamatan di dalam Tuhan Yesus. Dia sudah mau menunjukkan kasih-Nya kepada kita. Maka mari kita selalu menunjukkan sikap rendah hati dan mau melayani dengan rasa hormat dan penuh kasih kepada sesama. Haleluya! Tuhan itu baik.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami pahami tentang Kamis Putih?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Sesungguhnya kita adalah orang yang berbahagia dan diberkati ketika kita menjadi orang yang rendah hati dan melayani sesama. (pg).

Renungan Lainnya