+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

RAMBATKAN AKARMU KE TEPI SUNGAI PENGHARAPAN-NYA

RAMBATKAN AKARMU KE TEPI SUNGAI PENGHARAPAN-NYA


George Müller (1805-1898) dikenal sebagai seorang hamba Tuhan yang hidup sepenuhnya mengandalkan iman kepada Tuhan.  George lahir di Jerman dan menjalani masa muda yang jauh dari Tuhan, tetapi setelah mengalami pertobatan, ia mengabdikan hidupnya untuk pelayanan. George kemudian pindah ke Inggris dan menjadi pendeta di Bristol dan mendirikan rumah yatim piatu secara mandiri, idependen dan hanya bersandar kepada Tuhan untuk operasionalnya tiap hari.  George hanya mengandalkan doa.   

Suatu pagi di mana anak-anak yatim telah duduk di meja makan yang kosong dan tanpa makanan sama sekali. George tetap berdoa dan percaya bahwa Tuhan akan menyediakan makanan yang dibutuhkan. Tak lama setelah ia berdoa, seorang tukang roti datang dan berkata bahwa ia merasa terdorong sejak dini hari untuk membawakan roti. Beberapa menit kemudian, seorang pengantar susu mengetuk pintu karena gerobaknya rusak di depan rumah yatim itu dan ia menawarkan seluruh susu yang ia bawa kepada George daripada susu tak terjual.

Hidup George merupakan bukti nyata dari Mazmur 1:3 yang mengatakan bahwa, “orang benar seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.”  Mazmur 1:3 (TB).  George bagaikan  pohon yang ditanam di tepi aliran air yang akarnya merambat dalam iman kepada Tuhan, yang tidak layu dalam menghadapi kesulitan, sebab ia tahu bahwa Tuhan merupakan sumber dan pemelihara kehidupannya.

Demikian juga dengan kita. Ada masa-masa sulit yang membuat kita merasa kehilangan pengharapan. Namun, Mazmur 1:3 mengajarkan kita untuk menanamkan akar iman kita dalam Tuhan. Jika kita terus terhubung dengan-Nya melalui doa dan firman-Nya, kita tidak akan layu meskipun diterpa badai kehidupan.  Ketika tantangan datang, apakah kita tetap mencari Tuhan? Apakah kita tetap percaya bahwa rancangan-Nya baik, bahkan ketika keadaan tampak gelap? Seperti George Müller yang mengandalkan iman dan pengharapannya hanya kepada Tuhan, kita pun dapat mengalami kuasa-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita.  Ketika kita menanamkan iman kita dalam Tuhan, kita tidak akan mudah goyah oleh badai kehidupan. Tuhan selalu menyediakan bagi mereka yang berharap kepada-Nya.   Ingatlah sebuah kata bijak yang mengatakan: Wit kang oyote kuwat, ora gampang rubuh sanajan diobong srengenge lan disapu angin. (Pohon yang akarnya kuat tidak mudah tumbang meskipun diterpa matahari dan badai).  Hati yang selalu tertanam dalam pengharapan Tuhan akan selalu hidup dan berbuah lebat. (sTy)

Leave a Reply