Sahabat, ketika saat ini Covid-19 kembali mengganas di bumi Pertiwi, masihkah dari mulut kita mampu berucap: “Syukur kepada Tuhan”. Adalah mudah untuk bersyukur ketika kita dalam keadaan baik, tapi bagaimana jika keadaan berbalik 180 derajat: Sakit, bangkrut, kesesakan, kesusahan, masalah, penderitaan, krisis, dan gagal yang kita alami, masih sanggupkah kita mengucap syukur kepada Tuhan?
Dalam mengarungi kehidupan ini tidak selamanya pelayaran yang kita tempuh selalu mulus dan tenang, kadang bahtera hidup kita harus mengalami hantaman ombak, angin topan, bahkan terjangan gelombang yang besar dan dahsyat. Kita perlu terus belajar untuk senantiasa bersyukur dalam segala kondisi dan situasi.
Untuk lebih memahami topik tentang: “Belajar SENANTIASA BERSYUKUR”. Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 65:1-14. Sahabat, Mazmur 65 terdiri dari 3 bagian: Pertama: Puji-pujian kepada Allah yang mendengar doa. Umat memasyhurkan Allah di Sion. Mereka datang kepada Allah (ayat 2-3). Di hadapan Allah, Daud sadar akan keberdosaannya dan Tuhan mengampuninya (ayat 4), lalu Daud memuji Allah: “Berbahagialah orang yang Kaupilih, yang Kaupanggil untuk diam di rumah-Mu (ayat 5).
Allah telah memilih umat-Nya, namun mereka dapat jatuh ke dalam dosa. Dalam hal ini, kasih setia Tuhan lebih besar daripada keberdosaan manusia. Karena itu, Tuhan mengampuni, memulihkan, dan tetap memberkati umat-Nya.
Kedua: Daud memuji Allah karena perbuatan-Nya yang dahsyat (ayat 6-9). Kedahsyatan itu dilakukan Tuhan dalam keadilan dan keperkasaan. Dari Sion, Allah mencurahkan berkat-Nya kepada semua orang. Mereka dipuaskan dengan segala hal yang baik. Karena itu, semua bangsa berharap kepada Tuhan.
Ketiga: Tuhan memberkati ladang dan ternak (ayat 10-14). Tuhan memelihara tanah dengan hasil yang melimpah dan Ia memberkatinya. Tuhan menurunkan hujan sehingga padang rumput menjadi subur dan menghasilkan buahnya dengan limpah. Daud menyatakan bahwa semua ini karena berkat Allah.
Sahabat, Daud mengakui kuasa Allah nyata atas segala sesuatu. Allah menopang dan menyuplai semua kebutuhan umat-Nya. Sudah seharusnya mereka bersyukur. Selayaknya sorak-sorai dan nyanyian syukur dinaikkan kepada Allah. Naikkanlah nyanyian syukur karena berkat Allah. Pujilah nama-Nya. Allah menyukai ucapan syukur umat-Nya. Semoga kita dengan penuh semangat senantiasa MENGGEMAKAN UCAPAN SYUKUR.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, Sahabat, tuliskanllah secara singkat pengalamanmu sendiri, apakah kamu bisa senantiasa bersyukur dalam segala situasi dan kondisi? Selamat sejenak merenung. Yakinlah, Tuhan selalu punya rencana yang baik bagi kita di setiap keadaan, karena itu tetaplah bersyukur! (pg)