Miliki Waktu UNTUK BERSEKUTU dengan TUHAN
Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Sehat-sehat dan semoga kita tetap setia membagi waktu setiap pagi untuk bersaat teduh pribadi. Aiden Wilson Tozer (Penulis asal Amerika) berkata bahwa barangsiapa yang ingin mengenal Tuhan, harus memiliki waktu untuk bersekutu dengan Dia.
Hari ini merupakan hari keduapuluh kita menapakkan kaki di bulan Agustus 2020. Tak terasa sudah hampir delapan bulan lamanya kita menjalani dan menikmati tahun 2020. Masihkah kita konsisten bertekun menyediakan waktu secara pribadi untuk Tuhan di dalam doa dan merenungkan firman-Nya? Ataukah tanpa kita sadari kita telah meninggalkan jam-jam doa pribadi kita oleh karena kesibukan?
Walaupun saat ini masih serba terbatas gerak kita, hiruk-pikuk dunia mulai menggeliat. Nah, di tengah hiruk pikuk dunia seperti ini tentu ada begitu banyak pengaruh yang membuat kita tidak lagi bertekun di dalam Tuhan. Pekerjaan, hobi dan aktivitas-aktivitas lain telah menguras waktu dan tenaga kita sehingga kita pun mengabaikan persekutuan kita dengan Tuhan.
Mungkin ada cukup banyak orang berpikir bahwa menyediakan waktu untuk berdoa dan merenungkan firman Tuhan adalah sebuah pemborosan waktu. Benarkah? Tidak benar! Justru semakin kita bertekun di dalam Tuhan hidup kita makin diperbaharui dari hari ke hari sehingga kita memiliki kehidupan yang berkualitas. Jadi tidak ada kata sia-sia (mubazir) jika kita berjerih lelah dan bertekun dalam bersaat teduh. Alkitab dengan tegas menghimbau, “Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.” (1 Timotius 4:7b-8).
Bertekun di dalam doa dan merenungkan firman-Nya adalah sama seperti orang yang membangun rumahnya di atas batu, “Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.” (Matius 7:25). Memiliki persekutuan yang karib dengan Tuhan merupakan fondasi yang kuat bagi kehidupan rohani kita.
Bagaimana jika kita mengabaikan persekutuan kita dengan Tuhan? Sudah pasti kita tidak akan memiliki kekuatan rohani untuk menghadapi setiap tantangan dan badai kehidupan yang datangnya tanpa permisi. Daud mengingatkan kita, “TUHAN memerintahkan kasih setia-Nya pada siang hari, dan pada malam hari aku menyanyikan nyanyian, suatu doa kepada Allah kehidupanku.” (Mazmur 42:9).
Di sepanjang hari Tuhan telah mencurahkan kasih setia-Nya kepada kita, maka sudah seharusnya pada malam hari kita mempersembahkan korban syukur bagi Tuhan melalui doa kita.
Milikilah kerinduan untuk mendekat kepada Tuhan seperti Daud. “Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?” (Mazmur 42:2-3). Kedekatannya dengan Tuhan adalah kunci kekuatan Daud dalam menghadapi setiap masalah, bukan karena kekuasaan yang dimilikinya sebagai raja. Daud sadar bahwa ia tidak bisa hidup tanpa penyertaan Tuhan. Itulah sebabnya ia memohon kepada Tuhan, “Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!” (Mazmur 51:13).
Ingatlah! Jika kita meluangkan waktu untuk bersekutu dengan Tuhan, maka Dia akan memberi kemampuan, sehingga kita dapat menata hidup. Di luar Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa dan kita ini bukan siapa-siapa, karena itu “Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!” (Mazmur 105:4). GBU & Fam. Better days are coming. (pg).