+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

TEROBATI OLEH KASIH

TEROBATI OLEH KASIH

Pada tahun 1960-an, John Perkins yang adalah seorang aktivis hak-hak sipil di Amerika Serikat mengalami penyiksaan brutal oleh polisi yang rasis. John dipukuli hingga hampir mati hanya karena memperjuangkan hak-hak orang kulit hitam. Dalam kepedihan dan kemarahan, ia bisa saja memilih untuk membenci kaum kulit putih.  Namun di tengah rasa sakitnya, John justru menemukan kasih Kristus yang mengubah hatinya sehingga ia berkata: “The only way to overcome hate is love” (Satu-satunya jalan keluar dari kebencian ini yaitu kasih). Alih-alih membalas dendam, Perkins memilih untuk mengampuni dan memperjuangkan rekonsiliasi.

Seperti John Perkins, banyak dari kita pernah merasakan pedih perihnya sakit hati yang mendalam: dikhianati, diremehkan atau dilukai oleh orang lain. Mazmur 147:3 mengatakan, “Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.” Mazmur 147:3 (TB).  Kasih-Nya bukan hanya menghibur, tetapi juga memulihkan. Tuhan membalut hati yang remuk dan memberikan damai sejahtera yang melampaui segala akal.  Penyembuhan dari Tuhan sering kali datang melalui kasih yang kita terima dan kasih yang kita  bagikan. Mungkin itu dalam bentuk pengampunan yang sulit, dukungan dari orang-orang yang kita kasihi, atau perjumpaan dengan kasih Tuhan dalam doa. Saat kita memilih untuk tetap tinggal dalam kasih-Nya, kita tidak hanya sembuh tetapi juga menjadi alat kesembuhan bagi orang lain.

Kesembuhan sejati tidak datang dari membalas luka dengan kebencian, tetapi dari membiarkan kasih Tuhan meresap ke dalam hati kita. Saat kita belajar menerima dan memberi kasih, kita menemukan bahwa rasa sakit yang dulu menyiksa perlahan-lahan sirna.  Ingatlah sebuah kalimat bijak yang mengatakan,”Luka terdalam sekalipun dapat sembuh, jika kita membiarkan hati ini dibalut oleh kasih yang lebih besar dari luka itu sendiri.” (sTy)

Leave a Reply