The Consequences Against Torah

The Consequences Against Torah

TORAH. Dari “Got Questions” saya mendapat informasi bahwa Torah adalah istilah Ibrani yang berarti “mengajar.” Torah merujuk kepada kelima kitab Musa di dalam KItab Perjanjian Lama (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan). Torah ditulis pada tahun 1400 S.M. Menurut tradisi, Torah dituliskan tangan di atas gulungan oleh seorang “sofer” (juru tulis Taurat). Jenis dokumen ini disebut sebagai “Sefer Torah.” Torah modern dalam bentuk buku dijuluki “Chumash”.

Kelima kitab Torah menjadi dasar dari ajaran Yudaisme sejak zaman Musa. Penulis Alkitab yang menyusul, seperti Samuel, Daud, Yesaya, dan Daniel, sering merujuk kepada ajaran Hukum. Ajaran Torah seringkali dirangkum melalui bacaan Ulangan 6:4-5, yang dijuluki Shema (atau “dengar”): “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.” Yesus menjuluki ini sebagai “hukum yang terutama dan yang pertama” (Matius 22:36-38).

Torah ini diakui sebagai Firman Allah yang terilhami baik oleh umat Yahudi dan umat Kristen. Bedanya, umat Kristen mengakui Yesus Kristus sebagai penggenapan nubuat Mesianik dan percaya bahwa Hukum telah digenapkan oleh Kristus. Yesus mengajar, “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya” (Matius 5:17).

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Hosea dengan topik: “The Consequences Against  Torah (Akibat Melawan Torah)”. Bacaan Sabda diambil dari Hosea 8:1-14. Sahabat, Torah sangat penting bagi orang Israel. Torah menjelaskan identitas dan alasan mereka dipilih dari antara segala bangsa. Torah memberikan batas-batas dalam kehidupan agama, sosial masyarakat, dan politik bangsa Israel. Singkatnya, Torah menetapkan cara hidup bangsa Israel.

Hal itu terlihat jelas dari perjalanan Israel yang kita baca dalam bacaan kita pada hari ini. Ketika para imam tidak lagi mengajarkan Torah, bangsa Israel tidak lagi mengenal Allah. Mereka menjadi liar dan hidup semau mereka sendiri. Mereka mengangkat raja dan pemuka tanpa persetujuan Allah (Ayat 4). Padahal, Ia telah mengatur agar orang Israel mengangkat raja sesuai dengan kehendak-Nya. Intrik politik bangsa-bangsa kafir mereka jalankan untuk mempertahankan kekuasaan. 

Mereka membuat patung, mendirikan mazbah, dan menjalankan ritual bangsa kafir (Ayat 4-6, 11-13). Padahal, Torah melarang keras tindakan itu. Mereka telah melupakan Allah yang menciptakan mereka, melupakan Dia yang membebaskan mereka dari Mesir. Sikap mereka ini adalah tindakan melawan pengajaran.

Hukuman bagi orang yang melawan Allah juga telah diatur dalam Torah. Hukuman itu akan segera terjadi menimpa Israel. Api yang menghanguskan melambangkan murka Allah yang akan datang melalui peperangan yang akan menghanguskan dan memusnahkan setiap kota hingga istana raja. 

Upaya politik dan ritual keagamaan sekalipun tidak akan menghindarkan mereka dari kehancuran. Mereka menjadi bangsa yang terbuang di antara bangsa-bangsa. Seruan dan kurban persembahan mereka pun akan ditolak oleh Allah, sehingga apa pun yang mereka lakukan akan menjadi percuma.

Firman Tuhan bertujuan untuk menuntun kita kepada keselamatan yang hanya ada di dalam Kristus Yesus. Firman-Nya bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakukan, dan mendidik orang dalam kebenaran (2 Timotius 3:16). Melawan firman itu berarti membawa diri sendiri ke dalam kesusahan dan penghukuman yang sangat berat, jauh dari apa yang dapat kita bayangkan. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
  2. Apa yang Sahabat pahami tentang Torah?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Barangkali ada di antara Sahabat yang sedang dalam kelemahan dan menghadapi pergumulan dengan dosa yang mengikatmu. Datanglah dan mohonlah kemurahan Allah agar Sahabat dilepaskan dari jeratan si iblis dan kuasa dosa yang mau membinasakan jiwamu. Kasih karunia-Nya tersedia untuk menyelamatkanmu. (pg)

Renungan Lainnya