+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

KASIH YANG LEBIH BESAR DARI RASA SAKIT

KASIH YANG LEBIH BESAR DARI RASA SAKIT


Pada tahun 1981, Mehmet Ali Agca menembak Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Peluru hampir merenggut nyawa Sang Paus. Dua tahun kemudian Paus mengunjungi Mehmet di penjara dan dengan penuh kasih dipegangnya tangan pria yang pernah mencoba membunuhnya dan berkata, “Saya sudah mengampunimu.” Dunia terdiam melihat cinta yang melampaui sakit itu. Paus tidak hanya mengampuni dengan kata-kata tetapi juga dengan tindakan nyata.   Apa yang menginspirasi Paus Yohanes Paulus II ?  Yesus Kristus. Ribuan tahun lalu dalam penderitaan-Nya di kayu salib, Yesus mengucapkan doa yang tak terbayangkan, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”    Lukas 23:34 (TB).  Ini bukan hanya sekadar kata-kata penghiburan tetapi kasih yang nyata. Luka-Nya begitu dalam, baik secara fisik maupun emosional namun kasih yang dimiliki-Nya jauh lebih besar daripada sakit itu.

Kita semua pasti pernah terluka, dikhianati, atau disakiti oleh orang lain. Luka hati itu nyata dan menyakitkan. Namun, sebagai murid Kristus, kita diajak untuk melihat sakit kita dalam terang kasih-Nya. Mungkin kita tidak bisa mengampuni dengan kekuatan sendiri, tetapi kasih Kristus memberi kita kemampuan untuk melampaui kepedihan dan memilih kasih.  Ketika kita memilih kasih, kita tidak menyangkal sakit kita tetapi kita menolak untuk diperbudak oleh kepahitan. Kasih yang lebih besar dari luka tidak menghapus rasa sakit secara instan, tetapi memberikan jalan menuju pemulihan sejati.

Kasih yang sejati bukanlah sekadar perasaan, tetapi pilihan. Kasih akan memilih untuk mengampuni ketika kebencian tampak menjadi jawaban yang lebih mudah dan logis. Kasih akan memilih untuk melihat ke depan ketika masa lalu terus berusaha menahan kita. Kasih Kristus lebih besar dari rasa sakit kit, dan kasih itulah yang memampukan kita untuk berjalan dalam kebebasan sejati.   Ingatlah bahwa mengampuni bukan berarti melupakan, tetapi membebaskan hati dari belenggu kepahitan. (sTy)

Leave a Reply