God’s Help in Difficult Times

God’s Help in Difficult Times

PERTOLONGAN TUHAN. Sahabat, mungkin ada diantara kita yang  berpikir bahwa pertolongan Tuhan paling nyata kita rasakan ketika hidup kita berjalan dengan lancar, mulus, tanpa rintangan. Namun, pengalaman hidup kita justru bercerita bahwa kita biasanya lebih merasakan pertolongan Tuhan  ketika kita sedang mengalami kesulitan. Pada saat yang demikian kita begitu bergantung penuh kepada pertolongan Tuhan dan karenanya lebih dapat melihat dan menghargai ketika pertolongan Tuhan itu datang.

Saya yakin setiap  orang pasti pernah mengalami masalah atau kesulitan dalam hidup dan berharap mendapatkan pertolongan atau jalan keluar. Sesungguhnya Tuhan tidak pernah terlambat memberikan pertolongan. Hanya saja kita yang terkadang mengharapkan segala sesuatu terjadi harus seperti yang kita harapkan dan terjadi di waktu yang kita inginkan. Saat memerlukan sesuatu kita berharap bisa langsung terwujud sesuai dengan waktu kita. Begitu juga saat ada masalah atau kesulitan, sakit penyakit, dan lain-lain, kita berharap segera ada jalan keluarnya.

Tuhan menolong kita berdasarkan kuasa, kekayaan dan kemuliaan-Nya.  Karena itu jangan pernah mereka-reka jalan Tuhan.   Pertolongan dan janji pemulihan Tuhan pasti akan terjadi sesuai waktu-Nya.  Karena itu dalam menantikan pertolongan Tuhan kita diminta untuk bersabar dan berserah penuh kepada-Nya;  dan yang pasti, pertolongan Tuhan itu selalu mendidik dan mendewasakan kita.

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab 2 Samuel dengan topik: “God’s Help in Difficult Times (Pertolongan Tuhan dalam Kesulitan)”. Bacaan Sabda diambil dari 2 Samuel 17:1-29. Sahabat, seperti yang direncanakan Daud, Husai berpura-pura berpihak kepada Absalom dan dalam kedaulatan Tuhan, nasihat Ahitofel yang baik tidak diterima (Ayat 14). Sesuai rencana, Husai harus mengirimkan kabar kepada Daud lewat kedua anak imam Zadok dan Abyatar, yaitu Ahimaas dan Yonatan (2 Samuel 15:27-29).

Sahabat, rencana tersebut hampir saja gagal karena keduanya ketahuan. Hanya karena kedaulatan Tuhan, mereka selamat dari orang-orangnya Absalom. Mereka pun dapat menyampaikan berita kepada Daud (Ayat 21), sehingga Daud dan pasukannya dapat mengambil tindakan dengan cepat dan tepat (Ayat 22). Daud luput dari upaya Absalom membinasakannya (Ayat 23).

Di pihak Absalom, kecerobohan dan kesalahan yang dilakukannya dengan menolak nasihat Ahitofel, membuat posisi Absalom melemah. Ditinggal oleh Ahitofel yang bunuh diri karena merasa gagal, Absalom tidak lagi mendapatkan nasihat yang kualitasnya seolah dari Tuhan sendiri (2 Samuel 16:23). Dengan demikian kekalahan Absalom hanya tinggal menunggu waktu.

Pertolongan Tuhan ternyata tidak hanya sampai disini. Ketika Daud tiba di Mahanaim, ternyata sudah ada sahabat-sahabat lama yang mendukung Daud dan pasukannya dengan berbagai kebutuhan praktis sehari-hari (Ayat 27-28). Pertolongan Tuhan dalam berbagai aspek dalam masa kesulitan Daud ini merupakan pertolongan yang pasti sangat mengharukan Daud.

Sahabat, yakinlah  bahwa Tuhan akan memberikan pertolongan dan jalan keluar   kepada kita jika kita mau  bergantung hanya kepada-Nya. Marilah kita membuka mata kita sehingga dapat melihat pertolongan Tuhan yang begitu berlimpah dalam hidup kita, terutama ketika kita dalam kesulitan. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 14?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Tuhan selalu punya cara tersendiri untuk menolong dan memulihkan kita, karena itu tetaplah berharap dan percaya kepada-Nya! (pg).

Renungan Lainnya