BERHARGA DAN MULIA : DALAM PELUKAN KASIH ALLAH
Harland Sanders (pendiri Kentucky Fried Chicken) merupakan salah satu bukti bahwa Allah bisa memulihkan hidup di tengah keputusasaan. Di usia 65 tahun, ia merasa hidupnya gagal. Sanders telah kehilangan pekerjaannya dan hanya memiliki sedikit uang. Walaupun ia berulang kali ditolak ketika mencoba menawarkan resep ayam gorengnya namun ia tidak menyerah. Setelah lebih dari seribu kali penolakan, akhirnya ada orang yang mau menerima resepnya dan kisah suksesnya dimulai.
Mungkin kita sering merasa seperti Sanders: merasa terbuang, ditolak, dan tidak dihargai. Namun, firman Tuhan dalam Yesaya 43:1-2 mengatakan, “Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, dan apabila engkau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.” .
Ayat ini merupakan pengingat bahwa setiap manusia berharga di mata Allah. Dia tidak pernah meninggalkan umat Nya dalam keadaan sekelam apapun. Tuhan telah menebus umatNya, memanggil dengan nama mereka, dan menjamin penyertaan-Nya ketika mereka melewati sungai dan api kehidupan.
Seperti Harland Sanders yang memilih untuk tidak menyerah, maka kita juga dapat terus melangkah dengan iman karena kita tahu bahwa Allah selalu beserta dengan umatNya. Di tengah badai kehidupan seburuk apapun, kita tetap berharga dan mulia di mata-Nya. Allah Pencipta tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian. Ketika dunia menolak kita, Dia tetap memanggil kita dengan nama kita sendiri, menegaskan bahwa kita adalah milikNya. Marilah kita terus percaya bahwa hidup kita berharga dan mulia di mata Tuhan, dalam segala situasinya. Ingatlah sebuah kalimat bijak:
“Manungsa ora bakal kajiret dening kahanan, yen tansah percaya marang Gusti kang ora nate nilar. ” (Manusia tidak akan terjerat oleh keadaan jika selalu percaya pada Tuhan yang tidak pernah meninggalkan.). (sTy)