Saat Pandemi Covid-19 melanda dunia, hampir semua orang merasakan bahwa hidup itu penuh dengan kesulitan, keterbatasan, kekhawatiran, dan ketidakpastian. Dalam waktu singkat Pandemi telah mengubah banyak hal dalam kehidupan di dunia ini. Telah terjadi tragedi besar di dunia ini.
Sahabat, kita perlu menyadari bahwa kehidupan tidak selalu berjalan sesuai keinginan kita. Banyak hal yang tiba-tiba terjadi di luar jangkauan pemikiran kita dan kita tidak siap untuk menerimanya.
Sangat menarik, Hannah Whitall Smith, penulis buku The Christian’s Secret of a Happy Life menafsirkan bahwa kata, “kebaikan” dalam Roma 8:28 bermakna “serupa atau segambar dengan Kristus”. Itu berarti bahwa kesulitan-kesulitan (tragedi) ataupun derita yang kita alami bertujuan membentuk kita untuk menjadi serupa dengan Kristus.
Yang paling penting bagi kita, apa yang harus kita kerjakan ketika tragedi melanda? Carilah Tuhan dan mintalah pertolongan kepada-Nya karena dalam Tuhan ada pengampunan dan pertolongan.
Untuk lebih memahami topik tentang: “Dalam TUHAN ada PENGAMPUNAN dan PERTOLONGAN”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 79:1-13. Sahabat, Pemazmur menceritakan kesusahan yang dialami oleh bangsa Israel karena ancaman dari bangsa-bangsa lain yang telah memasuki Yerusalem. Mereka menghancurkan Bait Allah, kota, dan rakyat (ayat 1-3). Itulah peristiwa yang menandai jatuhnya Kerajaan Yehuda (Israel Selatan) ke tangan Babel (2 Raja-Raja 25:8-10). Peristiwa itu ditambah dengan penghinaan atas iman mereka kepada Allah yang gagal menolong mereka dari kehancuran (ayat 10).
Sekalipun dihina seperti itu, Pemazmur tidak menunjukkan kegoyahan iman kepada Allah. Sebaliknya, ia menyerukan perlunya dasar iman yang teguh, yaitu satu-satunya sumber pertolongan yang sejati ada dalam Tuhan. Dalam kesusahan dan penderitaan yang hebat itulah, seruan permohonan ini ditujukan kepada Allah. Seruan itu disertai dengan pengakuan dosa sebagai bentuk refleksi diri yang jujur bahwa penderitaan yang mereka alami merupakan konsekuensi dan akibat dosa umat (ayat 8-9). Pertolongan dan pengampunan dari Allah saja yang melahirkan rasa syukur dan puji-pujian (ayat 13).
Sahabat, sesungguhnya hampir setiap orang pernah mengalami kesusahan dan penderitaan, baik dalam hal pribadi, keluarga, karir, bergereja, bermasyarakat, dan sebagainya. Saat menghadapi hal itu, kita pasti berharap agar bisa dilepaskan dari kesusahan dan penderitaan. Sebagai orang beriman kita harus mencari pertolongan dari Tuhan. Kita datang di hadapan-Nya dengan segala kejujuran dan kerendahan hati.
Ketika kita meminta bantuan Allah, satu kondisi yang diperlukan, yakni memercayakan segala sesuatu ke dalam tangan-Nya. Sebab, kita tahu dalam Tuhan ada pengampunan dan pertolongan, dan Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya (Pengkhotbah 3:11).
Berdasarkan hasil perenunganmu pada hari ini, bagikanlah pelajaran apa yang Sahabat peroleh? Selamat sejenak merenung. Mari kita berdoa, “Bapa ajar kami untuk mencari pertolongan hanya kepada-Mu saja.” (pg)